Mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang karyawan melalui proses analisis sentimen positif dan negatif karyawan akan membawa Anda selangkah lebih dekat lagi dalam membangun dan mempertahankan karyawan bertalenta Anda.
Secara tidak langsung, ketika seorang karyawan Anda memiliki sentimen positif terhadap perusahaan Anda, maka kemungkinan besar dia akan merasa engaged dengan perusahaan Anda. Menurut Gallup, jika ada karyawan yang tidak engaged dengan tempatnya bekerja, maka tempat kerjanya itu bisa mengalami kerugian sebesar USD 3.400 per tahun untuk setiap gaji yang sebesar USD 10.000.
Sebaliknya, jika karyawan di tempat kerja itu merasa engaged dengan tempat kerjanya, maka tempat kerja itu akan mendapat profit tambahan sebesar kurang lebih 23% dan bisa menurunkan tingkat turnover sebesar 18-43%.
Dari sini, mari kita coba dulu memulainya dari yang paling awal. Di artikel spesial ini, mari kita bahas seputar pentingnya analisis sentimen karyawan.
Apa itu Analisis Sentimen Karyawan?
Sebelum Anda mencoba untuk meningkatkan semangat kerja dan melakukan beberapa engagement ke karyawan, Anda perlu memiliki pemahaman yang baik tentang apa yang dirasakan karyawan Anda saat ini. Di sinilah proses analisis sentimen karyawan bisa mulai dilakukan.
Secara garis besar analisis sentimen karyawan “hanyalah” mengumpulkan data tentang perasaan karyawan dan menganalisis apa dan mengapa di balik hasil perasaan tersebut. Namun, hal ini tidak segampang yang kita kita.
Anda dapat melakukan analisis sentimen secara manual dan langsung melalui diskusi satu-persatu dengan karyawan. Meskipun terlihat melelahkan, proses manual ini ada manfaatnya. Anda mungkin bisa mengajukan pertanyaan lanjutan ke mereka, menggali lebih dalam terkait passion mereka, dan menelusuri secara mendalam mengapa karyawan Anda saat ini merasakan perasaan seperti demikian. Sayangnya, hal ini tidak realistis dilakukan jika karyawan Anda lebih dari 20 orang, more on this later.
Sampai sini, mungkin Anda bertanya…. Lantas apa bedanya sentimen karyawan dan engagement karyawan ini? Apakah mereka sama? Atau ada bedanya?
Apa perbedaan Sentimen Karyawan dan Engagement Karyawan?
Sentimen karyawan dan keterlibatan karyawan adalah dua aspek di dalam employee experience yang berbeda namun masih saling terkait atau berhubungan. Kedua aspek ini memainkan peran penting dalam keseluruhan strategi HR Anda.
Sentimen karyawan adalah tentang bagaimana perasaan karyawan Anda mengenai peran mereka dan perusahaan. Sebuah perasaan yang jika dikumpulkan secara kolektif bisa menjadi kultur dari perusahaan Anda. Keterlibatan karyawan, di sisi lain, adalah seberapa besar komitmen karyawan terhadap perusahaan Anda dan tujuannya. Keterlibatan atau engagement diwujudkan dalam suatu perilaku, seperti tingkat partisipasi, tingkat upaya, dan tingkat proaktifnya.
Keduanya ini masih terkait. Sentimen adalah pemicu dari keterlibatan atau engagement. Jika sentimennya negatif, bisa hampir dipastikan kalau tingkat keterlibatan karyawannya akan buruk. Begitu pula sebaliknya. Fondasi dari engagement yang baik adalah sentimen karyawannya yang baik
Manfaat dari Sebuah Analisis Sentimen Karyawan
1) Memastikan Karyawan Anda Puas dengan Perusahaan dan Kondisi Kerjanya
Ketika Anda tidak bisa memahami kebutuhan dan keinginan karyawan Anda, Anda berisiko kehilangan karyawan terbaik Anda. Melakukan proses analisis sentimen yang mengklasifikasikan nada emosional dalam teks di perusahaan dapat memberi Anda wawasan tentang kekhawatiran apa yang sedang dirasakan oleh karyawan. Tidak hanya itu, Anda juga mungkin bisa tahu apa perbaikan yang dibutuhkan perusahaan agar para karyawan tetap bertahan.
