Rantai pasokan sebuah bisnis bergantung pada kelancaran aliran suplai, dan manajemen logistik yang efektif adalah kunci dari hal ini. Hasil survei CNBC menunjukkan bahwa, sebagian besar manajer logistik di perusahaan besar memperkirakan supply chain recovery akan memakan waktu. Selain itu, lebih dari separuh responden tidak mengharapkan situasi kembali stabil sebelum tahun 2024 atau selebihnya.
Menguatkan supply chain adalah kunci untuk menjaga efisiensi pengiriman dan memenuhi ekspektasi pelanggan yang semakin tinggi, terutama saat menghadapi gangguan. Logistik yang efektif menjadi elemen penting. Oleh karena itu, para pebisnis harus terus mencari solusi inovatif untuk menyelesaikan masalah logistik mereka.
7 Tantangan Manajemen Logistik yang Mungkin Sedang Anda Hadapi
Pasar logistik dunia tercatat mencapai USD 8,96 triliun pada tahun 2023 dan diprediksi akan mencapai USD 21,91 triliun pada tahun 2033, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 9,35% dari 2024 sampai 2033. Hal ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan industri logistik di seluruh dunia.
Namun, semua itu tidak lepas dari kendala atau tantangan yang seringkali muncul. Berikut adalah beberapa tantangan manajemen logistik yang perlu Anda ketahui:
1. Biaya transportasi yang semakin meningkat
Para pebisnis logistik mulai memperhatikan biaya peningkatan transportasi. Ada beberapa faktor yang mendorong hal ini. Contohnya seperti harga bahan bakar yang naik, kurangnya jumlah sopir, dan demand untuk layanan pengiriman yang terus meningkat.
Harga bahan bakar yang terus naik, akibat faktor ekonomi dan peristiwa geopolitik, memberikan dampak langsung pada biaya transportasi di manajemen logistik.
Industri ini tengah menghadapi kekurangan pengemudi truk yang berkompeten, yang tidak hanya menambah biaya tenaga kerja, tetapi juga memperlambat pengiriman. Sementara itu, permintaan pengiriman yang melonjak akibat e-commerce memperbesar kompetisi, mendorong perusahaan logistik untuk mengeluarkan biaya lebih guna memenuhi kapasitas yang diperlukan.
Dengan biaya yang semakin tinggi, perusahaan semakin tertekan untuk menjaga profitabilitas, mendorong mereka untuk menemukan solusi dan strategi yang lebih kreatif.
2. Menentukan rute tercepat untuk pengiriman yang efisien
Jantung logistik terletak pada efisiensi, dan mencari rute yang paling realistis untuk pengiriman yang lebih cepat adalah kuncinya. Namun, variabel seperti lalu lintas, penutupan jalan, dan cuaca yang sulit diprediksi sering kali mempersulit hal ini.
Jika tidak hati-hati dalam memilih rute, pengiriman bisa tertunda dan biaya operasional bisa meningkat. Untuk mengatasi hal ini, banyak perusahaan beralih menggunakan software optimasi rute yang canggih dan data lalu lintas real-time untuk meningkatkan kualitas keputusan mereka.
Dengan bantuan teknologi ini, para profesional logistik dapat mengidentifikasi jalur yang lebih optimal, mengurangi konsumsi bahan bakar, serta memastikan pengiriman tepat waktu sesuai ekspektasi pelanggan, sambil mengurangi biaya operasional.
3. Memenuhi ekspektasi pelanggan secara optimal
Selama ini, para pelaku industri logistik menempatkan pengiriman tepat waktu sebagai hal yang utama. Namun di zaman teknologi yang berkembang pesat seperti sekarang, hal itu semakin krusial untuk dijaga.
Pelanggan sekarang menuntut layanan dengan standar yang lebih tinggi. Bagaimana jika itu tidak tercapai? Resikonya adalah perusahaan bisa kehilangan trust dan reputasi mereka. Mengatur ekspektasi dengan cara yang realistis sangatlah penting.
Tidak hanya bicara soal memberikan estimasi waktu yang tepat, tapi juga selalu make sure pelanggan tetap dapat info jika ada perubahan yang tak terduga. Perusahaan yang pintar kelola ekspektasi pelanggan akan memperkuat hubungan dengan membangun customer trust dan customer loyalty. Singkatnya… langkah ini bisa memberikan dampak baik pada manajemen logistik.
