Masih dalam rangka Dirgahayu Indonesia ke-74 yang semarak dirayakan oleh masyarakat dari segala penjuru negeri ini.
Berbicara soal kemerdekaan, setiap orang tentunya memiliki makna yang berbeda-beda. Misalnya saja seperti Weefer Indonesia yang memaknai kemerdekaan dengan terus menciptakan produk lokal berkualitas. Salah satu produknya adalah Haermes Software. Produk ini merupakan aplikasi Human Resource Information System (HRIS) yang berfungsi untuk mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) pada suatu organisasi.
Dengan teknologi canggih, Haermes dikembangkan sebaik mungkin agar terus mempermudah pekerjaan Departemen HR. Gak hanya itu, tim profesional Weefer Indonesia juga membuat Haermes mudah beradaptasi dengan segala bentuk organisasi yang ada di Indonesia bahkan di dunia.
Namun, dengan kecanggihan teknologi saat ini, pernah gak sih kamu membayangkan bagaimana cara kerja departemen HR terdahulu untuk mengelola SDM pada organisasi mereka? Yuk, simak sejarah menarik tentang Human Resource Management berikut ini.
Sejarah mulai dibentuknya Human Resource Management
Abad ke-18
Human Resource mulai dibentuk pada abad ke-18 di Eropa oleh Robert Owen dan Charles Babbage. Menurut selama revolusi industri. Menurut mereka, setiap orang pada sebuah organisasi bersifat krusial yang merupakan kunci dari kesuksesan organisasi tersebut. Mereka berpikir bahwa kesejahteraan karyawan akan menuntun pada pekerjaan yang sempurna. Tanpa hal tersebut, sebuah organisasi tidak akan mampu bertahan.
Abad ke-20
Di awal abad ke-20, Frederick Winslow Taylor membentuk HR menjadi bidang yang lebih spesifik. Dia mengeksplorasi “manajemen saintifik” atau yang kadang ia sebut Taylorism dan berusaha untuk meningkatkan efisiensi ekonomi pada pekerjaan manufaktur. Ia akhirnya fokus pada salah satu input utama ke dalam proses manufaktur yang memicu penyelidikan terhadap produktivitas tenaga kerja.
Awal Perang Dunia I
Awal PD I menandai perubahan perkembangan manajemen HR. Perusahaan merekrut banyak pekerja perempuan untuk mengisi posisi yang ditinggalkan oleh karyawan pria yang ikut berperang.
Sepanjang tahun 1920 – 1930an
Sepanjang 1920, industri teknik dan industri besar lainnya memperkenalkan posisi Labour Manager atau Employment Manager. Tugas untuk posisi ini adalah menangani absen, rekrutmen, pemecatan, dan permintaan bonus.
Sepanjang 1930, ekonomi mulai meningkat. Perusahaan besar mulai meningkatkan kualitas karyawan melalui cara rekrutmen, mempertahankan karyawan, dan memotivasi mereka.
Setelah Perang Dunia II
Pada 1945, manajemen pekerjaan dan kesejahteraan bekerja sama untuk membentuk ‘manajemen personil’.
Selama periode 1960 dan 1970, pekerjaan mulai berkembang secara signifikan. Pada saat yang sama teknik personel dikembangkan menggunakan teori-teori dari ilmu sosial tentang motivasi dan perilaku organisasi. Perusahaan yang menggunakan tes untuk memilih karyawan dan manajemen pelatihan pun semakin meluas.
Sepanjang periode 1970an
Otomatisasi penggajian mulai berkembang sepanjang tahun 1970. Karena teknologi dan mainframe komputer yang masih terbatas, perusahaan masih mengetik secara manual untuk keperluan evaluasi karyawan dan membuat laporan.
Pada pertengahan 1980an
USA mulai memperkenalkan istilah Human Resource Management. Istilah ini menggambarkan karyawan sebagai aset atau mesin sebagai sumber daya, namun secara bersamaan HR juga dibentuk untuk meningkatkan komitmen dan motivasi karyawan.
Pada periode 1990 – 2000
Vendor HR mulai memperkenalkan solusi HR hosting awan atau yang biasa disebut cloud-hosted HR solution. Teknologi ini memungkinkan untuk dapat diakses oleh tim kecil dan tim remote. Perusahaan mulai menggunakan akun online pada portal berbasis web (web-based portal) untuk mengakses performa karyawan dan melacak prestasi mereka.
Pada tahun 2014, aplikasi mobile mulai dikembangkan untuk lebih mempermudah pekerjaan HR.
Hingga 2019, teknologi terus ddikembangkan sebagai alat untuk mempermudah pekerjaan HR. Misalnya, seperti fitur yang terdapat pada aplikasi Haermes. Aplikasi ini memungkinkan tim HR untuk melakukan penghitungan gaji, upah lembur, dan tunjangan lainnya.
Aplikasi ini juga dapat menghitung iuran terkait peraturan pemerintah seperti PPh 21, serta BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.
Haermes juga memiliki sistem yang dapat beradaptasi dengan mudah pada sistem organisasi dalam segala ukuran.
Tersedia juga fitur untuk mempermudah proses rekrutmen. Bahkan, karyawan di luar tim HR juga dapat mengakses aplikasi ini untuk mengajukan cuti, melakukan pencatatan kehadiran, dan masih banyak fitur lainnya.
Teknologi di bidang HR akan terus dikembangkan untuk mempermudah segala proses. Perkembangan teknologi pada bidang ini pun bisa dikatakan sangat pesat.
Nah, jadi sebagai generasi muda penerus bangsa, kamu harus terus mengembangkan teknologi terbaik dalam negeri ya. Biar gak ketinggalan sama negara-negara lain. Untuk melakukan sebuah perkembangan, tentunya kamu harus mengetahui dulu sejarah dari teknologi dan proses itu sendiri misalnya seperti sejarah Human Resource Management seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Penasaran dengan aplikasi Haermes? Bagaimana aplikasi ini dapat mempermudah pekerjaan HR perusahaan mu? Cari tahu jawabannya disini.