cara kerja cloud computing

Cara Kerja Cloud Computing dan Manfaatnya untuk Perusahaan Fintech

Share on:

Sedikit banyak dari kita mungkin tidak sadar kalau selama ini Cloud Computing itu sudah melekat erat ke dalam sendi-sendi kehidupan kita. Anda sehari-hari pakai internet, akses aplikasi email atau perpesanan instan dan bahkan bayar makanan/produk pakai QRIS atau sistem pembayaran lain, itu secara langsung Anda sudah menggunakan Cloud Computing. Dengan fungsi yang seperti ini, Anda-Anda yang bergerak di perusahaan Fintech jelas harus embrace teknologi ini lebih erat lagi supaya dapat bertumbuh. Dan, untuk Anda yang baru memulai ekspansi ke ranah ini, ada baiknya Anda simak artikel spesial ini untuk mendapatkan jawaban bagaimana cara kerja cloud computing dalam konteks Fintech. 

Sebelum itu….

Ngomong-ngomong tentang QRIS tadi nih, Bank Indonesia melaporkan kalau pertumbuhan penggunaan transaksi via QRIS ini telah mencapai 226,54% dalam setahun terakhir. Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur menyampaikan kalau pengguna QRIS di Indonesia sudah mencapai 50,50 juta dan jumlah merchant yang menggunakan sistem ini sudah mencapai 32,71 juta.  Di sisi lain, transaksi ATM justru mengalami penurunan 8,42% dalam setahun terakhir (sekitar 1.759,92 juta transaksi).

Oke, sebelum masuk lebih dalam, mari berkenalan singkat dengan Cloud Computing.

Definisi atau Pengertian Singkat Cloud Computing 

Cloud computing, atau komputasi awan, adalah sebuah model layanan teknologi informasi yang memungkinkan akses on-demand ke sumber daya komputasi seperti server, storage, dan aplikasi melalui internet. 

Berdasarkan buku “Cloud Computing: Concepts, Technology & Architecture” oleh Thomas Erl, dkk. cloud computing didefinisikan sebagai penyediaan layanan komputasi yang dapat diakses secara elastis dan scalable melalui jaringan internet. Layanan ini dapat berupa Infrastructure as a Service (IaaS), Platform as a Service (PaaS), Software as a Service (SaaS) dan Bahkan Everything as a Service, yang masing-masing menawarkan tingkat kontrol dan manajemen yang berbeda kepada pengguna. 

Buku tersebut juga menekankan bahwa salah satu karakteristik utama dari cloud computing adalah kemampuannya untuk menyediakan resource secara dinamis dan on-demand sesuai dengan kebutuhan pengguna, yang mana ini sangat memungkinkan penghematan biaya operasional dan infrastruktur.

Cara Kerja Cloud Computing dalam buku Cloud Computing: Concepts, Technology & Architecture

Sementara itu, dalam sumber buku yang lain  “Mastering Cloud Computing” oleh Rajkumar Buyya, Christian Vecchiola, dan Thamarai Selvi, cloud computing dijabarkan sebagai penyediaan layanan komputasi yang dapat diukur dan digunakan sesuai kebutuhan. Buku ini menyoroti bahwa cloud computing memanfaatkan teknologi virtualisasi untuk mengkonsolidasikan sumber daya komputasi fisik menjadi sumber daya virtual yang dapat diakses oleh pengguna melalui internet. 

Dengan demikian, pengguna tidak perlu mengelola infrastruktur fisik secara langsung, melainkan cukup mengakses layanan yang mereka butuhkan melalui antarmuka yang disediakan oleh penyedia layanan cloud. Selain itu, buku ini juga menggarisbawahi pentingnya keamanan dan compliance yang disediakan oleh vendor cloud computing, mengingat data dan aplikasi yang di-hosting di cloud sering kali bersifat sensitif dan memerlukan perlindungan yang proper.

