Platform atau software kolaborasi telah menjadi kebutuhan wajib di lingkungan kerja saat ini, apalagi sejak terjadinya pandemi beberapa waktu silam. 2 tahun yang lalu Pew Research Center pernah melakukan sebuah survei terkait software apa yang karyawan gunakan saat bekerja di masa-masa pandemi. Salah satu hasil menunjukkan kalau 57% karyawan menggunakan platform kolaborasi karena ada fitur instant messaging yang mumpuni untuk urusan kerja, terutama di bagian keamanan atau enkripsinya. Di antara banyaknya opsi di luar sana, Slack dan Lark adalah dua opsi software kolaborasi dan komunikasi yang bisa Anda perhitungkan.
Lantas, software manakah yang paling tepat untuk Anda? Di artikel spesial kali ini, kami akan membandingkan secara sederhana perbedaan dan value antara kedua software kolaborasi dan komunikasi ini. Diharapkan dengan membaca penjelasan ini, Anda bisa menentukan pilihan Anda terkait software kolaborasi dan komunikasi.
Perbandingan harga, ditinjau dari paket free-nya
Perbandingan pertama dari kedua software ini adalah masalah harga. Sekilas, Anda pasti sudah lihat kalau kedua software ini menawarkan paket free dalam layanannya. Sayangnya, fitur paket free-nya Slack tidak selengkap milik Lark. Coba Anda perhatikan tabel di bawah ini.
Paket free-nya Lark menawarkan berbagai fungsi yang hanya bisa didapatkan oleh Slack melalui paket berbayar mereka dan melalui integrasi dengan software pihak ketiga. Jika Anda seorang solopreneur atau wirausahawan yang baru merintis sebuah tim, maka value yang bisa Anda dapatkan lebih banyak adalah ketika menggunakan Lark. Di sisi lain, jika Anda mencari sebuah software kolaborasi yang lebih umum digunakan oleh banyak perusahaan lain, maka Anda harus pilih Slack.
Perhatikan tabel sederhana di bawah ini. Paket free dari Lark memberikan user berbagai fitur ini, mulai dari fitur calendar, meeting, document, file storage dan lainnya. Semuanya bersifat “native” dari app Lark-nya sendiri, bukan harus integrasi dulu ke software pihak ketiga. Di sisi lain, Slack mengharuskan Anda untuk berintergrasi ke software “eksternal” jika ingin menggunakan fitur tersebut. Kita ambil contoh Google Workspace. Layanan ini bisa diintegrasikan dengan Slack, namun Anda harus mengeluarkan dana sebesar USD 6 untuk paket Starter dan USD 12 untuk paket Standard per bulan.
Di Lark, bisnis Anda tidak perlu membeli banyak alat untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan dapat menyederhanakan pengelolaan TI hanya dengan satu paket berbayar di Lark
Dari sini, semuanya kembali lagi ke Anda, Anda mau fitur Docs favorit banyak orang seperti Google Docs atau fitur Docs “pendatang baru” gratis dari Lark. Hmm… apa mungkin Anda mau menggabungkan antara Lark dan Google Workspace, bisa juga, asalkan Anda bisa menemukan partner regional dari kedua layanan ini.
Fitur Dasar, Slack untuk berkomunikasi, Lark untuk berkolaborasi
Positioning antara Lark dan Slack sedikit berbeda di sini. Slack lebih ke arah messaging di lingkungan ker ja, sedangkan Lark ingin menyediakan semua fitur penting yang dibutuhkan tim kerja demi mencapai tingkat kolaborasi efektif dan efisien.
Ide “kolaborasi” Slack adalah tentang menghubungkan orang dan membantu komunikasi, oleh karena itu Slack dibuat menjadi platform chat-centric, di dalamnya termasuk pesan pribadi, obrolan grup, dan Slack Bot.
