Human Capital Artinya Mengembangkan Potensi Karyawan Anda, Begini Strateginya

Human Capital Artinya Mengembangkan Potensi Karyawan Anda, Begini Strateginya

Human Capital Artinya ?

Dalam dunia kerja, Anda pasti pernah bertemu dengan istilah Human Capital. Di sisi lain, istilah Human Resource juga pernah Anda temukan juga. Lantas, apa perbedaannya? Berdasarkan buku “HR Strategy (2nd Edition) Creating Business Strategy with Human Capital” karya Paul Kearns, kedua istilah tersebut sampai saat ini belum menemukan pembeda yang signifikan. Hal ini membuat penggunaan kedua istilah ini bisa dianggap memiliki makna yang sama. Jadi, berdasarkan buku ini, human capital artinya pendekatan manajemen sumber daya yang mengimplementasikan sejumlah strategi khusus dan sistematis untuk mengukur, menganalisis, dan mengevaluasi potensi manusia/karyawan.

Human Capital Artinya

Jika ditelusuri ke belakang, istilah human capital ini pertama kali diutarakan oleh seorang economist bernama Theodore Schultz dari University of Chicago Department of Economics di tahun 1979. Menurut penerima Nobel Prize ini, human capital artinya upaya atau investasi knowledge yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan suatu populasi. Professor Schultz ini juga pernah berargumen “keras” tentang meningkatkan kesejahteraan populasi marginal atau yang rentan secara ekonomi itu bukan dari bagaimana Anda memberikan mereka tanah, uang, atau semacamnya. Kesejahteraan mereka akan meningkat jika mereka punya knowledge sebagai fondasi utamanya.

Menurut CHRMP, Human Capital Artinya ……

Sebuah atau sejumlah pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan yang dimiliki seseorang guna membantu sebuah perusahaan atau perekonomian mencapai tujuannya adalah definisi dasar human capital menurut CHRMP, Certified Human Resource Management Professional. 

Definisi ini sudah mencakup beberapa aspek, seperti apa saja pendidikan formalnya, pelatihan, tingkat kemampuan kreativitasnya, kompetensi, pengalaman kerjanya, dan bahkan kemampuan soft skills-nya. Semakin banyak seseorang mendapatkan berbagai “aspek” ini, semakin besar pula tingkat human capital-nya. Human Capital semacam ini bisa difasilitasi oleh pemberi kerja maupun oleh kemauan dan kemampuan masing-masing individu. Nah, dalam konteks artikel spesial kali ini, mari kita fokuskan pembahasan ke bagaimana peran tim HR dalam mengelola Human Capital dari karyawannya.

Peran Tim HR dalam Mengelola Human Capital Karyawan

Kenapa Human Capital ini perlu? Dengan memaksimalkan value dari seorang karyawan sebagai sebuah aset penting perusahaan, Anda sebagai seorang HR sudah melakukan sebuah upaya strategic bernama Human Capital Management. Meskipun HCM ini pada dasarnya adalah joint task force antara HR dan Manager tim, HR memainkan peran dan tanggung jawab lebih penting dalam menciptakan dan mengeksekusi rencana dari HCM. 

Beberapa contoh upaya yang bisa Anda, tim HR, lakukan dalam Human Capital Management adalah: 

1)  Mengembangkan Strategi HCM 

Memformulasi dan mengeksekusi strategi HCM untuk mendukung tercapainya visi, misi, serta tujuan bisnis perusahaan. Anda bisa mulai dengan memeriksa kebutuhan sumber daya manusia, menyusun strategi untuk mengisi kebutuhan tersebut, dan menerapkan sejumlah upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas karyawan yang ada.

2)  Proses Rekrutmen dan Onboarding

Tim HR dan mungkin turunannya bertanggung jawab penuh di proses ini. Membuat deskripsi pekerjaan, mengiklankan lowongan kerja, melakukan screening ke banyak kandidat, mengadakan wawancara, negosiasi terkait job desk adalah beberapa contoh bagian dari proses ini. Penting untuk memperhatikan fase onboarding karena fase ini dapat merepresentasikan budaya, aturan, dan lingkungan perusahaan.

3)  Pelatihan dan Pengembangan

Peran Tim HR dalam Mengelola Human Capital Karyawan

Tim HR bertugas untuk menentukan dan mengurus kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan. Hal ini termasuk menerapkan Learning Management System, mencari penyedia materi pelatihan, dan menawarkan pembinaan dan pendampingan.

4)  Performance Management

Menetapkan standar kerja, memberikan feedback, dan melakukan sejumlah review kinerja adalah apa yang biasanya dilakukan di sini. Perusahaan melakukan semua ini untuk memastikan kinerja karyawan ini tetap sejalan dan selaras dengan tujuan bisnis perusahaan.

5)  Kompensasi dan Tunjangan 

Tim HR bertanggung jawab untuk menetapkan dan mengelola skema gaji dan tunjangan yang sesuai aturan perundang-undangan dan akan lebih baik lagi jika skema ini ditingkatkan kualitasnya guna menarik dan mempertahankan karyawan yang ada. Membuat skala gaji, mengawasi rencana tunjangan bagi karyawan, dan memastikan peraturan dan regulasi ketenagakerjaan dipatuhi adalah beberapa contoh upaya dalam proses ini. 

