Sudah biasa mendengar teman kantor yang ingin mengundurkan diri setelah libur panjang terutama setelah libur hari besar keagamaan? Tentu saja. Biasanya hal tersebut dilandasi dengan alasan penerimaan THR. Kebanyakan karyawan tentunya mempertimbangkan pembayaran THR sebelum mereka mengundurkan diri. Hal ini merupakan masalah yang selalu dihadapi oleh pebisnis. Pebisnis pun harus paham betul bagaimana cara mencegah turnover karyawan setelah libur panjang. Selain untuk menjaga kualitas lingkungan kerja, mencegah turnover karyawan juga berfungsi untuk mempertahankan karyawan yang memiliki potensi tinggi di perusahaan.
Bagaimana cara mencegah turnover karyawan setelah lebaran?
Mencegah turnover karyawan setelah libur panjang tidak mudah loh. Kamu harus benar-benar paham apa yang dibutuhkan karyawan. Sebagai pekerja, yang paling diutamakan tentunya adalah upah, jenjang karir, dan tunjangan lainnya. Perusahaan yang mampu memberikan upah dan jenjang karir terbaik pastinya akan menjadi tujuan bagi banyak pekerja.
Nah, berikut ini beberapa cara untuk meningkatkan kualitas perusahaan agar dapat mencegah pengunduran diri karyawan setelah libur panjang.
#1 Sediakan training untuk meningkatkan skill karyawan
Karyawan membutuhkan pelatihan (training) untuk meningkatkan kemampuan yang dimiliki. Beberapa perusahaan, biasanya memberikan pelatihan dalam bentuk seminar dan pembelajaran lain. Tidak hanya pelatihan yang berkaitan dengan bagian karyawan, biasanya karyawan juga dibekali dengan pelatihan umum untuk meningkatkan kemampuan bahasa dan komunikasi.
Nah, training seperti ini dapat meningkatkan produktivitas karyawan loh. Tentunya, dampak baik akan berbalik untuk keuntungan perusahaan juga.
#2 Berikan jenjang karir yang menjanjikan
Setiap pekerja menginginkan jenjang karir yang jelas. Tentu saja, who wants to be stuck and to not get any improvement?
Dunia pekerjaan yang penuh dengan kompetisi membuat jenjang karir menjadi prioritas utama. Jika kamu ingin mencegah turnover karyawan setelah liburan, berikan karyawanmu jenjang karir yang menjanjikan. Misalnya seperti memberikan penilaian atau promosi karyawan setiap habis liburan. Dengan begitu, karyawan bisa mempertimbangkan untuk melakukan pengunduran diri setelah libur panjang.
#3 Mengapresiasi dengan memberikan tunjangan dan kompensasi berdasarkan prestasi
Memberikan pelatihan dan jenjang karir saja belum cukup untuk mencegah turnover karyawan. Kamu perlu memberikan tunjangan dan kompensasi yang sesuai pula dengan prestasi mereka.
Upah, tunjangan, dan kompensasi merupakan hal yang paling sensitif bagi kebanyakan pekerja.
Terkadang, faktor lain seperti lingkungan kerja yang memadai, pemimpin yang bijaksana, serta teman kantor yang saling mendukung pun tak dapat menahan karyawan untuk tetap bekerja pada perusahaan tersebut.
Mengapresiasi prestasi karyawan dengan materi merupakan hal utama yang seringkali menjadi pertimbangan karyawan untuk tidak melirik perusahaan lain.