Setiap awal bulan atau tahun, biasanya, tim infrastruktur cloud perusahaan Anda sering kali “kewalahan.” Mengapa? Salah satunya adalah karena mereka harus merekap dan mempertanggungjawabkan semua tagihan layanan cloud yang digunakan oleh perusahaan. Iya, kalau tagihan cloud-nya memang baik-baik saja, bisa jadi tagihan tersebut membengkak dan tim infrastruktur cloud harus mencari tahu sebabnya. Karena itu, Anda, para tim infrastruktur cloud, sebaiknya menyimak artikel ini karena Anda akan mendapatkan informasi terkait beberapa cara menghemat biaya cloud perusahaan Anda.
Gartner, pernah merilis sebuah “forecasts” terkait pengeluaran biaya end-user dalam konteks penggunaan layanan cloud di perusahaan mereka. Di tahun 2023, diperkirakan cost untuk penggunaan cloud di seluruh dunia bakal mencapai USD 591 miliar. Angka ini naik sekitar 18,8% dari tahun 2022 (cost di tahun 2022 sebesar USD 490 miliar).
Dengan Angka yang tidak sedikit ini sudah saatnya Anda mulai untuk melakukan penghematan biaya dengan cara mengoptimasi penggunaan Cloud, bukan? Karena menurut sebuah riset (penjelasan lanjutannya ada di bagian akhir) ternyata penggunaan cloud kita itu banyak yang sia-sia.
Mengoptimasi biaya cloud bisa menghemat biaya keseluruhan
Pengoptimalan biaya cloud adalah sebuah praktik mengurangi atau menyesuaikan pengeluaran cloud Anda secara keseluruhan dengan beberapa strategi umum, seperti:
- Mengidentifikasi sumber daya cloud yang salah kelola
- Menghilangkan proses cloud yang tidak perlu
- Penyesuaian layanan komputasi Anda
- Terapkan alat atau platform pengoptimalan biaya cloud untuk mendapatkan visibilitas di mana ada pengeluaran maksimum.
Mari kita lihat lebih dekat lagi strategi atau langkah-langkah apa yang bisa Anda lakukan untuk menghemat biaya penggunaan Cloud di perusahaan Anda.
#1) Pantau Terus Tagihan Cloud Bulanan
Lakukan analisis tagihan bulanan secara efektif, dan hentikan semua sumber daya yang sia-sia, jika Anda menemukannya. Contoh paling sederhananya, Anda cek usage dari server Anda. Ternyata, setelah beberapa tahun, server Anda mencatatkan angka usage yang tidak sampai angka 98%. Selisih persentase usage yang berjumlah 23% itu bisa Anda hilangkan dengan cara menurunkan “paket” server yang Anda pilih. Intinya, pastikan usage server Anda itu berada di range 98-99%, kalau kurang dari itu, segera pilih paket yang lebih rendah.
Serangkaian proses pengecekan ini tadi, tentu, sedikit banyak bisa menghemat biaya penggunaan Cloud Anda. Tidak hanya itu, proses ini juga mendorong Anda untuk melakukan assessment ulang terkait semua layanan Cloud yang ada di Perusahaan Anda. Ketika Anda bisa melakukan optimasi penggunaan semacam ini, maka Anda sejatinya telah meningkatkan value dari infrastruktur IT perusahaan Anda.
#2) Gunakan “Heat Maps”
Fitur heat maps adalah mekanisme penting yang wajib ada untuk optimalisasi biaya cloud. Sebuah alat visual yang bisa menunjukkan penggunaan tertinggi dan terendah dalam konteks demand komputasi. Visualisasi ini sangat penting karena bisa memetakan kapan waktunya cloud harus bekerja penuh dan kapan cloud bisa idle. Secara tidak langsung hal ini bisa menghemat biaya cloud perusahaan Anda. Misalnya, fitur heat maps bisa menunjukkan apakah server development memungkinkan untuk ditutup dengan tanpa masalah aman pada saat akhir pekan atau tidak.
#3) Periksa Anomali Penggunaan
Ini masih ada hubungannya dengan fitur sebelumnya. Anda sudah melakuakan pemetaan, ternyata ada sebuah penggunaan cloud yang mestinya masih di batas aman, tapi kok sekarang cenderung “full load” ya. Anda harus segera cek anomali ini. Anda bisa mulai dengan tanya user yang menggunakan kemampuan cloud ini dan bersama-sama mencari solusi agar bisa lebih optimize penggunaannya jika memungkinkan.
