Turnover karyawan adalah hal umum yang biasa terjadi di lingkungan pekerjaan. Karyawan memang datang dan pergi silih berganti. Namun, ketahuilah bahwa turnover karyawan dapat membuatmu mengeluarkan banyak biaya. Bagaimana tidak, kamu harus mengeluarkan biaya setiap kali menerima karyawan baru terkait pelatihan dan tentunya menghabiskan waktu.
Maka dari itu, kamu perlu mengikuti tips berikut ini untuk mengurangi turnover karyawan.
Bagaimana cara mengurangi turnover karyawan?
#1 Merekrut orang yang tepat
Mempertahankan karyawan harus dimulai dengan merekrut orang yang tepat terlebih dahulu. Kamu mungkin saja merekrut karyawan dengan kemampuan yang luar biasa dan sesuai dengan posisi yang sedang dibutuhkan. Namun, bagaimana cara menyesuaikan karyawan tersebut dengan business culture mu?
Pertama, kamu harus merekrut karyawan yang sesuai dengan business culture perusahaan mu. Kamu dapat mengajukan beberapa pertanyaan saat interview untuk mengetahui kepribadian kandidat dan cara mereka bereaksi. Jangan lupa juga menjelaskan pada mereka bagaimana bisnis yang kamu jalankan dan budaya yang berlaku pada perusahaan. Kandidat yang merasa tidak sesuai dengan bisnis dan budaya perusahaan mu akan mengeliminasi diri mereka sendiri.
Jika karyawan tidak cocok dengan lingkungan pekerjaannya, mereka tidak akan merasa bahagia saat bekerja. Mereka juga tidak bisa berbaur dengan karyawan lainnya. Alhasil, mereka tidak bertahan lama, dan mencari perusahaan lain untuk menyalurkan kemampuan mereka dimana mereka juga merasa nyaman.
#2 Menawarkan upah dan tunjangan yang kompetitif
Setiap karyawan ingin diberi kompensasi yang sesuai. Mereka juga perlu memenuhi kebutuhan mereka seperti rumah, pakaian, dan makanan. Beberapa karyawan bahkan ingin memenuhi kebutuhan sampingan mereka. Jika perusahaanmu tidak memberikan mereka kompensasi yang sesuai, maka mereka akan mencari perusahaan yang lebih mampu.
Ketika ingin menentukan upah karyawan, ada baiknya kamu melakukan riset terlebih dahulu. Cobalah mencari tahu berapa upah karyawan kompetitor perusahaanmu. Kamu dapat melakukan riset upah berdasarkan posisi yang serupa dan lokasi perusahaanmu berada. Contoh, kamu ingin merekrut seorang spesialis IT di San Francisco, nah, kamu harus mencari tahu terlebih dahulu berapa perusahaan lain membayar upah seorang spesialis IT di San Francisco.
Memberikan upah saja tidaklah cukup. Kamu juga perlu mempertimbangkan tunjangan lainnya. Misalnya, tunjangan hari tua, tunjangan transportasi, asuransi kesehatan, dan lain-lain. Jadi, teruslah mencari tahu karena biasanya seiring meningkatnya harga kebutuhan, maka upah dan kompensasi yang diinginkan karyawan juga semakin meningkat.
#3 Menghargai pekerjaan karyawan
Ini nih yang jarang sekali diperhatikan beberapa pebisnis bahwa karyawan juga membutuhkan pengakuan dan dorongan loh. Ketika karyawan melakukan hal yang benar, tunjukkanlah apresiasimu. Ketika mereka melakukan sesuatu yang besar, menyelesaikan proyek yang sulit, atau menyelesaikan pekerjaan sebelum deadline, pujilah. Cobalah untuk menunjukkan bahwa kamu melihat kerja keras mereka.
Nah, tapi kamu juga tidak perlu menghujani karyawan dengan pujian atas segala hal yang mereka kerjakan. Kamu tidak perlu memuji mereka untuk tugas kecil setiap harinya. Sebaliknya, pujilah mereka atas pekerjaan penting yang memang membutuhkan apresiasi.
Tujuannya adalah untuk memberikan dorongan dan menciptakan lingkungan kerja yang positif. Ketika karyawan merasa mendapatkan respek, pengakuan, dan motivasi, maka mereka akan bertahan. Hal ini merupakan metode terbaik untuk mengurangi turnover karyawan. Kamu hanya perlu mempraktekannya pada perusahaanmu.
#4 Menjelaskan jenjang karir
Jika karyawan merasa tidak ada kamajuan terhadap jenjang karir mereka, mereka akan mencari pekerjaan lain dimana mereka mendapatkan posisi yang lebih baik. Kebanyakan karyawan ingin meningkatkan kemampuan, pengetahuan, dan karir mereka. Dengan menjelaskan jenjang karir yang jelas, maka karyawan bisa menentukan arah dan tujuan pada karir mereka.
Kamu dapat membantu karyawan dalam mengarahkan jenjang karir mereka. Jangan lupa untuk melakukan pelatihan pada karyawan. Sehingga, mereka dapat mempelajari hal baru dan meningkatkan kemampuan mereka.
#5 Memberikan jadwal yang fleksibel
Jika memungkinkan, kamu dapat memberikan jadwal yang fleksibel pada karyawan. Jadwal kerja fleksibel memberikan kesempatan pada karyawan untuk menentukan sendiri lokasi dan jam kerja mereka. Dengan begitu, karyawan dapat menyeimbangkan antara waktu bekerja dengan kehidupan pribadi mereka.
Namun, memang tidak semua perusahaan dapat mengaplikasikan jam kerja fleksibel pada karyawan. Terkadang, karyawan dibutuhkan untuk berada di kantor pada waktu-waktu tertentu. Namun, kamu tetap bisa memberikan mereka jadwal fleksibel misalnya untuk jam makan siang.
Untuk dapat memberi penilaian terhadap kinerja karyawan, kamu dapat menggunakan bantuan teknologi. Dimana saat ini aplikasi untuk mengelola sumber daya manusia telah berkembang dengan sangat baik. Kamu akan mendapatkan data yang akurat, sehingga tidak mungkin salah dalam memberikan penilaian terhadap kinerja karyawan mu.
Tertarik untuk memahami lebih lanjut tentang cara mengurangin turnover karyawan? Klik link di bawah ini untuk konsultasi.
Source: Forbes.com