pola pikir para pebisnis - Merubah Pola Pikir para Pebisnis

Merubah Pola Pikir para Pebisnis

Share on:

weefer – Tak jarang orang yang menganggap bahwa mengalami kerugian dalam segi materi lebih berat daripada membuat waktu terbuang begitu saja. Bagaimana cara mengubah kekeliruan pada pola pikir tersebut?

Pola pikir tradisional sering kali salah kaprah akan hal ini khususnya ketika kita berbicara mengenai bisnis. Apalagi saat ini teknologi sudah berkembang menjadi sangat mutakhir bahkan tidak hanya menawarkan kemudahan namun juga dapat mengoptimalkan waktu yang digunakan, sehingga pekerjaan menjadi lebih efisien. Akan tetapi pemikiran-pemikiran yang mempertimbangkan akan mahalnya sebuah teknologi yang akan digunakan, orang lantas memilih membuang waktu berharga yang notabene tidak dapat dikalkulasi seperti halnya materi.

Hal ini seharusnya menjadi masalah yang sangat sensitif untuk seorang pebisnis. Singkatnya, selain berpola pikir goal oriented, bukankah process oriented seharusnya juga berjalan secara berdampingan.

Businessman

Banyak pebisnis sukses berkata bahwa “Tidak akan ada goal tanpa berproses”, dan begitu juga sebaliknya. Itulah mengapa mereka menggunakan uang banyak demi mengoptimalkan sebuah proses agar tercapainya goals yang mereka inginkan.

Jika berbicara mengenai bisnis, maka tidak akan terlepas dari konteks customer karena bisnis sejatinya merupakan hubungan simbiosis mutualisme antara pebisnis dan customer itu sendiri. Pebisnis yang baik akan sangat mengutamakan kepuasan customer mereka untuk mendapatkan sebuah kepercayaan yang merupakan tonggak utama dari sebuah kesuksesan. Lalu, bagaimana cara memuaskan customer, mengoptimalkan penggunaan waktu, serta mencapai goals dalam satu waktu sekaligus?

Saat ini, dalam proses melayani customer, dikenal dengan istilah support dan ticketing. Dua kata ini merupakan bagian dari sebuah platform yang dapat membantu proses customer service dalam melayani customer. Customer service itu sendiri kini lebih dikenal sebagai tim support. Support yang dimaksud lebih dari sekedar pendukung. Tugas tim support adalah melayani dan mendampingi customer agar mereka mendapatkan jawaban atas komplain yang mereka ajukan melalui ticket. Customer dapat mengirimkan komplain melalui email ataupun melalui platform itu sendiri yang kemudian akan diterima tim support sebagai ticket.

Platform ini menyediakan lima support channel dimana customer tidak hanya dapat menghubungi customer service melalui email dan website, namun juga melalui telepon, chat, dan bahkan melalui sosial media. Namun customer seringkali menginginkan segala sesuatu secara instan, maka platform ini menyediakan self-service dimana customer dapat mencari sendiri jawaban yang mereka butuhkan melalui knowledge base (customer dapat mencari jawaban dari masalah yang mereka temukan), artikel, dan forum komunitas dimana mereka dapat melacak jawaban melalui percakapan customer lainnya yang juga mengajukan pertanyaan yang sama.

Pebisnis yang tidak berpikir secara tradisional pasti akan menggunakan platform ini, karena lebih baik menggunakan waktu seefisien mungkin demi meningkatkan kualitas customer service dan kepuasan customer agar tercapainya hasil yang memuaskan pula.

Menjadi seorang pebisnis tidak cukup hanya dengan mengembangkan bisnis tersebut, namun juga harus mengembangkan pola pikir seiring berkembangnya zaman. Jika tidak, bisnis yang digeluti tidak dapat mengejar tuntutan zaman dan permintaan pasar sehingga tertinggal dari pesaing lainnya.

Share on:

Author

Master Admin

Categories: (1)

Freshdesk
To the top
email-subscribe

Subscribe untuk mendapatkan Tips Terkini untuk Keberhasilan Transformasi Digital Anda!