Mempertahankan karyawan bertalenta bukan perkara muda, namun tetap bisa dilakukan. Setidaknya, begitulah menurut beberapa leader di bidang HR perusahaan multinasional ini.
Sebelum masuk lebih dalam, Anda harus tahu dulu tentang hal ini. Ernst & Young pernah mengeluarkan sebuah survei yang berjudul “EY Work Reimagined Survey.” Ada beberapa insights di dalam survei tersebut. Salah satunya adalah terkait berapa persentase pekerja yang berencana untu resign di Asia Tenggara. Menurut survei, 45% pekerja Asia Tenggara akan keluar dari pekerjaannya. Lalu, apa alasannya?
Menurut survei yang sama, alasan terbesarnya adalah masalah gaji, kemudian disusul oleh masalah career development, dan yang terakhir adalah fleksibilitas kerjanya. Sampai poin ini, Anda mungkin bertanya “itukan Asia Tenggara, kalau yang lain bagaimana?”
Deloitte pernah mengeluarkan laporan yang berjudul “From Great Resignation to Great Reimagination.” Dalam laporan ini Deloitte melakukan survei dengan para pekerja di 7 negara yang tergabung dalam G7. Untuk informasi, G7 ini terdiri dari Kanada, Jepang, AS, Italia, Britania Raya, Jerman, dan Prancis. Salah satu yang paling terdampak dari fenomena resign masal ini adalah industri Leisure dan Hospitality. Seperti yang terlihat dalam statistik di bawah ini.
Kemudian, Laporan itu menyatakan kalau ada 4 alasan terbesar mengapa seorang pekerja itu pergi dari perusahaan. Alasan tersebut meliputi, 1) Masalah salary yang tidak sesuai, 2) Budaya kantor yang buruk, 3) Keseimbangan antara work dan life, dan 4) Fleksibilitas kerja.
Sampai sini, Anda sebagai “orang” HR pasti setuju kalau mempertahankan karyawan itu susah apalagi untuk mempertahankan karyawan bertalenta. Karena itu, di kesempatan spesial ini, kami akan memberikan beberapa tips rahasia dari para CHRO perusahaan multinasional ini terkat bagaimana caranya mempertahankan karyawan bertalenta. Mari kita mulai.
Beberapa Tips untuk Mempertahankan Karyawan Bertalenta
1.) Sunil Setlur, Chief People Officer dari Gojek
Untuk informasi, Sunil Setlur sudah menjadi Chief People Officer Gojek sejak tahun 2020. Di sini dia memberikan 3 tips dalam mempertahankan karyawan bertalenta.
- CHRO harus merancang dan mengadakan fleksibilitas pekerjaan untuk menarik dan mempertahankan talenta terbaik mereka. Hal ini mengimplikasikan kalau Anda sebaiknya memberikan semacam otonomi kepada karyawan.
- Budaya kerja sebaiknya lebih employee-centric atau employee-led
- Para pemimpin bidang HR perlu berada di garis depan dalam memfasilitasi transformasi ini dalam perusahaan atau organisasi mereka.
2.) Dudi Arisandi, Chief People Officer dari Tiket.com
Sudah menjadi Chief People Officer sejak tahun 2019 dan kali ini, dia akan share beberapa tips terkait permasalahan ini.
- Recognize dan rayakan jika ada suatu pencapaian di perusahaan, libatkan seluruh tim kalau memang memungkinkan.
- Buat seluruh anggota tim Anda merasa saling terhubung. Anda bisa mengadakan beberapa acara kecil secara konsisten misalnya.
- “Bangun” beberapa fasilitas untuk meningkatan kualitas employee experience.
- Jadilah pendengar yang baik untuk seluruh karyawan Anda dan ambil tindakan sesuai dengan feedback mereka jika memang bisa.
3.) Gadis Lukman, VP of People Operations dari Sirclo
Gadis Lukman sudah berkecimpung di ranah Head of People Operations Sirclo sejak tahun 2019. Dari beberapa insights, Gadis Lukman cenderung menekankan masalah wellbeing atau kesejahteraan karyawan.
- Pahami apa yang memotivasi karyawan Anda, dan kreatiflah dalam mengeksplorasi hal-hal yang dapat mempertahankan mereka itu. Misalnya, masalah tunjangan kesejahteraan yang sangat dibutuhkan banyak karyawan saat ini karena pandemi.
