Tidak ada perusahaan yang “Perfect” dalam mengimplementasikan ITSMnya. Semua perusahaan pastinya melakukan kesalahan. Namun, kita belajar dari kesalahan tersebut untuk menjadi lebih baik dan sempurna. Jadi, untuk berbagi Berikut ini adalah 5 kesalahan umum saat mengimplementasikan ITSM:
Menyimpan data “sampah”
Hampir semua perusahaan melakukan pemindahkan data secara langsung ke sistem yang baru tanpa adanya pengecekan ulang atau pembersihan data. Pembersihan data ini berguna untuk mengurangi jumlah space penyimpanan data dan menghapus data yang tidak dibutuhkan atau dianggap data “sampah” Memperbaiki data yang sudah didalam sistem akan sangat memakan waktu dan biaya karena data yang sudah diimport kemungkinan memiliki relasi terhadap data lainnya yang apabila dihapus akan mengakibatkan kerusakan data atau hasil yang tidak sesuai. Jadi, alangkah baiknya pembersihan data “sampah” ini dilakukan sebelum di import ke sistem yang baru.
Meremehkan laporan administrasi
Sistem ITSM dinilai berdasarkan seberapa pentingnya data yang tersimpan. Data tersebut haruslah di jaga dan di pelihara dengan melakukan pendataan administrasi secara berkala untuk mengatahui apakah pengguna memiliki akses yang mereka butuhkan di sistem IT anda. Saat sebuah perusahaan sudah mengimplementasikan ITSM, biasanya mereka tidak lagi melakukan proses administrasi lagi hingga terjadi masalah dalam sistem. Proses administrasi harus direncanakan terlebih dahulu sebelum mengimplementasikan sistem ITSM dengan tujuan untuk menghindari kesalahan fatal dalam pendataan.
Tidak memiliki dokumentasi atau strategi pembersihan data
ITSM data adalah bayangan dari lingkungan perusahaan anda. Jika terjadi perubahan dilingkungan perusahaan, data ITSM pun harus mengikuti perubahan tersebut. Karena itu, pembersihan data lama sangat dibutuhkan, begitu juga dokumentasi yang nantinya untuk dianalisa. Namun, kebanyakan perusahaan baru melakukan hal ini jika sudah mengalami permasalahan dengan sistem ITSM mereka.
Sistem otomatis yang gagal
Pengimplementasian ITSM tentunya untuk mengotomatisasi proses pekerjaan. Walaupun semua proses sudah dijalankan secara otomatis, perusahaan masih saja campur tangan dengan menambahkan proses manual kedalamnya, sehingga ada kemungkinan terjadi duplikasi data di sistem. Jika terjadi hal ini, ITSM akan dianggap gagal. Untuk menghindarinya, bisa dilakukan maintenance untuk proses sistem otomatisasinya.
Bertahan dengan sistem lama
Ini adalah kasus yang paling sering terjadi pada perusahaan sekarang ini. Walaupun perkembangan bisnis di era modern ini sangatlah cepat dan harus menyesuaikan sistem ITSM mereka dengan perkembangan bisnisnya Saat pengimplementasian ITSM kebanyakan perusahaan hanya memikirkan kegunaan aplikasi tersebut untuk saat itu saja, tidak memikirkan perkembangan kedepannya. Karena itu untuk pindah ke sistem baru akan menjadi sangat sulit sehingga banyak perusahaan yang tetap bertahan dengan sistem lama.