Fitur messaging dari Slack ini benar-benar kuat. Anda bisa mengomunikasikan berbagai hal melalui fitur Slack ini jika Anda menggunakannya dengan maksimal. Namun, untuk segala sesuatu yang berada di luar konteks messaging, Anda harus melakukan intergrasi dengan software pihak ketiga. Tentu, Anda harus mengeluarkan biaya tambahan untuk melakukan integrasi ini. Misalnya, untuk menjadwalkan meeting di Slack, maka Anda perlu untuk mengintegrasikan kalender dan belangganan juga solusi konferensi video online seperti Zoom.
Di sisi lain, ide “kolaborasi” Lark adalah tentang mengadakan semua fitur kolaborasi dalam satu aplikasi. Jadi apakah Lark tidak bisa berintegrasi dengan software pihak ketiga? Tetap bisa, kalau memang fitur bawaan Lark yang Anda pilih masih dirasa kurang. Semua ini dilakukan supaya tim Anda dapat menghemat waktu, energi dan biaya. Fitur meeting (ada bult-in layanan video dan voice call di sini), kalender, dokumen, company wiki atau knowledge base, dan banyak lagi lainnya bisa langsung Anda manfaatkan di sini.
Antarmuka Pengguna, sama sama clean, tapi….
Jika sebuah software kolaborasi memiliki UI yang buruk atau tidak cukup intuitif bagi pengguna untuk “bernavigasi sendiri”, maka akan ada kemungkinan besar kalau software ini akan ditinggalkan 100% oleh penggunanya, meskipun Anda sudah bayar software ini. Berita baiknya, kedua software ini memiliki UI yang terbaik di kelasnya, tapi ada suatu catatan yang perlu Anda simak di sini.
Terlepas dari banyaknya fitur yang disematkan dalam satu aplikasi, Lark masih mampu mempertahankan antarmuka yang cukup rapi, tidak terlalu penuh. Biasanya pengguna hanya memerlukan waktu kurang dari sehari untuk mengetahui di mana segala sesuatu berada di Lark dan mulai menggunakannya.
Sebuah catatan perlu diperhatikan di sini. Lark memungkinkan Anda untuk membangun berbagai macam “fitur” Anda sendiri melalui fitur Base. Anda bisa membuat project management, inspection management, sales reporting dan sebagainya. Membangun fitur seperti ini butuh waktu yang tidak sedikit dan lumayan susah. Untuk itu, Lark menyediakan beberapa template yang siap digunakan jika Anda membutuhkannya.
Bagaimana dengan Slack? Secara garis besar, Slack memiliki UI yang cukup rapi juga. Beberapa fungsi tambahan bisa Anda temukan di bawah opsi “more” dan ada fitur meeting sederhana dengan nama “huddle” di sudut.
Bagi orang yang baru mengenal Slack, mungkin mereka memerlukan lebih banyak aksi klik untuk menemukan fitur yang mereka cari. Mengapa? Karena fitur-fitur seperti dokumen cloud, kalender, workflow, dan lainnya, semuanya harus diintergrasikan dulu oleh tim backend IT Anda. Kalau sudah baru fitur ini akan bisa digunakan oleh semua pengguna Slack. Oh dan penggunaan perintah “/” dan “#” sangat berguna di Slack.
Produktivitas, Slack dan Lark punya beberapa keunggulan masing-masing
Share emoji, meme, atau gambar lucu untuk mencairkan suasana obrolan group, lebih intuitif Slack daripada Lark. Share audio dan video pendek untuk tutorial juga lebih simple di Slack. “Nilai plus” inilah yang kadang dibutuhkan oleh beberapa perusahaan saat mereka akan memilih software kolaborasi.
Omong-omong soal group chat, kalau Anda mau membuat group baru di Slack, langkahnya akan sedikit panjang. Anda harus buat nama groupnya dulu, tambahkan anggota group satu persatu ke group atau Anda mungkin harus buat sebuah aturan untuk bergabung ke group itu tadi. Ini merupakan proses yang lumayan panjang.
