Perangkat lunak perencanaan sumber daya perusahaan atau ERP Software selama ini sudah dan akan terus memainkan peran penting dalam mengelola fungsi-fungsi utama operasional perusahaan. Nah, di zaman sekarang ini, kemampuan atau potensi pengelolaan tersebut bisa ditingkatkan lebih baik lagi dengan menerapkan teknologi AI di dalamnya. Setidaknya, itulah hal yang dikatakan dalam salah satu artikel dari ERP Advisors Group.
Sebelum lanjut, mungkin ada sebuah miskonsepsi di mana sebagian orang menganggap kalau AI itu menakutkan. Bukan tanpa sebab, berbagai media mainstream hiburan terkadang menghadirkan film di mana, AI atau robot menjadi jahat. Film i-Robot yang dibintangi oleh Will Smith, film populer dari Marvel, Age of Ultron, dan bahkan film The Terminator dengan Skynet-nya, semuanya menggambarkan kalau AI/Robot akan “menyerang” manusia.
Untungnya, menurut Kilian Weinberger, professor of Computer Science dari Cornell University, “Sampai sekarang atau di jangka waktu yang sangat lama, tidak ada penelitian atau pengembangan AI/Robot ke arah self–consciousness. Jadi, rest assured, AI tidak akan menyerang Anda, malahan Anda bisa akan mendapatkan manfaat darinya.
CIO Magazine pernah memberikan pernyataan keren terkait AI dan penerapannya di ERP software, “Tanpa diragukan lagi, kecerdasan buatan (AI) akan memiliki dampak yang mendalam pada solusi ERP di masa mendatang. AI memungkinkan perusahaan untuk lebih mengoptimalkan model operasi mereka, seperti proses bisnis, aplikasi software, struktur tata kelola, dan infrastruktur teknologi.”
Dari sini, mungkin akan timbul pertanyaan, memangnya siapa yang sudah memakai ERP Software bertenaga AI? Dan, yang lebih penting lagi, beneran ada manfaatnya kah? Baik mari kita bahas singkat.
Kisah Sukses Menggunakan ERP Software Bertenaga AI
Gartner pernah melaporkan, kalau di tahun 2023, 65% responden mereka berencana akan menggunakan sistem ERP yang telah memiliki kemampuan AI.
Dengan kata lain, sejumlah perusahaan tadi percaya kalau AI memang dapat meningkatkan efektivitas atau manfaat dari solusi ERP. Kalau kita lihat dari data yang dilansir Apps Run The World, sistem ERP yang paling banyak digunakan globally adalah:
#1 SAP ERP – SAP menyediakan dua paket solusi di sini, SAP GROW atau SAP RISE. Paket Grow ditujukan untuk perusahaan yang menginginkan ERP software cloud yang siap pakai. Sebaliknya, paket solusi Rise ditujukan untuk perusahaan yang menginginkan ERP software cloud yang bisa di-custom mulai dari 0. Beberapa kemampuan AI hadir di dalam fitur, seperti predictive maintenance system, market forecasting, supply forecasting, business intelligence dan chatbot AI.
#2 Oracle NetSuite – Oracle mengakuisisi NetSuite untuk memperkuat layanan Cloud-nya. Akhirnya, pada tahun 2018, Oracle meluncurkan ERP software yang mempunyai tenaga AI. Dengan sistem ini, para profesional dapat memanfaatkan kemampuan prediktif, preskriptif dan otomatisasi dari AI.
#3 Intuit – Sistem ini lebih dikenal dalam urusan pengelolaan keuangannya. Quickbooks, CreditKarma, dan TurboTax adalah 3 aplikasi lain yang bisa berintegrasi secara native dengan Intuit. Ditambah dengan kemampuan AI dari Intuit tadi, mayoritas manajemen keuangan perusahaan Anda bisa terselesaikan dengan efektif di sini.
#4 Microsoft – Perusahaan yang hampir semuanya kita kenal ini memiliki paket ERP Software bertenaga AI-nya yang bernama Microsoft Dynamics 365. Seperti yang pada umumnya, sejumlah kemampuan pintar dan prediktif bisa dihasilkan di sini. Mungkin, salah satu pembeda yang paling kentara adalah native integration-nya dengan ekosistem Microsoft.
Nah, lantas, apakah ada success story perusahaan setelah menggunakan ini?
Walmart & SAP: Transformasi Retail dengan AI
Mike Hanrahan, CEO dari Intelligent Retail Lab by Walmart, mengklaim kalau AI ini memiliki kekuatan transformatif yang sama dengan saat e-commerce pertama kali dikenalkan ke dunia retail. Hmm… bold statement tapi cukup searah dengan apa yang terjadi sekarang.
