Stakeholder adalah pihak atau entitas yang memiliki kepentingan atau keterlibatan dalam suatu proyek, organisasi, atau masalah tertentu. Mereka dapat berupa individu, kelompok, organisasi, atau entitas lain yang dapat dipengaruhi oleh atau dapat memengaruhi proyek atau organisasi tersebut.
Keterlibatan stakeholder adalah beragam dan mencakup berbagai tingkat kepentingan, tanggung jawab, atau dampak terhadap suatu inisiatif atau keputusan. Dengan memahami dan mengelola stakeholder dengan baik, organisasi dapat meminimalkan konflik, meningkatkan dukungan, dan mencapai tujuan mereka dengan lebih efektif. Simak ulasan mengenai stakeholder di bawah ini!
Apa itu Stakeholder?
Stakeholder adalah individu, kelompok, atau organisasi yang memiliki kepentingan dalam suatu perusahaan atau proyek dan dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh keputusan dan aktivitasnya.
Istilah “stakeholder” pertama kali digunakan dalam memorandum internal tahun 1963 di Stanford Research Institute untuk merujuk pada “kelompok-kelompok yang tanpa dukungannya organisasi tidak akan ada lagi”.
Dalam konteks institusi seperti perusahaan besar, lembaga pemerintah, dan organisasi nirlaba, konsep ini telah diperluas untuk mencakup semua orang yang berkepentingan dengan apa yang dilakukan oleh entitas tersebut.
Stakeholder dapat mencakup investor, karyawan, pelanggan, pemasok, masyarakat, pemerintah, asosiasi perdagangan, dan orang atau kelompok lain yang memiliki kepentingan yang sah dalam suatu proyek atau entitas. Mereka dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh tindakan, tujuan, dan kebijakan organisasi.
Dalam perusahaan, stakeholder atau stakeholder adalah individu dan konstituen yang berkontribusi, baik secara sukarela maupun tidak sukarela, terhadap kapasitas dan aktivitas penciptaan kekayaan, dan oleh karena itu merupakan penerima manfaat dan/atau penanggung risiko potensial.
Jenis-Jenis Stakeholder yang Harus Anda Ketahui
Stakeholder dapat dikategorikan dengan berbagai cara, tetapi secara umum, mereka adalah individu, kelompok, atau organisasi yang memiliki kepentingan dalam suatu perusahaan atau proyek dan dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh keputusan dan kegiatannya. Berikut adalah beberapa jenis stakeholder yang berbeda:
Stakeholder internal
Stakeholder ini adalah stakeholder yang berada di dalam bisnis dan secara langsung terpengaruh oleh proyek, seperti karyawan, manajer, dan dewan direksi.
Stakeholder eksternal
External stakeholder adalah mereka yang memiliki kepentingan dalam keberhasilan bisnis tetapi tidak memiliki afiliasi langsung dengan proyek di suatu organisasi. Contoh stakeholder eksternal termasuk pelanggan, pemasok, investor, dan lembaga pemerintah.
Stakeholder primer
Ini adalah stakeholder yang memiliki tingkat kepentingan tertinggi dalam hasil proyek karena mereka secara langsung terpengaruh oleh hasilnya. Mereka secara aktif berkontribusi pada sebuah proyek. Contoh stakeholder primer termasuk pelanggan dan pemimpin tim.
Stakeholder sekunder
Stakeholder ini adalah stakeholder yang membantu menyelesaikan proyek, tetapi pada tingkat yang lebih rendah dan umum. Contoh stakeholder sekunder termasuk serikat pekerja dan komunitas.
Owner
Ini dapat mencakup pemilik yang terlibat secara aktif serta investor yang memiliki kepemilikan pasif.
Kreditur
Kreditur sebagai stakeholder adalah mereka yang meminjamkan uang kepada bisnis.
Pelanggan
Para stakeholder ini menginginkan produk atau layanan yang dihasilkan proyek dan mereka berharap produk atau layanan tersebut berkualitas dan memiliki nilai.
Pemasok dan vendor
Para stakeholder ini menyediakan barang atau jasa untuk bisnis.
Masyarakat
Para stakeholder ini memandang bisnis sebagai sumber lapangan kerja lokal, pemasok barang dan jasa lokal, dan pembeli bahan lokal. Mereka juga berinvestasi pada dampak bisnis terhadap lingkungan sekitar dan keterlibatannya dalam proyek-proyek masyarakat.
Penting untuk dicatat bahwa stakeholder dapat masuk ke dalam beberapa kategori dan pentingnya setiap stakeholder dapat bervariasi tergantung pada proyek atau organisasi.
Manajemen stakeholder yang efektif melibatkan identifikasi stakeholder, memahami kepentingan dan kebutuhan mereka, serta mengelola harapan mereka untuk memastikan bahwa mereka puas dengan hasil proyek atau organisasi.