#4) Gunakan Layanan Cloud Management
Anda sebagai tim IT atau tim infrastruktur cloud perusahaan sebenarnya bisa mematikan layanan cloud atau server perusahaan secara manual. Anda tinggal pilih saja mana fungsi cloud yang memungkinkan untuk dinonaktifkan sementara. Namun, hal ini tentu akan menghabiskan tenaga dan resource Anda. Karena itu, Anda membutuhkan sebuh service atau layanan Cloud Management.
Layanan ini akan memungkinkan Anda untuk melakukan automasi terkait kapan penggunaan cloud harus mulai dan berhenti. Tidak hanya itu, layanan ini juga bisa mengelola dan memantau penggunaan cloud karena sanggup menghadirkan visibilitas holistik. Semuanya ini dilakukan demi mendukung tercapainya manajemen operasional yang lebih berkualitas
#5) Periksa Berbagai Faktor Sebelum Memutuskan
Anda pasti pernah membandingkan harga barang yang sama di dua tempat berbeda dan ternyata harganya ya beda. Hal yang sama sedikit banyak juga bisa terjadi di saat Anda mau memilih layanan Cloud atau Server atau samacamnya. Anda harus benar-benar perhatikan berbagai faktor dalam memilih lokasi Server. Beberapa faktor seperti labor costs, fluktuasi pasar, letak geografis, regulasi terkait penggunaan data, infrastruktur dan lainnya.
Anda sebaiknya harus punya “bekal” pengetahuan terkait region yang mau Anda “masuki.” Pastikan, Anda benar-benar memperhitungkan semua.
#6) Perhatikan Skalabilitas Layanan Cloud
Sebagai pengingat kembali, jangan terlalu “berlebihan” saat memilih layanan cloud. Misalnya nih, Anda mau meluncurkan Website. Anda pastinya butuh sebuah hosting. Berhubung Anda merasa kalau Anda ada modalnya, Anda secara yakin memilih paket hosting yang paling “sempurna.”
Ternyata, Website Anda itu cuma menggunakan 50% kemampuan dari hostingnya. Kemampuan prosesor, SSD, dan resource lainnya….. semuanya sia-sia. Karena itu, sebuah pengingat yang tidak pernah bosan kami sampaikan ke Anda adalah pilih layanan cloud yang sesuai dengan kebutuhan atau beban kerja bisnis Anda. Kalau semisal, terlalu berlebihan kekuatannya, segera pilih paket yang berada di bawahnya. Kalau memang butuh yang lebih kuat, Anda bisa minta scale up ke pihak provider. Intinya, jangan sampai uang Anda terbuang sia-sia di sesuatu yang bahkan Anda tidak pakai sama sekali.
Layanan Cloud Management bisa menghemat biaya cloud Anda
Oke begini, mengapa artikel ini semakin penting untuk Anda? Flexera dalam laporannya yang bertajuk “State of the Cloud Report 2022” membahas tentang overspending dari layanan Cloud yang mungkin bisa saja sedang Anda gunakan saat ini.
753 perusahaan yang punya departemen IT menjadi responden dalam penelitian ini. Dari responden ini, mereka, 63% responden, menggambarkan kalau perusahaan mereka termasuk “heavy usage” dalam konteks penggunaan layanan cloud. Angka ini mengalami peningkatan dari tahun lalu yang sebesar 59%.
Lantas, apakah semua “heavy usage” beneran teroptimasi dengan efektif? Sayangnya, belum bisa.
Menurut responden, hanya 68% kemampuan cloud yang mereka bisa manfaatkan secara baik. Dengan kata lain, ada 32% kemampuan cloud yang tak terpakai sia-sia. 32% ini bukanlah sebuah persentase yang kecilm sehingga inilah alasan mengapa Anda harus segera melakukan “observasi kembali” terkait layanan cloud yang Anda gunakan.
Salah satu hal yang bisa Anda lakukan pertama adalah mencari provider layanan Cloud Management. Sebisa mungkin cari provider yang memang memiliki track record yang baik. Kemudian, Anda coba cari apakah provider Cloud Management ini memiliki partner regional resmi di negara Anda. Mengapa? Karena Anda perlu untuk berdiskusi panjang terkait masalah ini dan pastinya Anda akan mendapatkan penawaran spesial juga. Tak perlu jauh mencari, Anda bisa klik banner di bawah ini untuk mulai berdiskusi dengan tim spesialis kami. Semoga bisa membantu Anda dan terima kasih.