2) Memberikan Feedback yang Lebih Baik Mengenai Kinerja
Memberikan feedback mengenai kinerja karyawan dapat menimbulkan gesekan, terutama jika kinerja si karyawan ternyata tidak sesuai harapan. Dengan analisis sentimen karyawan, Anda akhirnya dapat memahami alasan apa yang mendasari rendahnya kinerja karyawan ini.
Ketika seorang karyawan menerima tinjauan kinerja negatif dari manajernya, Anda, sebagai, perwakilan HR, dapat membandingkan laporan sentimen karyawan tersebut dengan tinjauan kinerja mereka. Apakah memang tren kinerjanya si karyawan ini secara konstan menurun? Apakah karena kemarin dia sedang berduka maka kinerjanya turun? Apapun jawabannya, Anda dapat merencanakan strategi baru untuk memperbaiki ini semua.
3) Membangun Budaya Perusahaan yang Positif
Karyawan yang merasa dihargai di tempat kerja oleh atasan dan koleganya akan membangun hubungan yang kuat dengan perusahaannya. Salah satu cara melakukan ini adalah mengadakan diskusi terkait sentimen atau perasaan karyawan saat bekerja.
Ketika perasaan mereka dihargai, karyawan akan merasa semakin engaged dengan perusahaannya. Jadi, dengan menganalisis sentimen karyawan, Anda dapat melihat apakah karyawan Anda merasa dihargai di tempat kerja atau tidak. Secara langsung hal ini bisa meningkatkan pengalaman karyawan secara keseluruhan.
4) Meningkatkan Tingkat Retensi Karyawan
Mengurangi turnover dan mempertahankan karyawan bertalenta di perusahaan sama pentingnya dengan saat Anda merekrut mereka. Tentu, ada berbagai alasan mengapa karyawan Anda mempertimbangkan ingin mencari peluang di tempat lain, namun memahami sentimen mereka tetap dapat membantu perusahaan Anda meningkatkan tingkat retensi karyawan. Anda dapat mempelajari apa yang membuat mereka tidak nyaman, kemudian mengatasi masalh tersebut. Misalnya, jika karyawan Anda memiliki perasaan negatif tentang keseimbangan kehidupan kerja dan kehidupan mereka, Anda dapat mengkomunikasikan dan memahami apa yang mereka butuhkan.
Memahami bagaimana perasaan karyawan terhadap perusahaan Anda membantu Anda merencanakan strategi untuk mengatasi kekhawatiran mereka dan menyediakan tempat kerja yang lebih baik bagi mereka.
Itu tadi beberapa ulasan terkait manfaat dari analisis sentimen karyawan. Kemudian, mari kita fokus ke bagaimana caranya melakukan survei sentimen karyawan yang baik
Apa Saja Tips dan Pertanyaan untuk Survei Analisis Sentimen Karyawan
Jadi, anggaplah Anda mau memberikan survei ke seluruh karyawan Anda untuk mengukur sentimen mereka. Lantas, pertanyaan apa yang harus Anda ajukan, dan seberapa sering Anda harus melakukan survei untuk memastikan Anda mendapatkan wawasan yang dapat ditindaklanjuti? Berikut ini ada beberapa tips dan contoh pertanyaan yang bisa Anda gunakan. Pertama kita bahas tipsnya dulu.
Tentukan tujuan yang jelas
Mengapa Anda ingin mengukur sentimen ini? Apakah Anda ingin memberikan yang lebih baik ke karyawan? Atau cuma sekadar formalitas belaka. Jika itu yang kedua, maka silakan Anda sudahi bacaan ini. Jika itu yang pertama, mari lanjutkan.
Anonimitas
Ini adalah harga mutlak. Semua survei semacam ini harus bersifat anonim dan rahasia. Siapapun Anda, sekalipun para eksekutif, kalau memang bukan tim survei atau tim HR tidak boleh mengakses ini lebih dalam. Cukup tahu hasil sentimennya saja tidak perlu sampai mencari tahu siapa respondennya. Jika ini bisa diwujudkan, maka semua analisis dan tindak lanjut akan menjadi berkualitas.
Pilih periode survei yang tepat.