Secara keseluruhan, Cloud Computing menyediakan layanan komputasi yang fleksibel, efisien, aman, dan telah menjadi fondasi penting bagi berbagai kemajuan teknologi di perusahaan, termasuk perusahaan Fintech. Nah, seperti apa sih beberapa cara kerja cloud computing untuk perusahaan Fintech itu?

Cara Kerja Cloud Computing dalam Perusahaan Fintech

cara kerja cloud computing

Cloud computing telah menjadi pilar utama dalam transformasi digital di industri keuangan, khususnya bagi perusahaan fintech. Teknologi ini menawarkan fleksibilitas, skalabilitas, dan keamanan yang memungkinkan perusahaan fintech untuk beroperasi lebih efisien dan inovatif. 

Faktanya, menurut survei yang dilakukan oleh Asosiasi Fintech Indonesia atau AFTECH, infrastruktur cloud masih menjadi teknologi yang paling banyak dibutuhkan urutan kedua oleh Fintech (66,7%). Urutan pertama dipegang oleh kebutuhan teknologi e-KYC atau electronic know your customers (72%) dan di urutan ketiga adalah sistem e-sign (60%).

Lantas, bagaimana cara kerja Cloud Computing dalam mendukung Fintech? 

  • Infrastruktur Virtual yang Fleksibel 

Perusahaan Fintech dapat memanfaatkan Infrastructure-as-a-Service (IaaS) untuk mengakses infrastruktur IT secara virtual. IaaS menyediakan sumber daya komputasi seperti server, penyimpanan, dan jaringan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Dengan IaaS, Fintech tidak perlu menginvestasikan dana besar untuk hardware fisik. Mereka justru dapat dengan mudah menyesuaikan kapasitas komputasi mereka secara dinamis sesuai kebutuhan lewat teknologi ini. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengelola biaya operasional dengan lebih efisien dan lebih responsif terhadap perubahan kebutuhan bisnis dan market.

  • Pengembangan Aplikasi dengan Platform as a Service (PaaS) 

Platform-as-a-Service (PaaS) menyediakan lingkungan pengembangan yang memungkinkan pengembang untuk membangun, menguji, dan mengelola aplikasi tanpa harus memikirkan infrastruktur di baliknya. Dalam konteks Fintech, PaaS memfasilitasi pengembangan aplikasi untuk financial service yang inovatif dan cepat. Platform ini menawarkan berbagai alat dan layanan yang mendukung proses pengembangan, seperti database, middleware, dan alat pengembangan aplikasi. Dengan PaaS, perusahaan Fintech dapat fokus pada inovasi produk dan layanan, sementara penyedia layanan cloud menangani aspek lainnya.

  • Penggunaan Aplikasi Melalui Software as a Service (SaaS) 

Software-as-a-Service (SaaS) adalah model layanan cloud yang memungkinkan perusahaan untuk menggunakan aplikasi perangkat lunak melalui internet tanpa perlu menginstal dan memelihara perangkat lunak tersebut. Bagi perusahaan Fintech, SaaS menawarkan solusi siap pakai untuk berbagai kebutuhan bisnis, seperti manajemen keuangan, analisis data, dan bahkan layanan pelanggan. 

Dengan berbagai metode atau cara kerja yang ditawarkan oleh cloud computing di atas, maka perusahaan Fintech dapat menyediakan layanan keuangan yang lebih baik kepada pelanggan mereka. Tidak hanya itu, Anda para pebisnis Fintech juga dapat beradaptasi dengan lebih cepat terhadap perubahan pasar, dan pada akhirnya dapat menghadirkan fondasi yang kuat untuk pertumbuhan dan keberlanjutan secara jangka panjang.