4. Gangguan pada pengiriman
Pelanggan pasti terkadang kesal dengan pengiriman barang mereka yang terlambat. Keterlambatan ini terkadang disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari cuaca buruk, macet di jalan, hingga masalah teknis dengan kendaraan atau alat yang digunakan. Delay ini bisa memengaruhi keseluruhan proses supply chain dan berisiko menurunkan kepuasan pelanggan.
Cepat tanggap dalam mengatasi penundaan sangat penting untuk menjaga kestabilan rantai pasokan. Dengan pendekatan yang ter-prepare, strategi darurat, dan jadwal pemeliharaan yang konsisten, gangguan tak terduga dapat diminimalisir. Pada ujungnya… pengiriman tetap berjalan sesuai rencana.
5. Kurangnya informasi dalam manajemen logistik
Kurangnya info rinci atau data real-time terhadap pergerakan barang dalam rantai pasokan adalah masalah umum yang menyebabkan ketidakefisienan dan peningkatan risiko kesalahan fatal. Tanpa mengetahui posisi atau kondisi barang yang sedang dikirim, membuat keputusan yang tepat menjadi tantangan besar.
Lantas bagaimana cara atasi hal ini? Jadi… saat ini banyak perusahaan mulai meningkatkan investasi mereka dalam teknologi tracking dan monitoring. Teknologi seperti sensor IoT dan GPS memberikan visibilitas pergerakan barang secara real-time, meningkatkan kendali, perencanaan, dan respon cepat terhadap trouble yang ada. Visibilitas yang lebih baik juga membantu dalam membuat perkiraan yang lebih tepat serta mengoptimalkan pengelolaan inventaris.
6. Kesulitan dalam pengelolaan inventaris
Mengelola inventaris dengan efisien adalah ujian ketelitian bagi profesional logistik. Mereka harus memastikan ketersediaan stok yang tepat tanpa membiarkan biaya penyimpanan membengkak, sebuah tantangan yang selalu ada.
Semakin banyak perusahaan kini mengadopsi sistem inventaris berbasis teknologi dan tools demand forecasting untuk mencapai keseimbangan yang optimal. Sistem ini dapat menganalisis data sebelumnya, tren industri, serta faktor eksternal lainnya untuk menyajikan forecast permintaan yang tepat sasaran.
Melalui antisipasi permintaan pelanggan yang akurat dan pengelolaan stok yang optimal, perusahaan dapat mengurangi kelebihan persediaan, menekan biaya operasional, serta meningkatkan kelancaran seluruh proses supply chain yang ada
7. Hambatan pada alur distribusi
Proses supply chain selalu rentan terhadap gangguan, baik dari bencana alam, konflik internasional, hingga pandemi global yang baru-baru ini menjadi faktor penghambat terbesar.
Untuk menanggulangi gangguan ini, banyak perusahaan kini merancang rencana mitigasi yang lengkap. Caranya? dengan diversifikasi vendor, penerapan saluran distribusi alternatif, serta pengelolaan inventaris kritis bila diperlukan.
Tak hanya itu, teknologi memainkan peran vital dalam memonitor gangguan dalam rantai pasokan secara langsung, memberikan kemampuan bagi para profesional logistik untuk merespons dengan cepat dan meminimalkan dampak terhadap manajemen logistik mereka.
Cara Mengatasi Tantangan Manajemen Logistik dengan Teknologi Modern
Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda gunakan untuk mengatasi tantangan manajemen logistik:
Meningkatkan visibilitas dengan sensor IoT di logistik
Dengan menggunakan sensor IoT, dunia logistik kini dapat memperoleh data langsung dan real-time terkait kondisi dan status berbagai aspek operasional. Sensor ini dipasang pada kendaraan, alat, dan inventaris untuk pengawasan yang berkelanjutan.
Misalnya, dengan memasang sensor suhu pada truk pendingin, pebisnis logistik dapat memastikan barang-barang yang mudah rusak tetap dalam kondisi suhu yang sama selama perjalanan. Sensor GPS, di sisi lain, memberikan informasi lokasi yang akurat, memudahkan pelacakan pengiriman serta perencanaan rute yang lebih efisien.
Sensor IoT menyediakan data real-time yang memungkinkan para profesional logistik membuat keputusan berbasis data secara lebih cepat, merespons tantangan dengan efisien, dan memperluas visibilitas di seluruh sistem rantai pasokan.
