Resign atau mengundurkan diri dari tempat kerja adalah hal yang lazim terjadi. Menurut survei, 54% karyawan memilih resign jika tidak mendapat fleksibilitas untuk memilih di mana mereka mau bekerja (WFH atau WFO).
Terlebih jika anda bekerja di start-up dan budaya kerjanya yang dikenal dengan hustle culture. Menurut Katadata, sebesar 20 persen hingga 30 persen karyawan start-up memilih resign setiap tahunnya. Angka yang bisa dibilang cukup tinggi.
Meskipun mengundurkan diri adalah hal yang lazim, tidak jarang ketika hal ini tidak mudah dilakukan. Pasalnya, banyak pertimbangan bagi karyawan sebelum mengambil keputusan resign.
Bagi anda yang berniat resign, anda perlu mematuhi tata cara dan aturan di perusahaan anda. Jika tidak, anda bisa saja dianggap tidak profesional dan kurang menghormati tempat lama anda bekerja. Inilah yang membuat orang ragu ketika hendak resign. Karena tidak tahu harus memulai dari mana.
Artikel ini akan memandu anda bagaimana proses resign, apa itu resign, langkah-langkah yang harus dilakukan, hingga alasan yang bisa anda gunakan saat mengajukan resign.
Apa itu Resign
Resign banyak diartikan sebagai keluar dari pekerjaan, atau mengundurkan diri. Menurut Indeed, resign adalah ketika anda mengundurkan diri dari pekerjaan anda dengan sukarela. Saat anda resign, anda akan meninggalkan semua tanggung jawab pekerjaan, termasuk benefit dan gaji yang didapatkan.
Anda juga tentunya akan kehilangan benefit lainnya seperti tunjangan yang diberikan oleh perusahaan. Oleh karena itu, pertimbangkan dengan baik-baik sebelum anda memilih resign.
Pertimbangan Sebelum Resign
Membuat keputusan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan adalah keputusan yang rumit. Anda perlu memperhatikan dan mempertimbangkan beberapa hal sebelum mengambil keputusan ini.
Apakah anda sudah siap kehilangan pendapatan anda? Biasanya ini adalah pertanyaan yang menjadi pertimbangan pertama. Sebagai bahan acuan, artikel ini akan membahas tips yang dapat membantu anda membuat pertimbangan sebelum resign.
Buat daftar pro dan kontra
Keputusan untuk mengundurkan diri dari tempat bekerja merupakan keputusan yang besar. Anda perlu mengetahui dulu alasan anda kenapa harus resign.
Anda juga perlu memikirkan kerugian apa saja yang harus anda tanggung saat resign. Lalu, untuk memudahkan, anda bisa membuat daftar pro dan kontra saat resign dari tempat kerja. Hal ini dilakukan agar anda tahu apakah keputusan anda memang yang terbaik.
Pikirkan jangka panjang
Pertimbangan lain saat resign adalah urusan jangka panjang. Semisal anda resign karena telah mendapat kerja di tempat baru, anda perlu memikirkan apakah benefit yang akan anda dapatkan lebih layak dari tempat kerja anda.
Selain benefit, anda juga perlu memikirkan jenjang karier anda kedepannya. Apakah perusahaan baru anda mampu memberikan jenjang karier lebih bagi anda.
Penting untuk diketahui, anda juga perlu tahu jika anda resign anda perlu mempelajari keahlian baru atau tidak. Apalagi jika anda memutuskan resign karena pindah tempat kerja. Beda perusahaan, bisa saja berbeda dalam budaya kerjanya.
Kondisi keuangan
Resign adalah keputusan yang tidak dapat anda ambil sembarangan. Jika anda resign namun belum menemukan tempat kerja atau sumber penghasilan baru, anda perlu memikirkan kondisi finansial anda matang-matang.
Sebelum resign, ada baiknya anda menghitung uang anda dapat bertahan lama sebelum anda menemukan sumber penghasilan baru. Lebih bagus jika anda sudah menyiapkan dana darurat sebelum resign.
Memikirkan konsekuensi
Tidak jarang resign bisa menjadi keputusan yang ternyata salah dan merugikan diri sendiri di masa depan. Untuk itu, sebelum mengambil keputusan ini anda juga harus memikirkan konsekuensinya.
Apakah keputusan ini layak untuk diambil, atau ada pilihan lain yang patut anda pertimbangkan terkait dengan keputusan ini. Pastikan, keputusan untuk resign anda tidak akan menjadi penghambat karier anda di kemudian hari.
Komunikasi
Sebelum mengajukan resign, alangkah bijak jika anda berkomunikasi terlebih dahulu. Anda bisa berkomunikasi dengan anggota keluarga, atau orang terdekat anda. Agar anda dapat insight atas keputusan anda.
Anda juga perlu mengkomunikasikan keputusan anda untuk resign kepada bagian human resource, mengingat hal tersebut adalah hal yang wajib anda lakukan.
Alasan untuk Resign
Keputusan untuk mengundurkan diri adalah keputusan yang tidak dapat anda buat sekejap mata. Beberapa hal mesti anda pertimbangkan baik-baik. Termasuk alasan apa yang anda gunakan saat mengajukan permohonan resign ke HRD.
Berikut beberapa alasan yang mungkin sesuai dengan bahan pertimbangan anda sebelum mengajukan resign.
Baca Juga: 4 Waktu Terbaik Untuk Evaluasi Kinerja Karyawan
Kondisi perusahaan
Apa saja dapat terjadi dalam bisnis. Terutama saat kondisi pandemi dua tahun belakangan yang berdampak besar bagi perusahaan.
Kondisi keuangan perusahaan yang menurun, dapat menjadi alasan solid bagi anda yang mau resign. Terlebih, jika perusahaan sedang melakukan restrukturisasi pekerjanya. Maka resign bisa menjadi keputusan tepat bagi anda.