Manfaat Cloud Computing untuk Perusahaan Fintech

manfaat cloud computing untuk Fintech

Berikut adalah beberapa manfaat utama dari cloud computing bagi perusahaan fintech:

#1 Skalabilitas dan Fleksibilitas 

Cloud computing memungkinkan perusahaan Fintech untuk dengan mudah menyesuaikan kapasitas komputasi mereka sesuai dengan kebutuhan bisnis. Ketika permintaan layanan meningkat, perusahaan dapat dengan cepat meningkatkan sumber daya komputasi tanpa harus menginvestasikan dana besar dalam infrastruktur fisik. Sebaliknya, ketika permintaan menurun, mereka dapat mengurangi kapasitas komputasi untuk menghemat biaya. Fleksibilitas ini memungkinkan perusahaan Fintech untuk tetap responsif terhadap perubahan pasar dan kebutuhan pelanggan.

#2 Efisiensi Biaya 

Dengan menggunakan layanan cloud server, perusahaan fintech dapat mengurangi biaya operasional yang terkait dengan pemeliharaan infrastruktur IT. Tidak perlu lagi mengeluarkan biaya besar untuk membeli, mengelola, dan memperbarui hardware dan software. Selain itu, model pembayaran dengan metode pay-as-you-go yang ditawarkan oleh penyedia layanan cloud memungkinkan perusahaan untuk hanya membayar sumber daya yang mereka gunakan, sehingga mengoptimalkan pengeluaran dan menghindari pemborosan dana.

#3 Keamanan dan Kepatuhan yang Lebih Baik

Keamanan adalah aspek krusial dalam cloud computing, terutama bagi perusahaan fintech yang mengelola data sensitif pelanggan. Penyedia layanan cloud menawarkan berbagai fitur keamanan canggih, termasuk enkripsi data, autentikasi multi-faktor, dan pemantauan keamanan secara real-time. Selain itu, penyedia layanan cloud juga mematuhi berbagai standar dan regulasi keamanan, seperti GDPR, ISO dan kawan-kawannya, yang membantu perusahaan Fintech untuk tetap bisa patuh terhadap persyaratan hukum dan regulasi yang berlaku. Dengan demikian, perusahaan dapat memastikan bahwa data pelanggan mereka aman dan terlindungi.

Pandu Sjahrir, Ketua Aftech Indonesia, dalam laporannya menyebutkan kalau ada peningkatan jumlah yang cukup signifikan terkait perusahaan Fintech yang memiliki tim Computer Emergency Response Team. Hal ini mengimplikasikan kalau industri Fintech memang benar serius dalam menghadapi tantangan keamanan siber. 

Secara persentase, Disaster Recovery Plan paling banyak adalah menggunakan Data Center (64%), Cloud (60%), sedangkan DRaaS (18,7%).

#4 Aksesibilitas dan Kolaborasi 

Cloud computing memungkinkan karyawan perusahaan fintech untuk mengakses data dan aplikasi dari mana saja dan kapan saja, asalkan mereka memiliki koneksi internet. Ini sangat penting dalam era kerja zaman sekarang ditambah lagi dengan tim yang tersebar di berbagai lokasi geografis. Dengan akses yang mudah dan aman, tim dapat berkolaborasi secara lebih efektif, berbagi informasi secara real-time, dan pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas.

#5 Inovasi dan Pengembangan Produk

Dengan infrastruktur yang dikelola oleh penyedia layanan cloud, perusahaan fintech dapat lebih fokus pada pengembangan produk dan inovasi. Cloud computing menyediakan platform yang memungkinkan pengembang untuk dengan cepat menguji, mengembangkan, dan meluncurkan aplikasi baru. Ini mempercepat siklus inovasi dan memungkinkan perusahaan untuk membawa produk baru ke pasar lebih cepat, memberikan mereka keunggulan yang cukup kompetitif.