Survei sentimen karyawan bisa Anda lakukan secara berkala, yang paling umum adalah per kuartal. Namun, survei sentimen juga bisa Anda lakukan ke karyawan yang baru bergabung dengan perusahaan Anda. Survei sentimen untuk karyawan yang mau resign juga bisa.
Karena itu, survei sentimen harus memerhatikan periode atau timingnya juga.
Kejelasan
Ambiguitas survei itu tidak baik bagi siapa pun, termasuk surveyornya. Pertanyaan survei Anda harus merupakan gabungan pertanyaan terbuka dan tertutup dan dapat dimengerti dengan jelas oleh para responden.
Tindak Lanjut
Penting bagi perusahaan Anda untuk tidak hanya mengomunikasikan survei ini tetapi juga mengkomunikasikan hasilnya. Beri karyawan Anda penjelasan atau pengumuman yang menjelaskan tindak lanjut yang akan dilakukan perusahaan berdasarkan survei sentimen sebelumnya.
Oke, setelah menetapkan beberapa tips, mari kita lanjutkan ke daftar pertanyaannya.
Pertanyaan untuk Survei Analisis Sentimen Karyawan
Jenis pertanyaan survei yang akan Anda ajukan bervariasi sesuai dengan tujuan survei dan bahkan menurut jenis bisnis Anda. Namun, ada beberapa pertanyaan umum yang dapat Anda pertimbangkan sebagai template.
Anda perlu mempertimbangkan juga apa sebenarnya yang Anda ukur, seperti kepuasan karyawan, keterlibatan, pertumbuhan, atau budaya perusahaan. Kurang lebih daftar pertanyaannya seperti ini.
- Apakah Anda merasa dihargai di tempat kerja?
- Apakah Anda merasa manajer mendengarkan ide dan saran Anda?
- Apakah Anda mendapatkan kepuasan dari pekerjaan/peran Anda?
- Apakah Anda akan merekomendasikan perusahaan kita kepada orang lain?
- Apakah misi dan nilai-nilai perusahaan sesuai dengan yang Anda setujui?
- Apakah ada perubahan yang menurut Anda dapat meningkatkan budaya perusahaan?
- Menurut Anda, apakah ada banyak peluang untuk pelatihan dan/atau kemajuan karier di sini?
- Apakah Anda merasa bahwa manajemen mengkomunikasikan informasi secara efisien?
Pertanyaan Yes or No semacam ini masih termasuk pertanyaan tertutup ya. Anda bisa membuatnya menjadi pertanyaan terbuka dengan menambahkan pertanyaan seperti “dapatkah Anda menjelaskan alasannya mengapa kok Anda merasa seperti ini”. Anda juga bisa mengadakan diskusi private nan rahasia juga dengan beberapa karyawan yang menjawab dengan sentimen negatif jika perlu.
Sekali lagi, semuanya ini bisa efisien dilakukan jika karyawan Anda tidak terlalu banyak. Jika karyawan Anda banyak sekali, maka Anda butuh bantuan….
Anda Perlu Tool untuk Survei Analisis Sentimen Karyawan
Akan sangat tidak efisien jika Anda harus menyebarkan survei ini satu-persatu. Kemudian, Anda juga harus menganalisis hasilnya satu-persatu lagi. Karena itu, Anda perlu sebuah sistem manajemen talenta yang punya fungsi untuk “mendengarkan” seluruh kebutuhan karyawan Anda.
Bahkan, ada sebuah solusi sistem yang memiliki pre-built survei sentimen yang, tentunya, bisa dikustomisasi lagi dan disebarkan otomatis ke karyawan. Tidak sampai sini saja, sistem ini juga bisa menampilkan berbagai insights berdasarkan hasil survei tersebut.
Buat Anda yang masih ragu atau memiliki pertanyaan terkait ini, jangan ragu untuk menghubungi kami. Atau, Anda juga bisa minta demo-nya untuk sama-sama mempelajari solusi ini lebih lanjut. Terima kasih, semoga bisa membantu.
Optimalisasi Keterlibatan Karyawan dan Tingkatkan Kinerja Tim Anda dengan SuccessFactors
Jangan lewatkan kesempatan ini untuk membentuk masa depan talenta Anda lebih baik. Temukan potensi penuh dengan SAP SuccessFactors sekarang!