Perbedaan Fungsi dan Tugas Masing-Masing Stakeholder
Stakeholder adalah satuan peran penting dalam perusahaan, dan peran mereka dapat bervariasi tergantung pada jenis stakeholder dan tujuan organisasi. Berikut ini adalah beberapa peran dari berbagai jenis stakeholder dalam sebuah perusahaan:
Stakeholder Internal:
– Menetapkan tujuan bisnis dan mengembangkan rencana untuk mencapainya.
– Memberikan suara pada keputusan penting seperti akuisisi baru, likuidasi, perekrutan posisi kunci, dan pengawasan serta anggaran termasuk pembagian keuntungan.
– Mengelola departemen tertentu seperti layanan, sumber daya manusia, atau penelitian dan pengembangan untuk memastikan kesuksesan.
– Memiliki kepentingan finansial dalam organisasi dan dikatakan memiliki kepentingan pribadi dalam keberhasilan perusahaan karena investasi finansial mereka.
– Memiliki pengaruh yang lebih besar daripada stakeholder eksternal.
Stakeholder Eksternal:
– Berinvestasi atau tidak berinvestasi di perusahaan.
– Membawa atau mengambil uang dari perusahaan, tergantung pada kinerja keuangan perusahaan.
– Mencerminkan kepedulian masyarakat, pemerintah, atau lingkungan.
– Memiliki kepentingan dalam perusahaan tetapi tidak memiliki pengaruh langsung terhadap keputusan perusahaan dan tidak terpengaruh secara langsung oleh kinerjanya.
– Dapat memberikan dukungan, wawasan, dan sumber daya yang berharga untuk membantu menyelesaikan proyek atau organisasi perusahaan.
Owner:
– Pemilik yang terlibat secara aktif dapat membuat keputusan dan mengambil tindakan yang secara langsung memengaruhi arah perusahaan.
– Investor yang memiliki kepemilikan pasif dapat membawa atau mengambil uang dari perusahaan, tergantung pada kinerja keuangan perusahaan.
Kreditur:
– Telah meminjamkan uang kepada bisnis dan memiliki kepentingan finansial dalam organisasi.
Pelanggan:
– Menginginkan produk atau layanan yang dihasilkan proyek dan berharap produk atau layanan tersebut berkualitas dan memiliki nilai.
Pemasok dan vendor:
– Mereka yang menjadi stakeholder adalah termasuk mereka yang menyediakan barang atau jasa untuk bisnis.
Masyarakat:
– Memandang bisnis sebagai sumber lapangan kerja lokal, pemasok barang dan jasa lokal, dan pembeli bahan lokal.
– Berinvestasi dalam dampak bisnis terhadap lingkungan sekitar dan keterlibatannya dalam proyek-proyek masyarakat.
Manajemen stakeholder adalah melibatkan identifikasi stakeholder, memahami kepentingan dan kebutuhan mereka, dan mengelola harapan mereka untuk memastikan bahwa mereka puas dengan hasil proyek atau organisasi.
5 Peran Utama Stakeholder dalam Sebuah Perusahaan
Berikut adalah lima peran pemangku kepentingan dalam sebuah perusahaan:
- Mendefinisikan tujuan bisnis dan mengembangkan rencana untuk mencapainya.
- Mengarahkan manajemen departemen tertentu seperti layanan, sumber daya manusia, atau penelitian dan pengembangan untuk memastikan keberhasilan.
- Membawa masuk atau mengeluarkan uang dari perusahaan, tergantung pada kinerja keuangan perusahaan.
- Memberikan dukungan, wawasan, dan sumber daya yang berharga untuk membantu menyelesaikan proyek perusahaan atau organisasi.
- Mencerminkan kepedulian terhadap masyarakat, pemerintah, atau lingkungan.
Penting untuk dicatat bahwa pemangku kepentingan dapat masuk ke dalam beberapa kategori dan bahwa kepentingan setiap pemangku kepentingan dapat bervariasi tergantung pada proyek atau organisasi.
Manajemen pemangku kepentingan yang efektif melibatkan identifikasi pemangku kepentingan, memahami kepentingan dan kebutuhan mereka, serta mengelola harapan mereka untuk memastikan bahwa mereka puas dengan hasil proyek atau organisasi.
Dengan mengidentifikasi, memahami, dan berinteraksi dengan stakeholder dengan bijak, organisasi dapat membangun dukungan, menghindari konflik, dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan.
Oleh karena itu, manajemen stakeholder adalah sebuah strategi esensial untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Jadi, bukan hanya sekadar tugas, namun harus bisa juga memastikan dampak yang positif dalam berbagai konteks organisasi dan proyek.
Optimalisasi Keterlibatan Karyawan dan Tingkatkan Kinerja Tim Anda dengan SAP SuccessFactors
Jangan lewatkan kesempatan ini untuk membentuk masa depan talenta Anda lebih baik. Temukan potensi penuh dengan SAP SuccessFactors sekarang!