#6 Disaster Recovery dan Backup

Masih ada hubungannya dengan poin nomor 3, layanan Disaster Recovery adalah komponen penting dalam cloud computing yang mana dapat memastikan kontinuitas bisnis dalam situasi darurat. Penyedia layanan cloud menawarkan solusi recovery yang memungkinkan perusahaan fintech untuk menyimpan data di suatu lokasi yang tersebar di beberapa wilayah. Jika ada kasus kegagalan sistem atau bencana alam, perusahaan tetap bisa dengan cepat memulihkan data dan melanjutkan operasi bisnis tanpa gangguan signifikan, karena datanya telah disimpan di data center lain/cadangan. Hal ini memberikan ketenangan pikiran bagi perusahaan fintech dalam menghadapi situasi unpredictable.

#7 Tool Analitik Data dan AI

Layanan cloud seringkali dilengkapi dengan tool analitik dan AI yang dapat membantu perusahaan Fintech menganalisis data dalam jumlah besar dan mendapatkan insights-nya. Dengan kemampuan tersebut, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih baik, mengidentifikasi tren pasar, dan mengoptimalkan strategi bisnis mereka. Kecerdasan buatan juga memungkinkan otomatisasi proses bisnis yang kompleks yang mana sedikit banyak dapat meningkatkan efisiensi operasional. 

#8 Ekosistem Terintegrasi 

Cloud computing memungkinkan integrasi yang lebih mudah dengan berbagai layanan dan platform lain. Perusahaan fintech dapat menghubungkan sistem mereka dengan API (Application Programming Interface) dari penyedia layanan lain, seperti layanan pembayaran, verifikasi identitas, dan tool analitik. Hal semacam ini menciptakan ekosistem yang terintegrasi dan memungkinkan perusahaan untuk menawarkan layanan yang lebih komprehensif dan terpadu kepada pelanggan mereka.

Secara keseluruhan, manfaat cloud computing bagi perusahaan fintech sangatlah luas dan signifikan. Dengan mengadopsi teknologi ini, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya, meningkatkan keamanan, dan mendorong inovasi. Dalam lingkungan bisnis yang terus berkembang dan kompetitif, cloud computing memberikan fondasi yang kuat bagi perusahaan fintech untuk tetap growth. Lantas, apakah ada contoh kisah suksesnya?

Success Stories Fintech dengan Implementasi Cara Kerja Cloud Computing 

Softserve Inc. pernah merilis sebuah laporan terkait success stories-nya fintech dan cara kerja cloud computing apa yang mereka gunakan.  Tiga kisah sukses yang dilansir adalah dari perusahaan: Circle, Wealthfront, dan WePay. Berikut ini adalah poin-poin utama dari apa yang mereka lakukan:

Circle Internet Financial Limited: Payment Peer-to-Peer Global

Circle Financial

Teknologi Blockchain: Circle menggunakan teknologi blockchain untuk memungkinkan pembayaran peer-to-peer global dengan tanpa biaya dan terjamin keamanan dan privasinya.

Memotong Perantara: Dengan memanfaatkan blockchain, Circle menghilangkan kebutuhan akan perantara-perantara dalam transaksi keuangan.

Konversi Mata Uang Otomatis: Teknologi ini juga memungkinkan konversi mata uang secara otomatis selama transaksi, menjadikan proses lebih efisien.

Advokasi Blockchain Publik: Circle mendorong penggunaan blockchain publik, yang memungkinkan desentralisasi dalam pengelolaan aset dan transaksi keuangan global.

Wealthfront: Automated Investment Service

Wealthpoint

Robo-Investing: Wealthfront memanfaatkan kecerdasan buatan untuk meningkatkan layanan investasi otomatis cerdas dengan robot, sehingga menawarkan pengalaman yang lebih unik dan personal bagi pengguna.

Target Pasar: Wealthfront menargetkan kalangan milenial yang berpenghasilan tinggi tetapi belum kaya (High Earning Not Rich Yet – HENRYs).

Pendekatan Terintegrasi: Wealthfront menggabungkan teknologi dengan wawasan investasi, sehingga menciptakan pendekatan yang lebih holistik dalam pengelolaan keuangan.

