Dunia bisnis dan perusahaan sangatlah cepat berubah dan berkembang. Banyak perubahan dalam bisnis yang terjadi dengan sangat cepat. Akuisisi adalah salah satunya.
Persaingan dalam bisnis yang selalu ada terkadang menghantui perusahaan. Karena, adanya persaingan dapat menghambat laju bisnis. Tidak jarang akhirnya perusahaan melakukan akuisisi untuk dapat terus bersaing.
Jika anda adalah seorang pebisnis, anda tidak akan asing dengan istilah akuisisi. Namun, apa yang sebenarnya dimaksud dengan akuisisi? Lalu, mengapa hal tersebut dapat meningkatkan daya saing perusahaan?
Simak pembahasan tentang pengertian akuisisi, tujuan, fungsi, hingga perbedaannya dengan merger.
Pengertian Akuisisi
Akuisisi adalah keputusan perusahaan untuk mengambil dan menguasai saham atau aset perusahaan lain. Perusahaan dapat mengakuisisi jika kepemilikan saham setidaknya lebih dari 50 persen.
Secara umum, akuisisi berarti pengambilalihan perusahaan sehingga manajemen perusahaan yang diakuisisi (acquiree) berpindah kepada perusahaan yang mengakuisisi (acquirer).
Beberapa Pengertian Akuisisi
PSAK Nomor 2 Paragraf 08 Tahun 1999
Berdasarkan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan), akuisisi adalah penggabungan badan usaha dimana perusahaan yang mengakuisisi (acquirer) memegang kendali atas aset bersih perusahaan yang diakuisisi (acquiree).
Proses akuisisi dianggap sah jika perusahaan yang diakuisisi memberikan aktiva, saham atau mengakui suatu kewajiban tertentu kepada perusahaan yang mengakuisisi.
P.S Sudarsanan
Menurut Sudarsanan, akuisisi adalah perjanjian dimana perusahaan dapat membeli aset dan saham perusahaan lain. Serta, para pemilik saham dari perusahaan yang diakuisisi dianggap berhenti menjadi bagian pemilik perusahaan.
Michael A. Hitt
Akuisisi adalah proses sebuah perusahaan membeli dan memperoleh kepemilikan perusahaan lain. Perusahaan melakukan akuisisi dengan membeli sebagian besar saham perusahaan yang akan diakuisisi tersebut.
Marcell Go
Marcell berpendapat bahwa akuisisi adalah menguasai sebagian besar perusahaan melalui pembelian saham dalam jumlah material lebih dari 50 persen.
Summer N. Levine
Akuisisi merupakan kegiatan transaksi antara kedua perusahaan, dimana salah satu pihak akan menjadi pemilik sebagian atau bahkan seluruh aset/saham yang dijual.
Maka dapat disimpulkan bahwa akuisisi adalah pengambilalihan kepemilikan perusahaan oleh perusahaan lain dengan cara pembelian mayoritas saham yang diakuisisi. Perusahaan yang diakuisisi tetap memiliki wewenang hukum sendiri.
Tujuan Akuisisi Perusahaan
Perusahaan dapat melakukan akuisisi dengan berbagai tujuan. Secara umum, akuisisi dilakukan karena ingin meningkatkan performa bisnis utama, pangsa pasar, dan bahkan diversifikasi bisnis.
Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan yang berbeda saat melakukan akuisisi. Berikut rangkuman tujuan akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan.
#1 Diversifikasi Bisnis
Baru-baru ini perkembangan teknologi yang pesat membawa banyak perubahan. Salah satunya dalam hal perbankan. Bank konvensional mulai ditantang oleh konsep bank digital.
Beberapa pemain perbankan yang besar menjawab tantangan tersebut dengan menerbitkan bank digital milik mereka sendiri. Tidak terkecuali BCA yang menjadi bank paling besar se-Indonesia. Kabarnya, BCA mengakuisisi PT. Bank Royal Indonesia untuk membuat bank digital mereka sendiri.
Langkah tersebut dilakukan untuk diversifikasi model bisnis yang sudah ada. Yaitu, kegiatan akuisisi yang dilakukan perusahaan dalam jenis bisnis yang berbeda.
Diversifikasi bisnis juga dapat dilakukan dalam bisnis yang bergerak di bidang yang sama, namun memiliki model bisnis yang berbeda. Istilah diversifikasi dapat juga disebut sebagai penganekaragaman bisnis.
#2 Mengurangi Jumlah Pesaing
Upaya akuisisi sering kali dilakukan untuk mengurangi pesaing bisnis. Karena, dengan akuisisi maka perusahaan yang bergerak dalam bisnis yang sama tentu saja akan berkurang.
Namun perlu diingat, bahwa pemerintah melarang segala tindakan dengan tujuan monopoli seperti yang telah tertuang dalam UU. nomor 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
#3 Meningkatkan Pangsa Pasar
Contoh di atas tentang BCA yang mengakuisisi PT. Bank Royal Indonesia sebagai cikal bakal layanan bank digital BCA, merupakan upaya BCA meningkatkan pangsa pasar juga.