Tapi bagaimana jika perusahaan atau organisasi Anda tidak punya uang untuk melakukannya?
Di sinilah, para HR atau siapapun yang berada di ranah semacam ini harus berpikir kreatif. Anda mungkin harus merancang sebuah sistem tunjangan lain atau sistem pinjaman karyawan dengan mekanisme pembayaran yang tidak memberatkan. Atau mungkin Anda bisa memberi karyawan tambahan kuota cuti supaya mereka bisa “istirahat.”
4.) Thomas Suhardja, Chief of Human Capital, Halodoc
- “Iya benar salary itu membuat mereka stay tapi nge-recognize pencapaian dan bagaimana Anda memberikan apresiasi serta benefits juga sama pentingnya.”
Itu adalah pendapat dari Thomas Suhardja, Chief of Human Capital dari Halodoc. Ada tambahan lagi dari Thomas Suhardja untuk hal ini.
- Anda harus memiliki seorang leader yang berkualitas sehingga banyak orang yang “look up to.” Akan ada perasaan seperti “aku merasa sangat dihargai karena aku berada di dalam timnya orang ini” begitu.
(Sebagai Bonus kami juga akan berikan tips dari beberapa pimpinan HR perusahaan besar di Asia Tenggara.)
5.) Fong Tuan Chen, Chief People Officer dari Berjaya Corporation
Sebelum bergabung dengan Berjaya Corporation, Fong Tuan Chen adalah HR and General Affairs Director dari Samsung Southeast Asia & Oceania. Di sini, dia memberikan sebuah reminder
- Yang membedakan perusahaan hebat dari perusahaan lainnya adalah ketika perusahaan tersebut berusaha mempertahankan orang-orang mereka dengan cara memprioritaskan kesejahteraan meraka, melindungi keluarga mereka dan memastikan kalau no one is left behind.
6.) Olivia Chua, Chief Human Resources Officer dari Jebsen & Jessen Group
Selama 3 tahun Olivia Chua adalah CHRO dari Jebsen & Jessen Group. Kali ini dia akan share 3 tips untuk problem di ranah ini.
- Be patient; mendapatkan orang yang tepat untuk suatu pekerjaan yang tepat pula adalah sebuah aktivitas panjang dan melelahkan. Anda tidak boleh menerima “apa adanya” atau bahkan mengurangi standard persyaratan.
- Anda harus kreatif dalam merancang program rewards yang fleksibel, begitu pula dengan mempertimbangkan fleksibilitas pekerjaan.
- Untuk mempertahankan karyawan bertalenta, Anda sebaiknya lakukan check-in terus menerus dengan mereka. Kemudian, lanjutkan dengan pengembangan mereka serta libatkan mereka dalam proyek-proyek penting.
7.) Dr. Loo Leap Han, Group Head of Talent Management dari Biomed Global
Di sini dia memberikan beberapa tips untuk mengatasi permasalahan ini.
- Mulai banyak karyawan yang mencari model kerja fleksibel; jam kerja, lokasi, integrasi work-life
- Mereka ingin diukur berdasarkan value yang mereka berikan, bukan volumenya.
- Sebaiknya perusahaan merancang budaya kerja yang people-centric. Hal ini karena karyawan Anda butuh ruang untuk membuka potensi penuh mereka.
- Mereka ingin bekerja di perusahaan yang memprioritaskan dan menunjukkan komitmen terhadap keragaman dan inklusi, mengatasi masalah ketidaksetaraan di tempat kerja, dan memperbanyak perempuan dalam role kepemimpinan.
Mempertahankan Karyawan Bertalenta Ada di Tindakan Anda Berikutnya
The time is now. Setelah Anda baca berbagai tips tersebut, maka sekarang saatnya mengimplementasikan tips tersebut. Untuk mempermudah, Anda sangat dianjurkan untuk menggunakan berbagai perangkat lunak pendukung agar karyawan Anda merasa dihargai.
Anda bisa mulai dengan memantau manajemen kinerja karyawan, memberi mereka collaboration tool yang mudah digunakan, dan memenuhi kebutuhan karyawan dengan efektif dan efisien. Mengatasi hal ini memang bukan hal mudah untuk itu kami hadir untuk membantu Anda dalam menyelesaikan permasalahan ini. Segera klik banner di bawah ini dan mari berdiskusi dengan tim terpercaya kami.