6)  Menjaga Retensi Karyawan

Tim HR bertanggung jawab untuk menciptakan dan menerapkan strategi dalam meningkatkan retensi karyawan. Beberapa upaya yang bisa dilakukan di sini adalah melakukan survei kebahagiaan karyawan, menciptakan sistem recognition dan insentif, serta menawarkan peluang untuk upskilling atau reskilling.

Pada akhirnya, pengelolaan Human Capital perusahaan yang baik itu sangat bergantung pada tim HR. Dengan merancang dan melaksanakan strategi Human Capital Management yang selaras dengan tujuan perusahaan, Anda dapat bantu menjamin bahwa perusahaan memiliki tenaga kerja terlatih yang dibutuhkan untuk thriving

Tampaknya ini bukan tanggung jawab yang mudah….. Jelas iya. Namun, percayalah, jika Anda bisa melakukan ini, Anda akan merasa fulfilled. Baik, lantas adakah strategi untuk mengelola Human Capital secara efektif?

Strategi untuk Mengelola Human Capital Secara Efektif

Organisasi CHRMP pernah menuliskan beberapa strategi tentang membangun sebuah sebuah Manajemen Human Capital yang efektif. Apa saja isinya:

Strategi untuk Mengelola Human Capital Secara Efektif

Berinvestasi dalam pembelajaran dan pengembangan karyawan: Memberikan karyawan akses terhadap peluang pembelajaran dan pengembangan sangat penting untuk mempertahankan keterampilan dan keahlian mereka. Tidak hanya itu, upaya ini juga dapat membuat karyawan merasa dihargai.

Ciptakan budaya pembelajaran: Sampaikan ke karyawan kalau perusahaan Anda adalah perusahaan yang tumbuh dari proses pembelajaran, trial-and-error, atau semacamnya. Dorong mereka untuk terus belajar dan explore keterampilan baru kalau memang itu dirasa perlu untuk mencapai tujuan bisnis. Jika ada kesalahan, perusahaan akan senang hati untuk memberikan review atau feedback supaya karyawan tersebut bisa belajar dari kesalahan. Jika bisa melakukan ini, maka budaya pembelajaran akan tercipta.

Memberikan gaji dan tunjangan yang kompetitif: Memberikan gaji dan tunjangan yang kompetitif dan sesuai regulasi sangat penting untuk menarik dan mempertahankan karyawan Anda. Tidak hanya itu, berbagai benefits atau tunjangan lainnya seperti asuransi kesehatan, dana pensiun, tunjangan hari raya dan semacamnya juga tak kalah penting di sini. 

Beri Kesempatan untuk Mengembangkan Karier: Coba adakan sesi Leadership Development atau semacamnya. Hal ini dilakukan guna membantu mengisi posisi kunci perusahaan dengan karyawan internal. Tidak hanya itu, Anda juga bisa menyarankan karyawan untuk mengambil suatu pelatihan supaya posisinya bisa berubah dari “junior” ke “senior” misalnya. Intinya, lakukan sejumlah upaya untuk mengembangkan karier karyawan Anda.

Manfaatkan Teknologi: Permudah karyawan Anda dalam menyelesaikan tugas “administrasi” mereka. Beberapa contoh paling sederhananya adalah memudahkan mereka dalam proses clock in atau clock out, proses pengambilan cuti, dan mengunduh slip gaji. 

Jadi, Human Capital Artinya ……. 

Pada akhirnya, human capital artinya berinvestasi ke karyawan Anda. Investasi ini dapat menghasilkan peningkatan produktivitas, engagement dan retensi karyawan yang lebih baik, dan terjaganya tingkat kinerja karyawan secara keseluruhan. Namun, mengelola Human Capital bukanlah perkara mudah bahkan cenderung sulit karena kedinamisan dunia kerja saat ini.

Untuk itu, Anda perlu menghadirkan peluang pembelajaran dan pengembangan bagi karyawan, mendorong budaya pembelajaran dan feedback tanpa menjatuhkan mental, menyediakan skema gaji dan tunjangan yang kompetitif, menghargai keberagaman kepercayaan dan inklusivitas di tempat kerja, dan menawarkan peluang untuk pertumbuhan dan kemajuan karier supaya proses pengelolaan atau Human Capital Management berjalan efektif. 

Lantas, harus mulai dari manakah Anda? Apakah ada sistem yang membantu mengelola ini semua? Anda tak perlu mencari lebih jauh lagi, karena Anda sudah menemukan solusinya.

Optimalisasi Keterlibatan Karyawan dan Tingkatkan Kinerja Tim Anda dengan SAP SuccessFactors

Jangan lewatkan kesempatan ini untuk membentuk masa depan talenta Anda lebih baik. Temukan potensi penuh dengan SAP SuccessFactors sekarang!

Hubungi SalesDemo Gratis Sekarang
A. Alfan Alif

Share on:

To the top

Related Posts

Recent Posts