Walmart adalah salah satu adopter awal dari ERP software cloud milik SAP. Waralaba retail ini mengintegrasikan AI dengan inventory management di gerainya. Uji coba pertama dilakukan dengan menerapkannya di beberapa gerai yang ada di New York. Kamera yang terhubung dengan sistem akan terus memantau guna memahami produk apa saja yang laku, produk apa saja yang perlu di-refill, dan mendeteksi seberapa lama produk makanan telah berada di rak.
Mitsubishi Electric & Oracle: Otomatisasi Manufacturing
Mitsubishi Electric menerapkan sistem Oracle ERP untuk membantu proses manufaktur. Dengan hingga melakukan 10.000 perintah kerja per hari, Mitsubishi Electric membutuhkan sistem untuk membantu otomatisasi ini semua. Hasilnya, proses manual berkurang hingga 55%.
TD Bank Group & Microsoft: Meningkatkan Customer Experience
Pemanfaatan AI telah memungkinkan TD Group untuk menghemat banyak waktu. Nah, waktu yang surplus tadi dimanfaatkan oleh TD Group untuk sangat meningkatkan Customer Experience-nya. Hasilnya, mereka mendapat sejumlah penghargaan terkait CX.
Baca Artikel Menarik Ini: Software ERP Terbaik Menurut Survei dari CFO Connect
Manfaat AI di Dalam ERP Software
Sistem ERP memberikan banyak manfaat, mulai dari peningkatan efisiensi hingga dapat melakukan pengambilan keputusan yang lebih baik. Ternyata, teknologi AI dapat meningkatkan manfaat tersebut ke tingkat yang lebih tinggi. Berikut ini adalah beberapa contoh peningkatan manfaatnya.
#1 Meningkatkan produktivitas secara keseluruhan
AI, secara umum, telah menjadi pendorong utama dalam peningkatan produktivitas bisnis. 64% bisnis perusahaan mengatakan kalau AI dapat meningkatkan produktivitas mereka secara keseluruhan. Teknologi AI, seperti RPA dan ML dapat melakukan otomatisasi pemrosesan invoice sekaligus dapat mengelola pesanan pelanggan. Hal ini, jelas, dapat meminimalkan entri data secara manual sehingga dapat mengurangi kesalahan. Semakin banyak tugas yang bisa diotomatisasikan, maka karyawan Anda bisa lebih fokus ke urusan yang lebih strategis.
#2 Memberikan insight real-time dan analisis prediktif:
Algoritma ML dapat menganalisis data penjualan historis dan realitas market saat ini untuk memprediksi demand yang akan datang secara akurat. Dengan ini, perusahaan dapat mengoptimalkan tingkat inventaris dan jadwal produksi secara lebih baik. Risiko kehabisan stok atau surplus stok jelas bisa diminimalisir, sehingga operasionalnya akan sangat efisien.
#3 Menemukan sumber bottleneck operasional
Kemampuan Machine Learning dan analisis data dapat mengidentifikasi hambatan atau bottleneck apa saja yang muncul di dalam logistik supply chain. Salah satu caranya adalah dengan menganalisis patterns dalam waktu pemrosesan pesanan, pengiriman, dan bagaimana kinerja supplier-nya. Hal ini memungkinkan bisnis Anda untuk melakukan sejumlah perbaikan berdasarkan laporan data tersebut, sehingga dapat meningkatkan efisiensi operasional a.k.a menghemat biaya.
#4 Menciptakan customer experience terbaik
Teknologi AI, seperti NLP dan ML memberi sistem ERP kekuatan untuk menganalisis interaksi dan feedback dari pelanggan guna menawarkan layanan dukungan atau rekomendasi produk yang sesuai. Saat pelanggan menerima apa yang mereka butuhkan dengan tepat, kepuasan dan loyalitas mereka jelas akan meningkat.
#5 Mengotomatiskan tugas administratif rutin
Teknologi RPA, ML, dan image recognition dalam sistem ERP dapat mengotomatiskan tugas rutin, seperti pencocokan invoice hingga entri data. Hal ini tidak hanya mempercepat pemrosesan transaksi, tetapi juga mengurangi kesalahan yang terkait dengan penanganan data manual. Selain itu, hal ini memungkinkan pekerja untuk fokus pada aktivitas yang lebih kompleks dan strategis, daripada harus menghabiskan waktu mengerjakan pekerjaan administratif.