Menemukan karier baru
Tidak jarang karyawan yang ingin resign karena menemukan karier baru. Entah menemukan pekerjaan baru dengan tawaran yang lebih menarik, atau menemukan passion baru. Anda dapat menggunakan ini sebagai alasan untuk mengundurkan diri.
Kalau anda ingin mengejar karier yang sesuai dengan passion anda, pastikan bahwa keputusan anda sudah anda pikirkan sungguh-sungguh. Mengubah karier dalam jangka panjang bukanlah hal mudah.
Mendapatkan jenjang karier yang lebih baik
Keputusan orang untuk resign biasanya karena lingkungan kerja yang tidak enak, gaji, dan jenjang karier yang kurang.
Tentu saja sebagai pekerja anda menginginkan kehidupan dan pekerjaan yang layak. Anda dapat mengambil keputusan untuk resign jika memang mendapatkan pekerjaan baru dengan jenjang karier yang lebih layak.
Jenjang karier merupakan hal yang patut anda pertimbangkan dalam perjalanan karier anda. Dengan jenjang karier yang bagus, anda juga punya kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih layak di masa yang akan datang.
Lingkungan kerja yang kurang baik
Sering kali, karyawan merasa tidak betah dengan tempat kerja yang semena-mena, rekan kerja yang toxic, atau atasan yang kurang menyenangkan.
Hal ini dapat menjadi pertimbangan anda untuk keluar dan mencari pekerjaan baru di tempat lain yang lebih layak. Ingat, lingkungan tempat anda bekerja sangat menentukan performa anda saat bekerja. Lingkungan kerja yang mendukung, dapat membantu anda untuk bertumbuh.
Pindah domisili
Berpindah tempat tinggal juga dapat menjadi pertimbangan dan alasan yang layak untuk resign. Apalagi jika domisili baru anda sudah tidak memungkinkan untuk datang ke kantor, dan perusahaan anda tidak membolehkan bekerja secara remote.
Mungkin, ini adalah saat yang tepat bagi anda untuk mengajukan resign.
Waktu untuk Mengajukan Resign
Saat mengajukan resign, anda perlu memperhatikan pula waktu pengajuan. Hal ini penting agar proses resign berjalan lancar dan mempermudah proses anda.
Anda perlu melakukan pemberitahuan kepada perusahaan, biasanya melalui HRD, sebulan sebelum anda resign. Ini biasa juga disebut sebagai one month notice. Atau pemberitahuan satu bulan sebelum anda resign. Pengajuan ini bisa saja berbeda antar perusahaan tergantung peraturan yang berlaku.
Biasanya, bulan-bulan di akhir tahun merupakan saat yang tepat untuk mengajukan resign. Hal ini dikarenakan pada saat awal tahun, banyak perusahaan yang membuka lowongan karyawan baru.
Sehingga, kesempatan anda untuk langsung mendapatkan tempat kerja baru setelah resign lebih tinggi.
Cara yang Tepat Mengajukan Resign
Setelah anda mempertimbangkan alasan dan waktu yang tepat untuk resign, berikut ini beberapa cara yang dapat anda lakukan saat mengajukan resign.
Memberitahu HRD
Anda perlu mengajukan one month notice sebelum anda resign. Selain itu, anda juga perlu menjelaskan alasan anda memilih untuk resign dari pekerjaan anda.
Saat mengajukan resign, anda juga perlu menyampaikan alasan anda mengambil keputusan resign kepada atasan atau divisi terkait seperti HRD. Mengungkapkan alasan dengan jujur dapat memberi kesan profesional dan memudahkan proses resign anda.
Dengan alasan yang tepat, anda berkemungkinan besar mendapat surat rekomendasi dari atasan di perusahaan anda.
Mengajukan surat resign
Setelah atasan dan HRD mengetahui keputusan anda untuk resign, anda perlu membuat dan mengajukan surat resign.
Surat resign harus menampilkan tanggal efektif anda resign dan tanda tangan serta nama lengkap anda. Ucapkan terima kasih juga kepada atasan anda yang telah menerima anda bekerja di sana, dan sampaikan juga alasan anda untuk resign secara singkat.
Membantu proses handover
Proses handover pekerjaan adalah proses mengalihkan pekerjaan anda kepada orang yang akan bertanggung jawab terhadap pekerjaan anda saat resign.
Anda wajib melakukan ini sehingga orang yang menanggung tanggung jawab anda juga dapat melakukan pekerjaannya sebaik mungkin. Anda juga perlu menjelaskan dengan detail tugas dan pekerjaan anda. Proses ini juga dapat membantu anda tampak profesional.
Pastikan juga semua pekerjaan anda sudah terselesaikan dengan baik sebelum anda keluar dari pekerjaan tersebut. Sehingga, tidak menimbulkan masalah atau kendala.
Berpamitan dengan rekan kerja dan atasan
Sampaikan salam berpamitan kepada rekan kerja dan atasan anda. Hal ini tidak formal dilakukan namun akan sangat baik jika anda melakukannya.
Tidak ada salahnya jika anda berpamitan terhadap rekan kerja, agar hubungan anda tetap terjalin dengan baik meskipun sudah tidak bekerja di tempat yang sama. Dengan berpamitan, anda juga akan meninggalkan kesan yang baik sebelum anda resign.
Selain berpamitan, ada baiknya anda juga mengucapkan terima kasih atas bantuan, kerja sama, dan kesempatan yang diberikan ketika anda bekerja.
Demikian artikel tentang apa itu resign, alasan, dan cara yang tepat untuk mengajukan resign. Semoga dapat membantu anda dalam menyiapkan diri saat proses resign.