Dewasa ini banyak perusahaan telah memiliki pandangan besar ke depannya. Perusahaan tersebut menggabungkan Performance Appraisal sebagai bagian dari proses Performance Management. Menggabungkan keduanya menjadi bagian tak terpisahkan adalah tindakan korektif untuk mencapai proses berkelanjutan dalam mendukung masa depan perusahaan.
Secara prinsip, Performance Management adalah proses yang dilakukan seorang atasan kepada segenap stafnya untuk memastikan para staf bekerja optimal. Proses di sini memiliki tujuan agar karyawan menghasilkan output yang sesuai dengan tujuan dan goals yang ditetapkan perusahaan.
Proses ini biasanya berjalan secara dinamis dan berkesinambungan serta memiliki peranan kunci dalam menjaga daya saing (keunggulan kompetitif) sebuah perusahaan.
Robert Bacal dalam buku berjudul Performance Management (1999) mengibaratkan Performance Management serupa proses (kegiatan) membangun harapan dan menumbuhkan pemahaman mengenai pekerjaan yang akan dilakukan di dalam perusahaan.
Sebagai sebuah proses, Bacal menjelaskan bahwa Performance Management memiliki beberapa bagian di dalamnya dan setiap bagian itu harus diikutsertakan untuk menjalankan proses tersebut.
Sementara itu, Performance Appraisal ialah sistem atau metode yang diterapkan oleh perusahaan kepada karyawannya dalam mengevaluasi dan menilai kinerja karyawan berdasarkan kemampuan, keterampilan dan pencapaiannya secara bertahap. Pada umumnya sistem ini lebih bersifat periodik atau diterapkan secara berkala.
Perbedaan Antara Performance Management dan Performance Appraisal
Performance Management | Performance Appraisal |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kendati memiliki perbedaan seperti di atas, namun dari ruang lingkup eksekusi dua hal ini memiliki beberapa kesamaan sebagai berikut:
#1 Memiliki target dan harapan yang jelas
#2 Standar dan pedomannya memiliki tolok ukur pada keberhasilan
#3 Ini adalah bagian dari tinjauan akan ketercapaian target
#4 Sama-sama mengidentifikasi hambatan terhadap pola kerja yang tidak efektif
#5 Sama-sama cara yang digunakan agar karyawan mampu mencapai target
Secara garis besar ada beberapa hal lainnya yang bisa Anda pahami tentang dua performance ini, di antaranya adalah:
Frekuensi penerapan Performance Management dan Performance Appraisal
Performance Management adalah sebuah proses proaktif dengan orientasi khusus untuk mengelola kinerja karyawan yang berkelanjutan dari waktu ke waktu. Dalam hal ini terdapat orientasi (proses memastikan) karyawan mencapai target secara real-time.
Hal paling ideal dalam Performance Management adalah jika tujuan telah tercapai sesuai dengan potensi yang dimiliki karyawan, maka tidak perlu lagi adanya tindakan korektif terhadap karyawan tersebut. Pada dasarnya proses ini memang membuat perbedaan pada cara karyawan menjalankan tugas hariannya.
Hal berbeda tentu ada pada Performance Appraisal, ini adalah fungsi reaktif yang hanya mengevaluasi kinerja karyawan dalam beberapa periode tertentu. Di sebagian besar perusahaan, biasanya fungsi ini dilakukan hanya sekali atau dua kali dalam setahun, tergantung kebijakan dari masing-masing perusahaan.
Tanggung jawab Performance Management dan Performance Appraisal
Performance Management pada dasarnya melibatkan karyawan dan line manager secara bersamaan. Meski begitu pemangku kebijakan lainnya dalam perusahaan juga memiliki peranan penting di sini. Begitu juga stakeholder lainnya yang memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan. Pada dasarnya terdapat kustomisasi proses sesuai dengan pekerjaan aktual dari masing-masing karyawan di sebuah perusahaan.
Sementara itu, Performance Appraisal pada dasarnya lebih kepada prosedur standar yang akan dilakukan oleh manajemen HR dan juga manajer secara langsung. Hal ini juga tergantung pada penunjukkan karyawan, pengalaman dan deskripsi pekerjaan. Di sini supervisor dan manajer berperan sebagai hakim dan penentu langsung akan evaluasi kinerja karyawan tersebut.
Meski begitu, di beberapa perusahaan terdapat sistem appraisal (penilaian) yang memungkinkan karyawan dan manajer melakukan pengaturan target secara bersamaan. Ini lah hal yang membuat Performance Management dan Performance Appraisal seolah-olah dianggap sama oleh beberapa orang. Satu-satunya kendala dalam Management Appraisal adalah tidak dapatnya memonitor target secara real-time, seperti kenyamanan yang ditawarkan oleh Performance Management.
Struktur yang dimiliki
Struktur yang terdapat dalam Management Performance pada dasarnya sangat fleksibel untuk mengevaluasi kinerja karyawan. Kendati terdapat pelbagai pedoman tertentu seperti kinerja optimal, proses ini dapat bervariasi dari satu karyawan ke karyawan lainnya. Itu semua tergantung pada deskripsi pekerjaan dan kemampuan setiap karyawan.
Sementara itu, Performance Appraisal lebih terstruktur dan formal, strukturnya memungkinkan Anda melakukan penyesuaian area kinerja utama yang bervariasi dari satu karyawan ke karyawan lainnya. Namun, hal ini akan sedikit kaku ketika dihadapkan pada pengaturan parameter peringkat, karena peringkat tersebut akan berlaku untuk semua karyawan.
Terlepas Anda memiliki 10 atau 1000 orang lebih karyawan, menerapkan Performance Management dan Performance Appraisal adalah cara terbaik dalam mengarahkan karyawan Anda untuk meningkatkan produktivitas dan mengoptimalkan segenap kreativitas mereka.
Selain itu, dua hal tersebut juga akan membantu karyawan dalam meningkatkan visibilitas pemahaman mereka akan perusahaan. Sehingga masing-masing karyawan dapat fokus untuk membantu perusahaan terus berkembang ke depannya dengan pencapaian-pencapaian mereka secara personal.
Untuk mempermudah Anda dalam menjalankan dua hal ini, Anda dapat menggunakan aplikasi Performance Management. Software ini akan mempermudah Anda dalam menerapkan proses manajemen performa ini kepada masing-masing karyawan Anda.
Tertarik untuk konsultasi dengan tim kami? Langsung hubungi kami pada link di bawah ini.