Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) atau perencanaan sumber daya perusahaan telah menjadi sistem penting bagi mayoritas bisnis selama beberapa dekade terakhir. Mengapa hal ini bisa terjadi? Salah satu alasannya adalah sistem ini bisa mengotomatisasikan sejumlah proses bisnis penting dan juga berfungsi sebagai database yang bisa diakses bersama untuk kebutuhan informasi terkait keuangan dan operasional perusahaan. Terdapat beberapa modul ERP dan fungsinya yang akan membantu Anda dalam melakukan sejumlah proses bisnis, mulai dari akuntansi, supply chain management, hingga pengelolaan sumber daya manusia.
Sistem ERP memungkinkan semua karyawan (yang memang memiliki izin) untuk mengakses informasi yang mereka perlukan guna menjawab “pertanyaan penting” tentang kinerja mereka saat ini. Tidak hanya itu, sejumlah ERP system juga memiliki kemampuan cerdas untuk melakukan prediktabilitas atau forecasting terkait risiko, revenue, maupun jika ada area target yang perlu ditingkatkan kinerjanya. Sumber informasi terpusat di sistem ERP ini dapat meningkatkan ketepatan akurasi dan konsistensi data, sehingga proses pengambilan keputusan dapat terjadi dengan lebih baik dan tepat.
Apa itu Modul ERP?
Modul ERP adalah unit-unit individual dari sebuah sistem ERP. Setiap unit dari modul ini “ditugaskan” untuk menangani proses atau fungsi bisnis yang spesifik. Modul-modul ini beroperasi bersamaan dengan efisien, berbagi data, dan memberikan perspektif terpusat mengenai operasional perusahaan Anda.
Puzzle, mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan modul ERP. Gabungkan semuanya, dan Anda mendapatkan gambaran lengkap tentang bagaimana bisnis Anda berjalan.
Setiap modul ERP dirancang khusus untuk menangani kebutuhan spesifik, seperti keuangan, penjualan, atau manufaktur. Pastinya, modul ini dibekali dengan fitur-fitur canggih yang secara otomatis mempermudah proses di setiap area. Contohnya, modul manajemen keuangan menghadirkan buku besar, piutang-hutang, sementara modul penjualan menangani tugas-tugas seperti penagihan dan perkiraan penjualan dengan lebih efisien.
Dengan sistem ERP yang modular, Anda bisa dapat banyak keuntungan. Implementasinya bisa dilakukan perlahan, harga dan kustomisasinya fleksibel. Plus, data bisa mengalir lancar di semua bagian perusahaan.
Baca Juga: 17 Rekomendasi Aplikasi ERP Terbaik Yang Bisa Digunakan di Indonesia Berdasarkan G2
10 Modul ERP yang Wajib Ada di ERP System Anda
Ada beberapa modul ERP dan fungsinya ini yang sebaiknya Anda ketahui. Nah, sebelum masuk ke bagian list-nya, kami akan memberikan beberapa fakta terkait modul ERP ini.
Tahukah Anda kalau industri manufaktur merupakan industri terbanyak yang menerapkan sistem ERP. Berdasarkan survei dari SelectHub ERP Buying Trends, 47% pengguna ERP adalah industri manufaktur. Hal ini mungkin sudah dapat diprediksi karena memang awal dari ERP itu memang berfungsi untuk memudahkan proses bisnisnya industri manufaktur.
Gartner pertama kali mengucapkan istilah ERP itu di tahun 90-an. Di situ, ERP hanya memiliki 1 modul, Manufacturing Resource Planning.
ERP semakin berkembang sampai detik ini. Sekarang, berdasarkan survei yang sama, modul yang paling critical untuk sebuah ERP berada pada modul accounting. Pembukuan besar atau general ledger dan pengelolaan utang piutang perusahaan menjadi 2 hal yang tidak boleh ada kesalahan sama sekali.
Oke, itulah beberapa fakta terkait hal ini. Sekarang mari kita lanjutkan pada, apa saja modul sistem ERP dan fungsinya yang perlu Anda ketahui.
1. Modul Finance dan Akuntansi
Modul finance dan akuntansi, arguably, menjadi salah satu modul sistem ERP yang terpenting. Fitur ini punya kemampuan untuk memahami kondisi keuangan perusahaan, mengelola beberapa hal terkait proses keuangan perusahaan, sekaligus juga bisa memberikan sejumlah prediksi keuangan yang akan datang.
