Sudah berapa lama kamu menerapkan “kerja keras” dan bahkan dianggap workaholic oleh orang terdekat? Are you really happy with that?
Belakangan ini, beberapa generasi Millennial yang kemudian menyadari pentingnya untuk mencapai work life balance.
Apa sih itu work life balance?
Work life balance adalah keseimbangan antara kehidupan kerja dengan tetap memedulikan aspek kehidupan keluarga, pribadi, sosial, dan spiritual.
Beberapa pekerja menganggap work life balance adalah hal yang hampir mustahil untuk dicapai.
Bekerja selama 7-8 jam per hari atau setara 40 jam per minggu membuat sebagian orang memutar otak bagaimana membagi waktu untuk menyetarakan beberapa aspek seperti di atas.
Bahkan terkadang kamu juga ikut kebingungan, bagaimana tetap produktif selama 8 jam bekerja, kemudian harus berinteraksi dengan keluarga dan teman serta tetap menjalankan kegiatan spiritual.
Nah, untuk mencapai work life balance, berikut poin yang harus kamu perhatikan.
#1 Kurangi mengeluh
Mengeluh dengan orang di sekitar terkadang menjadi hal yang positif ketika kamu bisa menemukan solusinya.
Tapi, jika sudah keseringan dan menjadi kebiasaan, hal ini tidak hanya akan menjadi hal negatif bagi dirimu sendiri, namun juga memberikan energi negatif pada orang yang mendengarkan.
Untuk mencapai work life balance, kamu perlu menjalani hidup dengan sedikit mengeluh dan banyak bertindak.
Cobalah untuk menjalankan sesuatu tanpa keterpaksaan atau menganggap suatu hal sebagai beban.
Lakukan hal-hal yang kamu senangi, sehingga kamu tidak akan merasa tertekan.
#2 Pelajari hal baru dan buat kegiatan baru
Menjalankan rutinitas memang terkadang terasa membosankan. Terlebih jika kamu melakukan pekerjaan dengan intensitas tinggi tanpa merasa ada peningkatan.
Cobalah untuk keluar dari zona nyaman. Pelajari hal-hal baru di luar pekerjaan.
Merasa lelah setelah bekerja selama 8 jam sehari memang membuatmu merasa lelah. Namun, gunakanlah waktu setelah bekerja tidak hanya untuk tidur atau menonton film.
Kamu bisa membaca buku, mengikuti seminar, bertemu teman lama, atau bahkan merapikan kamar dan membuatnya senyaman mungkin.
Kamu juga bisa melakukan kegiatan rumah seperti menyapu, mencuci baju, atau memasak. Agar tidak merasa terbebani, lakukan kegiatan tersebut sebagai bentuk self-love (mencintai diri sendiri). Sadari bahwa kamu membutuhkan tempat yang bersih, baju yang harum, dan makanan yang enak karena kamu mencintai dirimu.
Lakukan olahraga secara rutin — tentu saja untuk menjaga kesehatan.
Olahraga dipercaya dapat menyegarkan kembali tubuh dan pikiran loh.
#3 Jauhi gadget
Dalam 24 jam, berapa lama kamu aktif menggunakan gadget dan dan berapa lama kamu mengakses media sosial?
Mengakses media sosial memang membuatmu tetap update dengan berita terbaru tidak hanya tentang sekitar namun juga dunia.
Tapi, pernahkah kamu menghitung berapa lama kamu menjalani hari dengan produktif? Jika waktu bermain gadget lebih lama dibanding waktu produktif, kamu perlu memerhatikan poin yang satu ini.
#4 Tinggalkan pekerjaan di tempat kerja
Buat kamu yang masih sering membawa pekerjaan pulang ke rumah, ketahuilah bahwa hal tersebut justru akan mengurangi produktivitas dan menurunkan kualitas kerja.
Menurut Thrive Global, waktu produktif seseorang hanya sekitar 2 jam 53 menit per hari.
Selebihnya, kebanyakan orang sudah merasa kehabisan ide, diserang rasa kantuk, kehilangan fokus karena tergoda dengan notifikasi sosial media, dan masih banyak lagi.
Jadi, mulailah untuk mencoba lebih memanfaatkan 8 jam waktu bekerja dengan sebaik mungkin. Sehingga kamu tidak perlu membawa pulang pekerjaan mu.
#5 Tentukan prioritas
Untuk mencapai work life balance, kamu juga perlu menentukan prioritas. Dalam sehari, catat seluruh kegiatan yang menjadi rutinitas.
Kamu harus mampu untuk menargetkan sesuatu yang perlu diselesaikan hari itu. Misalnya, pekerjaan mu hari ini membuat artikel dan harus diterbitkan hari itu juga, cobalah untuk mengurangi gangguan lain dan tetap fokus untuk menyelesaikannya.
Jika kamu sudah memiliki janji untuk bertemu dengan teman, fokuslah untuk saling bertukar pikiran tanpa terganggu dengan pekerjaan atau notifikasi di media sosial.
#6 Atur waktu sebaik mungkin
Manajemen waktu merupakan kunci penting agar segala kegiatan berjalan dengan baik. Multitasking terkadang menjadi kemampuan yang tentunya disukai atasan, keluarga, bahkan teman.
Namun, lebih baik lagi kamu fokus mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan satu-persatu agar hasil yang didapat lebih maksimal.
Buatlah jadwal kegiatan sebagai penyemangat perubahan ini. Jika kamu bekerja selama 8 jam sehari, butuh tidur selama 7-8, maka kamu masih memiliki 8-9 jam untuk melakukan kegiatan lain.
Waktu luang tersebut bisa kamu gunakan untuk kegiatan spiritual, berolahraga, menjalankan hobi, berkumpul bersama keluarga dan teman, dan masih banyak lagi.
Jika kamu sudah menjalankan poin-poin di atas, kamu dapat mencapai work life balance sehingga lebih produktif dalam menjalankan segala kegiatan.