BCA menyadari market share atau pangsa pasar bank digital di Indonesia sedang tumbuh dengan pesat. Sehingga, mereka tidak mau kehilangan momentum yang ada. Untuk itulah mereka juga ikut meluncurkan layanan bank digital.
#4 Meningkatkan Skala Perusahaan
Beberapa perusahaan melakukan akuisisi dengan harapan melihat peningkatan perusahaan. Peningkatan yang dimaksud meliputi peningkatan performa perusahaan, produksi, dan kualitas perusahaan.
Semakin besar perusahaan, semakin besar pula aset yang dimiliki sehingga memiliki akses terhadap teknologi yang lebih baik untuk meningkatkan produktivitas perusahaan tersebut.
#5 Memperkuat Bisnis Utama
Salah satu tujuan utama perusahaan mengakuisisi perusahaan lain adalah untuk memperkuat bisnis utama yang mereka miliki.
Sebuah perusahaan dapat mengakuisisi perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama atau bahkan memiliki produk yang sama. Dengan begitu, perusahaan yang mengakuisisi akan mendapatkan tambahan aset, sumber daya, relasi bisnis, hingga kapasitas karyawan.
Hal tersebut di atas menjadi core business yang dapat memperkuat perusahaan inti. Sehingga, bisnis yang dimiliki dapat tumbuh dan berkembang semakin kuat.
Pengertian Merger
Merger adalah istilah penggabungan dua atau lebih perusahaan menjadi perusahaan baru. Perusahaan yang baru tersebut diharapkan dapat berjalan dengan lebih baik. Gabungan perusahaan tersebut tidak akan mengalami pembubaran perusahaan (likuidasi).
Merger umumnya dilakukan oleh perusahaan yang memiliki market share dan kapasitas yang sama. Dan, biasanya memakan waktu lebih lama karena membutuhkan proses yang lebih panjang daripada akuisisi.
Perbedaan Akuisisi dengan Merger
Akuisisi dan merger merupakan hal yang berbeda. Dalam akuisisi, perusahaan yang mengambil alih akan menjadi pihak penguasa dan pengambil keputusan, namun perusahaan yang diakuisisi akan tetap ada dan beroperasi.
Sedangkan merger menggabungkan 2 atau lebih badan usaha untuk membentuk perusahaan yang baru dengan kepemilikan yang kurang lebih sama.
Jenis Akuisisi Berdasarkan Jenis Usaha
1. Akuisisi Vertikal
Akuisisi vertikal merupakan akuisisi yang dilakukan perusahaan yang masih dalam satu rantai produksi yang sama. Tujuan akuisisi ini adalah untuk mendapatkan kepastian penjualan dan pemasok barang yang stabil.
2. Akuisisi Horizontal
Sedangkan akuisisi horizontal dilakukan oleh perusahaan yang umumnya bergerak di bidang yang sama. Sehingga, akuisisi yang dilakukan biasanya terjadi antar pesaing bisnis.
Tujuan akuisisi horizontal juga berbeda dengan vertikal. Dimana dalam akuisisi horizontal tujuan perusahaan adalah meningkatkan market share atau mengurangi pesaing usaha.
3. Akuisisi Konglomerat
Akuisisi konglomerat artinya akuisisi yang dilakukan perusahaan namun tidak terkait dengan akuisisi horizontal maupun vertikal.
Akuisisi konglomerat bertujuan untuk memperbesar dan memperluas portofolio perusahaan yang mengakuisisi perusahaan lain.
Jenis Akuisisi Berdasarkan Objek
1. Akuisisi Saham
Akuisisi ini merupakan akuisisi yang paling sering dilakukan oleh perusahaan. Yaitu dengan membeli lebih dari separuh atau bahkan keseluruhan saham yang akan diakuisisi.
Dengan begitu, pihak yang mengakuisisi akan memiliki suara mayoritas dalam dewan pemegang saham perusahaan. Saham yang dibeli bisa menggunakan uang tunai maupun menggantinya dengan bentuk aset lain seperti saham atau obligasi (surat utang).
2. Akuisisi Aset
Akuisisi aset adalah proses akuisisi perusahaan dengan membeli aktiva atau aset dari perusahaan yang akan diakuisisi. Dengan begitu, perusahaan dapat mengakuisisi perusahaan lain tanpa khawatir adanya pemegang saham minoritas.
Kesimpulan
Dalam bisnis, kegiatan akuisisi dapat menjadi katalis yang mempercepat proses perkembangan dan pertumbuhan bisnis.
Perusahaan yang mengakuisisi perusahaan lain dapat meningkatkan market share atau bahkan mendiversifikasi bisnis yang telah dimilikinya. Namun, dengan tidak membahayakan bisnis inti yang sudah ada.
Sebagai contoh akuisisi yang dilakukan BCA dalam langkah mereka menghadapi tantangan bank digital.