Di Lark, group chat bisa dibentuk seperti caranya Slack tadi atau…. Anda bisa buat group chat dengan cara yang lebih mudah. Anda mulai dengan ngobrol dengan 1 orang, kemudian Anda bisa menambahkan langsung beberapa orang lainnya yang di rasa sesuai dengan konteks group chat Anda ini. Ketika beberapa orang sudah “nimbrung” di obrolan Anda (yang awalnya dengan 1 orang tadi), akan ada opsi semacam “apakah Anda mau membuat group chat dengan orang-orang ini?”
Beberapa fitur produktivitas yang “eksklusif” juga ada di masing-masing software ini. Beberapa contohnya adalah:
- Lark
Terjemahan otomatis di dalam fitur chat dan dokumen untuk memungkinkan kolaborasi antar tim, meskipun ada perbedaan bahasa. (untuk catatan: masih berlum mendukung banyak bahasa)
Notulen meeting bisa melakukan transkrip dan terjemahan secara real-time jika diperlukan. Kemudian hasil transkip meeting, dokumen, dan rekamannya bisa secara otomatis dikirimkan ke masing-masing peserta meeting.
Kalender cerdas bisa menjadwalkan meeting secara cepat. Fitur ini akan memeriksa ketersediaan waktu semua peserta meeting, sekaligus melihat zona waktu mereka langsung dari fitur chat.
Task management memungkinkan Anda menetapkan tugas langsung ke seseorang lewat fitur chat.
- Slack
Fitur reminder memungkinkan Anda untuk mengatur pengingat agar tidak ada hal, tugas, atau agenda yang terlewatkan.
Pesan Terjadwal bisa menjadwalkan pesan untuk dikirim pada hari dan waktu tertentu
Pengelompokan & Pemberitahuan Obrolan yang customizable bisa mengelola percakapan ke dalam grup dan pilih pemberitahuan apa yang Anda terima
Pembuat Alur Kerja memungkinkan Anda untuk mengautomasikan tugas berulang menggunakan pre-built template.
Keamanan, keduanya sudah memenuhi standar keamanan industri
Semua perusahaan di dunia pasti ingin beroperasi dengan aman, jauh dari adanya kebocoran data. Permintaan semacam ini juga berlaku untuk software kolaborasi yang akan mereka gunakan. Berita baiknya, kedua software kolaborasi ini sudah memenuhi hal itu.
Lark dan Slack telah mematuhi regulasi GDPR dan CCPA untuk pelanggan, serta memperoleh sertifikasi kepatuhan untuk melindungi layanan cloud dan informasi privasi. Anda bisa simak gambar di bawah ini untuk tahu lebih jauh mengenai hal ini.
Kesimpulannya, Slack dan Lark adalah dua software kolaborasi terbaik yang bisa Anda pilih
Secara keseluruhan, Anda tidak bisa salah dengan dua pilihan ini. Intinya adalah Slack adalah software komunikasi, sedangkan Lark adalah software komunikasi dan kolaborasi. Jika fokus Anda adalah mencari yang serba all-in-one dalam satu software maka Anda sebaiknya memilih Lark. Dengan segala value-to-price-nya, Lark adalah pilihan terbaik. Namun, jika Anda hanya fokus dengan unsur komunikasi dan integrasi dengan software pihak ketiga yang lebih banyak dari Lark, maka sebaiknya Anda memilih Slack.
Apapun pilihan Anda, segera sematkan software kolaborasi di lingkungan perusahaan Anda. Sebaiknya, hindari menggunakan software instant messaging pada umumnya, seperti WhatsApp, Telegram, Naver LINE, dan semacamnya. Mengapa? Karena kalau sudah berurusan dengan pekerjaan, Anda perlu software yang punya berbagai sertifikasi keamanan.
Oke, jika Anda ingin tahu lebih lanjut terkait software kolaborasi ini atau butuh partner untuk melakukan transformasi digital perusahaan, Anda dapat berdiskusi lebih lanjut dengan tim terpecaya kami. Terima kasih dan semoga bisa membantu.