Jelas, fungsi utama yang wajib ada dalam modul ini adalah pemantauan aspek hutang piutang perusahaan dan kemampuan pengelolaan buku besar akuntansi atau general ledger. Tidak hanya itu, modul ini juga bisa menyimpan sejumlah catatan/dokumen penting, seperti neraca, tanda terima pembayaran, dan laporan pajak.
Kemampuan otomatisasi tugas juga hadir dalam modul ini. Tasks seperti penagihan ke klien, pembayaran vendor, cash management, dan beberapa lainnya dapat membantu tim finance dan akuntansi dalam mengefisiensikan pekerjaannya.
Sejumlah data penting terkait keuangan perusahaan juga tersedia untuk diakses oleh tim yang memiliki izin. Nah, data-data ini juga berperan membantu tim analis keuangan dalam menyusun laporan penting, seperti laporan profit and loss, dan laporan untuk Board of Directors.
Success Story: Ocean Network Express
Perusahaan yang bergerak di bidang pengangkutan dan pelayaran peti kemas asal Jepang ini telah menggunakan modul finance dari sistem ERP. Mereka menggunakan modul ini untuk
memusatkan proses dan laporan finance secara digital di satu tempat. Manfaat yang didapatkan oleh ONE dari modul ini adalah lebih cepatnya proses financial close serta pembuatan laporannya. Anda bisa simak kisah lengkapnya di sini.
2. Modul Procurement
Modul pengadaan barang atau procurement membantu perusahaan/organisasi dalam “mengamankan” bahan atau produk yang dibutuhkan untuk memproduksi dan/atau menjual barang dan jasa.
Anda dapat menyimpan daftar approved vendors dalam modul ini dan “mengikat” vendor tersebut supaya tetap memasok suatu item tertentu. Modul ini dapat mengotomatisasikan proses permintaan penawaran harga, sekaligus tetap memantau dan menganalisis penawaran harga yang masuk.
Setelah perusahaan menerima penawaran tersebut, modul procurement, selanjutnya, membantu untuk mempersiapkan dan mengirimkan pesanan pembelian. Nah, contohnya, jika item yang dibutuhkan sudah sampai di gudang, maka status inventaris perusahaan akan otomatis bertambah di sistem.
Success Story: Comix
Perusahaan yang bergerak di bidang B2B office supplies asal China ini telah menggunakan modul procurement dari sistem ERP. Manfaat yang didapat dari hal ini adalah meningkatnya efisiensi karena berhasil mengotomatisasi proses PO pelanggan dengan pihak supply chain. Meskipun SKU dari office supplies-nya itu sangat banyak secara kuantitas dan varietas, semuanya dapat terotomatisasi. Anda dapat membaca kisahnya di sini.
3. Modul Manufacturing
Sampai sini, Anda pasti sudah mulai tahu, kalau dulunya di industri manufaktur itu sistem ERP berperan penting dalam mengoptimalkan perencanaan kebutuhan material. Nah, saat ini, modul manufacturing di ERP semakin berkembang, dan bahkan memiliki fitur Manufacturing Execution System.
Fitur ini membantu Anda dalam merencanakan dan mengeksekusi produksi. Di fase merencanakan, sistem akan memastikan kalau semua kebutuhan untuk produksi sudah dipenuhi atau belum, misalnya apakah semua bahan mentah/baku sudah cukup, apakah semua mesin produksi berjalan optimal, dan apakah kapasitas mesin masih ada.
Di fase produksi, Anda dapat memantau sejumlah hal juga, seperti waktu rata-rata yang diperlukan untuk memproduksi suatu barang, ada berapa barang yang masih proses maupun sudah jadi, dan juga membandingkan supply yang ada dengan perkiraan demand di masa depan.
Success Story: Ace Designers
Ace Designers Limited, produsen alat mesin terbesar di India, memiliki empat pabrik di sekitar Bangalore. Dalam menghadapi kebutuhan akan peningkatan kompleksitas dan produktivitas, mereka memilih untuk bermigrasi ke sistem ERP SAP S/4HANA.