Membangun kepercayaan dengan blockchain
Dilansir dari Deloitte, Industri logistik tengah mengalami revolusi berkat blockchain. Apa kelebihannya? Teknologi ini menawarkan transparansi lebih, keamanan yang lebih terjamin, dan pelacakan yang lebih akurat. Dengan menggunakan ledger digital yang tidak dapat diubah, blockchain merekam setiap transaksi dan pergerakan barang di seluruh rantai pasokan.
Dalam konteks logistik internasional, tingkat transparansi yang ditawarkan sangat penting, mengingat banyaknya pihak yang terlibat, seperti otoritas bea cukai, pengirim, dan penerima barang. Dengan blockchain, semua pihak dapat mengakses data yang akurat dan real-time, meminimalkan risiko sengketa dan penipuan.
Smart contract yang terintegrasi dalam blockchain memberikan kemampuan untuk mengotomatisasi proses-proses logistik, seperti pengurusan bea dan pembayaran, dengan tujuan memperlancar operasional dan mengurangi keterlambatan.
Pemanfaatan analisis data dalam pengambilan keputusan
Melalui penggunaan tools analitik data, profesional logistik dapat mengidentifikasi pola dan tren dari data kinerja masa lalu. Mengapa? Hal ini agar membantu dalam membuat keputusan yang lebih terinformasi dan strategis di dalam supply chain.
Dengan memanfaatkan insight dari data, perusahaan bisa meningkatkan manajemen inventaris, mendesain ulang tata letak gudang, dan memprediksi permintaan dengan lebih tepat. Analitik juga mengungkapkan inefisiensi dalam rantai pasokan, memberikan peluang untuk mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi secara keseluruhan.
Memanfaatkan wawasan berbasis data dalam pengambilan keputusan memberi perusahaan keunggulan kompetitif dalam manajemen logistik. Penggunaan analitik data yang optimal memungkinkan perusahaan untuk mengelola inventaris dengan lebih baik, merencanakan rute pengiriman yang lebih efisien, dan mengurangi risiko gangguan operasional dengan proyeksi yang lebih akurat.
Penutup
Dari biaya transportasi yang kian tinggi hingga masalah kekurangan tenaga kerja dan keberlanjutan, logistik modern semakin menunjukkan tantangannya. Namun, bukan berarti tantangan ini tak bisa dihadapi. Kunci untuk mengatasinya terletak pada penerapan teknologi yang tepat dalam mengelola hambatan-hambatan tersebut.
Untuk memastikan perusahaan Anda tetap kompetitif dalam menghadapi tantangan logistik modern, pertimbangkan SAP S/4HANA. Dengan solusi ERP yang terintegrasi, SAP S/4HANA memberikan visibilitas penuh dan kontrol yang diperlukan untuk memaksimalkan efisiensi operasional dan respons terhadap perubahan pasar. Waktunya untuk mengoptimalkan rantai pasokan Anda dengan teknologi terbaik dari SAP. Konsultasi gratis sekarang!
FAQ Mengenai Tantangan dalam Manajemen Logistik
Apa tantangan utama dalam manajemen logistik saat ini?
Tantangan utamanya termasuk pengelolaan rantai pasok yang kompleks, biaya operasional yang tinggi, dan kebutuhan akan transparansi dalam prosesnya.
Bagaimana SAP S/4HANA membantu mengatasi tantangan logistik?
SAP S/4HANA menyediakan solusi terintegrasi yang meningkatkan visibilitas, efisiensi, dan kontrol atas operasi logistik dengan memanfaatkan teknologi seperti AI dan machine learning untuk otomatisasi, serta analitik canggih untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.
Apa keuntungan menggunakan teknologi dalam manajemen logistik?
Teknologi seperti AI dan analitik data membantu dalam prediksi permintaan yang lebih akurat, optimasi rute pengiriman, dan pengelolaan inventaris yang efisien.
Dimana saya bisa mendapatkan demo atau lebih banyak informasi tentang SAP S/4HANA?
Anda dapat menghubungi sales kami dan konsultasi secara gratis disini. Weefer sebagai Official Gold Partner SAP di Indonesia, siap memberikan informasi lebih lanjut tentang solusi SAP S/4HANA untuk manajemen logistik di perusahaan Anda.
Ingin merasakan manfaat dari pengelolaan Supply Chain yang Lebih Proper?
Sistem ERP membantu Anda menyederhanakan seluruh proses bisnis, termasuk mengelola finansial perusahaan, sumber daya manusia, manufaktur, supply chain, service, procurement dan masih banyak lagi. Mulai konsultasi gratis dengan kami untuk cari tahu apa yang sebenarnya dibutuhkan di bisnis Anda