WePay: Online Payment Service

WePay

Payment API Terbuka: WePay dikenal karena dapat menyederhanakan proses pembayaran melalui API terbuka yang mana dapat menangani berbagai transaksi di platform yang berbeda-beda.

Inovasi untuk Third Party: Pendekatan API terbuka memungkinkan developer pihak ketiga untuk mengintegrasikan dan menambahkan fungsionalitas baru ke layanan WePay.

Perubahan Paradigma: Meskipun ada resistensi awal dari institusi keuangan tradisional terhadap adopsi API terbuka, keberhasilan WePay menunjukkan pergeseran menuju model yang mengutamakan pengalaman pelanggan dan mendorong kolaborasi antar penyedia layanan keuangan.

Cara Kerja Cloud Computing Dapat Memberdayakan Industri Fintech

Secara keseluruhan, adopsi cloud computing oleh perusahaan fintech memberikan sejumlah manfaat signifikan yang tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga mengurangi biaya dan memperkuat keamanan. Dengan memanfaatkan cloud, perusahaan fintech dapat menyesuaikan sumber daya komputasi mereka sesuai dengan kebutuhan pasar yang dinamis, tanpa perlu investasi besar dalam infrastruktur fisik. Model pembayaran berdasarkan penggunaan memungkinkan optimalisasi pengeluaran, memastikan perusahaan hanya membayar untuk sumber daya yang benar-benar digunakan.

Keamanan menjadi perhatian utama, terutama mengingat sensitivitas data pelanggan dalam sektor fintech. Penyedia layanan awan menawarkan fitur keamanan canggih seperti enkripsi data dan kepatuhan terhadap regulasi industri, sehingga menjamin perlindungan data yang kuat. Selain itu, menurut ketua Atech Indonesia adanya peningkatan adopsi Computer Emergency Response Team dalam sektor fintech menunjukkan komitmen industri dalam mengatasi tantangan keamanan siber secara efektif.

Tidak lupa, Cloud Computing juga menghadirkan solusi disaster recovery dan pencadangan data. Kedua hal ini berperan penting dalam menjaga kontinuitas bisnis bahkan dalam situasi darurat sekalipun. Dengan dukungan distribusi data ke berbagai data center yang tersebar di sejumlah wilayah, perusahaan recover dengan cepat jika sesuatu hal yang tak terduga terjadi. Salah satu kasus yang paling sering adalah terbakarnya gedung data center. 

Berbagai model layanan cloud—Infrastructure as a Service (IaaS), Platform as a Service (PaaS), dan Software as a Service (SaaS)—menyediakan tingkat kontrol dan manajemen yang dapat memberdayakan sekali bagi fintech. Circle, Wealthfront, dan WePay adalah contoh fintech yang telah memanfaatkan cara kerja cloud computing untuk menawarkan layanan inovatif bagi pelanggan.

Dengan demikian, penerapan cloud computing atau komputasi awan memungkinkan perusahaan fintech untuk meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya, memperkuat keamanan, dan mendorong inovasi. 

Kemampuan integrasi yang dimungkinkan oleh Cloud pada akhirnya menghasilkan layanan yang lebih kohesif dan komprehensif bagi pelanggan, memperkuat lagi pernyataan bahwa cloud computing adalah fondasi dari berbagai inovasi teknologi. 

Nah, buat Anda yang ingin tahu lebih lengkap berbagai insights lainnya terkait ini, Anda bisa gabung dengan event eksklusif kami bersama para panelis yang ahli di bidang ini. Segera daftar dan sampai bertemu di sana.

Empowering Fintech with Cloud

Atau Anda ingin langsung berkonsultasi dengan tim implementasi Cloud terpercaya kami?

Temukan Potensi Penuh Solusi Cloud yang Inovatif bersama kami di sini!

Hubungi SalesDemo Gratis Sekarang

Share on:

Author

A. Alfan Alif

Categories: (1)

Huawei Cloud
To the top