Solusi ini memungkinkan Ace Designers untuk mengurangi ukuran data sebesar 90%. Selain itu, modul erp membantu mereka dalam mempercepat pelaporan, serta meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan. Lebih lanjut, efisiensi manajemen inventaris meningkat, waktu pemrosesan data dan backup berkurang drastis, serta laporan yang sebelumnya memakan waktu berjam-jam kini dapat diselesaikan dalam hitungan menit.
Ace Designers juga memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) dan SAP Business Intelligence untuk mendukung perkembangan bisnis baru. Dan juga, menerapkan aplikasi SAP Fiori untuk meningkatkan user experience. Dengan proses integrasi yang kuat dan akses informasi real-time, SAP S/4HANA telah membantu perusahaan ini meningkatkan performa mereka dan siap untuk berkembang ke tahap berikutnya.
4. Modul Sales
Modul ini dapat membantu Sales Rep dalam melacak komunikasi mereka dengan prospek maupun pelanggan. Di modul Sales ini, para representatives juga dapat memanfaatkan berbagai macam insights berbasiskan data terkait prospek/pelanggan. Hal ini dilakukan guna meningkatkan persentase keberhasilan mendapatkan pelanggan baru.
Tak hanya itu, di modul ini juga terdapat fitur lain, seperti order management misalnya. Nah, fitur ini punya fungsi untuk melacak pesanan dari awal sampai dengan aman sampai ke tangan pelanggan. Status pesanan dari gudang, berjalan ke toko ritel atau pusat distribusi, kemudian jalan lagi menggunakan jasa ekspedisi ke lokasi pelanggan, semuanya bisa dipantau.
Success Story: The Tile Shop
Perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan batu alam dan keramik asal Amerika Serikat ini menggunakan modul Sales di sistem ERP-nya. Meningkatnya interaksi penjualan, membantu tim sales melayani pelanggan dengan lebih baik dengan akses ke data pelanggan, detail pesanan, dan informasi ketersediaan produk secara real-time, dan kemampuan untuk memantau status dari item yang dibeli pelanggan adalah sejumlah manfaat yang didapatkan perusahaan ini. Anda dapat membaca kisahnya di sini.
5. Modul Supply Chain Management dan Logistik
Modul ini dapat melacak setiap status pergerakan pasokan barang di seluruh rantai pasokan, mulai dari sub-suppliers, suppliers, produsen, distributor, grosir hingga konsumen. Jika misalnya ada barang yang diretur, modul ini juga bisa mendeteksinya dan mencari tahu siapa supplier yang bertanggung jawab atas hal ini.
Supaya mendapatkan hasil yang maksimal, modul ini sebaiknya berintegrasi dengan modul lainnya juga seperti modul procurement, manufaktur, dan order management.
Success Story: Coca Cola HBC
Coca Cola HBC adalah perusahaan yang memiliki peran sebagai partner kemasan botol semua produk minuman dari The Coca Cola Company. Perusahaan ini menggunakan kemampuan transport management dan logistik dari sistem ERP. Dengan kemampuan itu, mereka dapat menyederhanakan dan mengotomatisasikan sejumlah proses panjang, salah satunya adalah delivery confirmation sekaligus proof-of-delivery-nya. Silakan baca cerita lengkapnya di sini.
6. Modul Service
Modul ini membantu Anda menghadirkan layanan/dukungan yang andal dan personal sesuai kebutuhan pelanggan, seperti namanya. Field Service Management adalah kemampuan yang mungkin Anda akan butuhkan.
Modul ini bisa melacak setiap agen atau teknisi yang sedang memberikan layanan ke pelanggan, mengatur timesheet mereka, budget/alat yang diperlukan, dan lainnya. Kemudian, modul ini juga dapat menyiapkan dan mengirimkan tagihan langsung ke pelanggan jika memang pelanggan sudah sepakat dengan penyelesaian layanannya.
Success Story: Swisscom AG
Perusahaan asal Swiss yang bergerak di bidang telekomunikasi dan digital tv ini menggunakan modul field service management. Dengan modul ini, mereka dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas teknisi di lapangan dalam memasang atau memperbaiki layanan telekomunikasi. Anda bisa baca selengkapnya di sini.
Masih ada lagi beberapa modul di sistem ERP dan fungsinya yang ada sekarang ini, seperti modul penelitian dan pengembangan, sumber daya manusia, dan manajemen aset. Semua modul ini diciptakan untuk memusatkan dan mengelola sejumlah proses bisnis yang ada di perusahaan atau organisasi Anda.