#6 Analisis prediktif
Sistem ERP yang ditenagai AI dapat menggunakan algoritma ML-nya untuk menganalisis data historis dan tren pasar eksternal untuk mengidentifikasi preferensi konsumen yang akan muncul atau mengidentifikasi potensi gangguan di supply chain. Perusahaan kemudian dapat menggunakan informasi tersebut untuk menyesuaikan lini produk atau operasional produksi mereka sebelum market benar-benar shifting.
#7 Pengalokasian sumber daya secara efektif
Sistem ERP dapat mengalokasikan sumber daya secara dinamis, berdasarkan prakiraan permintaan real-time dan kapasitas operasional. Alokasi sumber daya yang lebih baik akan mengurangi pemborosan dan meningkatkan efisiensi produksi, inventory management, dan perencanaan tenaga kerja.
#8 Menjaga keamanan data sekaligus sovereignty-nya
Sistem ERP yang didukung AI dapat menggunakan algoritmanya untuk mendeteksi anomali keamanan. Sistem ini akan senantiasa memantau akses sistem perusahaan. Dan, jika ada suatu pola atau akses yang aneh, maka sistem ini akan melakukan sejumlah langkah preventif. Ini semua dilakukan agar keamanan sistem perusahaan dan kepatuhan terhadap regulasinya tetap bisa terjaga.
Baca Artikel Menarik Ini: Mengenal Lebih Dekat 6 Modul di Sistem ERP dan Fungsinya (Ada Success Stories-nya)
Tantangan Penerapan AI di ERP Software
Meskipun AI seringkali dipandang sebagai land of prosperity, teknologi ini tidak hadir tanpa sejumlah tantangan. Karena itu, berikut ini ada beberapa tantangan yang kemungkinan besar akan Anda hadapi:
Kompleksitas integrasi
Kekuatan teknologi AI berbanding lurus dengan kualitas data yang dianalisisnya. Akibatnya, perusahaan memerlukan data yang, besar, bersih, konsisten, dan sebaiknya sekali terpusat guna dapat meraup manfaat AI dalam sistem ERP sepenuhnya. Itulah sebabnya integrasi yang lancar antara sistem keuangan, CRM, manajemen rantai pasokan, HR, dan yang lainnya sangatlah penting. Perusahaan juga perlu memastikan bahwa setiap alat AI yang berbeda dapat terintegrasi dengan lancar dengan semua komponen ERP.
Adaptasi perubahan
Memanfaatkan AI dalam sistem ERP sering kali menyebabkan perubahan signifikan dalam proses organisasi. Perubahan ini pasti “memaksa” karyawan Anda untuk beradaptasi lagi dengan alur kerja dan skillset yang baru. Bagi perusahaan, transisi ini tidak hanya menuntut peningkatan keterampilan teknis tetapi juga perubahan budaya karena proses pengambilan keputusan dan operasional perusahaan, saat ini, dibantu oleh AI. Mengatasi tantangan ini memerlukan perencanaan yang matang, komunikasi yang efektif, dan program pelatihan yang lengkap guna tetap nyaman dengan AI.
Kesenjangan keterampilan
Penerapan dan pengelolaan teknologi AI memerlukan pengetahuan khusus dalam bidang Data Science, algoritma ML, dan apapun sejenisnya. Skill set ini mungkin masih tidak dimiliki oleh karyawan Anda sekarang. Karena itu, perusahaan Anda akan mencoba memberi pelatihan karyawan atau merekrut karyawan baru guna mendapatkan keterampilan teknis tersebut.
Upaya tersebut jelas tidak mudah dilakukan dan durasinya pasti lama. Padahal, Anda benar-benar membutuhkan sistem ERP bertenaga AI ini. Lantas, apa yang bisa dilakukan?
Partner Implementasi ERP Software Adalah yang Anda Butuhkan
Integrasi AI ke dalam sistem ERP membuka peluang baru untuk meningkatkan kinerja bisnis. Teknologi seperti machine learning, NLP, dan analisis prediktif memiliki pengaruh besar pada kemampuan ERP untuk menganalisis data, mengotomatisasi tugas, dan memberikan insights berharga. Nah, supaya penerapan AI-ERP Anda segera bisa dilakukan, tanpa harus build dari awal lagi, Anda memerlukan partner implementasi ERP.
Bukan partner biasa, Anda perlu partner yang benar-benar berpengalaman sekaligus tersertifikasi. Tidak perlu khawatir atau terlalu jauh mencari, karena Anda sudah menemukannya di sini.
Optimalkan seluruh proses bisnis perusahaan Anda di satu tempat.
Sistem ERP membantu Anda menyederhanakan seluruh proses bisnis, termasuk mengelola finansial perusahaan, sumber daya manusia, manufaktur, supply chain, service, procurement dan masih banyak lagi.