7. Modul Project Management
Modul ini bisa membuat manajemen proyek Anda jadi lebih mudah dengan tools visualisasi yang bisa dipakai bersama, alias “shared”. Gunanya? Bisa untuk melacak jadwal, anggaran, dan sumber daya.
Misalnya, Anda bisa lihat beberapa rencana proyek dalam satu tampilan aja, jadi sumber daya bisa dialokasikan dan diatur ulang dengan mudah. Anda juga bisa mencari tim yang pas berdasarkan peran, skill, dan lokasi. Soal anggaran, semuanya jadi lebih rapi karena standar pencatatan biaya yang jelas. Ditambah lagi, modul ini mengotomatiskan penagihan dan faktur proyek, yang membuat arus kas jadi lebih lancar.
Biasanya, modul ERP ini banyak dipakai di industri yang fokusnya ke proyek. Nah… Contohnya seperti konstruksi dan manufaktur. Jika dipakai dengan benar, modul ini bisa membuat proyek selesai tepat waktu, menjaga biaya tetap terkendali, menguatkan akurasi estimasi pengerjaan, dan membantu penggunaan tenaga kerja dan alat menjadi lebih optimal.
Case Study: Robert Glass
Roberts Glass adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang desain dan instalasi dinding kaca untuk proyek komersial. Perusahaan ini menghadapi tantangan dalam manajemen proyek karena sistem lama mereka, Sage 50, menyebabkan data terisolasi dan sulit diakses. Setelah beralih ke modul ERP (spesifiknya modul project management), perusahaan ini sekarang punya visibilitas real-time terhadap status proyek.
Dengan modul ini, tim di lapangan bisa mengakses data proyek, termasuk gambar arsitektur dan catatan lapangan, melalui aplikasi mobile. Integrasi dengan aplikasi pemantau kinerja juga mempermudah pemantauan tenaga kerja, mengurangi kesalahan komunikasi, dan meningkatkan efisiensi kerja di lapangan. Hal ini membuat manajemen proyek lebih terorganisir dan akurat, serta mengurangi waktu yang dihabiskan untuk intervensi manual.
8. Modul Human Resources
Dengan modul Human Capital Management (HCM) atau HRM, proses memanage data karyawan menjadi lebih sederhana. Modul ini menyimpan berbagai informasi seperti kinerja karyawan, deskripsi pekerjaan, dan data kehadiran.
Tak lagi memakai spreadsheet manual, sistem otomatis ini memastikan pengumpulan data yang lebih akurat dan efisien di seluruh perusahaan. Dan juga, mengurangi risiko data berulang serta meningkatkan akurasi, terutama dengan besarnya jumlah informasi yang dikelola oleh tim HR.
Berbagai tugas HR seperti penjadwalan, rekrutmen, dan pengelolaan gaji dapat diotomatisasi dengan modul Human Resources. Melalui integrasi dengan CRM, modul ini juga bisa menghitung bonus penjualan dengan lebih mudah dan akurat. Dan juga, menghindari proses manual yang rentan terhadap kesalahan dan membutuhkan waktu lebih lama.
9. Modul CRM (Customer Relationship Management)
CRM ini bisa membuat Anda lebih mudah mengatur customer dengan memperbaiki proses penjualan dan pemasaran, terutama untuk mengelola calon buyer. Semua detail pelanggan dan prospek, mulai dari interaksi hingga riwayat pembelian, tersimpan rapi di modul ini. Oh dan satu lagi… modul ini juga dilengkapi dengan rekomendasi penjualan yang disesuaikan berdasarkan data.
Di dalam modul CRM ini, Anda perlu memperhatikan fitur seperti pengelolaan kontak, pelacakan komunikasi dan peluang, riwayat pesanan, dan produktivitas agen penjualan. Modul ini membantu Anda memastikan pelanggan terpantau dari awal pemasaran hingga layanan after salesnya, memastikan kepuasan pelanggan dan kelangsungan bisnis.
Catatan penting: tidak semua vendor ERP menganggap CRM sebagai modul inti. Ada yang hanya fokus pada fungsi keuangan dan back-office, sementara yang lainnya mengambil pendekatan lebih luas dan juga memasukkan pengelolaan hubungan pelanggan di dalam ERP.
Baca Juga: Tips dan Kriteria Memilih Vendor ERP Terbaik dari Deloitte di 2024
10. Modul EPM (Enterprise Performance Management)
Enterprise Performance Management (EPM) Adalah modul ERP yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi dalam proses planning, budgeting, forecasting, dan pelaporan kinerja perusahaan. EPM ini menghubungkan seluruh proses perencanaan (tak lagi terpisah-pisah) dengan menyediakan pandangan menyeluruh dari segi keuangan, operasional, dan bisnis. Otomatisasi pada modul ini juga mempercepat penyusunan laporan keuangan.
Modul EPM memanfaatkan pemodelan skenario dan perencanaan jangka panjang. Apa fungsinya? untuk memberi wawasan lebih mendalam tentang biaya serta profitabilitas, mendukung pencapaian target pendapatan, dan menyederhanakan rekonsiliasi akun serta pelaporan pajak. Modul ini memungkinkan tim Anda untuk melakukan perencanaan di sektor keuangan, SDM, rantai pasokan, dan penjualan dengan lebih baik.
5 Tips Memilih Cloud ERP Terbaik untuk Perusahaan Anda
Melansir dari Envista, berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda jadikan acuan dalam memilih ERP yang sesuai kebutuhan perusahaan Anda:
1. Tentukan kebutuhan serta tujuan utama bisnis Anda
Tergantung pada ukuran bisnis Anda, kompleksitas proses, dan sistem ERP yang Anda pilih, biaya untuk memilih, menyesuaikan, dan menerapkan sistem ERP dapat bervariasi. Mungkin… beberapa perusahaan mungkin merasakan beban biaya yang terus menerus. Biaya itu termasuk pemeliharaan, dukungan, pelatihan, peningkatan, dan biaya lisensi.
Ingatlah bahwa Anda akan menanggung biaya sebelum dan selama implementasi sistem ini. Anggaran Anda juga perlu mencakup pengeluaran terkait konfigurasi dan integrasi sistem ERP, manajemen proyek, serta layanan konsultasi.
Sebelum integrasi penuh bisa selesai, teknologi ERP yang berkelanjutan mungkin memerlukan device tambahan, seperti perangkat penyimpanan, layanan, dan peningkatan infrastruktur di lokasi.
2. Sesuaikan dengan kemampuan anggaran anda
Bisnis Anda selalu mengalami perubahan dan pertumbuhan, sehingga penting untuk memilih sistem ERP yang fleksibel dan dapat mengikuti perkembangan tersebut. Anda perlu “bersiap” menghadapi kondisi pasar yang terus berubah dan siap mengadopsi prosedur operasional baru sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, mampu mengelola pertumbuhan jangka panjang secara efisien.
Cloud ERP yang Anda pilih harus bisa memenuhi kebutuhan bisnis saat ini. Dan juga… bisa menyesuaikan diri untuk masa depan. Memilih vendor yang memiliki pengalaman dan sejarah panjang dalam menyediakan solusi yang adaptif adalah hal yang terpenting. Kenapa? Alasannya adalah untuk memastikan dukungan yang berkelanjutan bagi pertumbuhan bisnis Anda.
3. Perhatikan kebutuhan skalabilitas perusahaan
Usaha yang maju selalu cepat bereaksi terhadap perubahan tren, situasi ekonomi, tuntutan konsumen, dan perkembangan teknologi yang lagi nge-trend.
Pilihlah sistem cloud ERP yang “scaleable” dan mampu mengikuti dinamika pasar. Selain itu, sistem ini juga harus bisa mendukung prosedur kerja baru, serta dapat mengelola pertumbuhan perusahaan Anda secara efektif di masa depan.
Lebih lanjut, berinvestasi dalam sistem ERP yang sesuai dengan kebutuhan saat ini dan proyeksi masa depan perusahaan Anda adalah kunci untuk pertumbuhan kontinyu. Anda bisa pilih vendor ERP yang berpengalaman dan memiliki rekam jejak yang solid untuk mendukung bisnis Anda secara jangka panjang.
Apa bedanya ERP Cloud & On-premise?
Dalam memilih ERP, sangat penting untuk memahami perbedaan dalam penyimpanan data, apakah di server lokal atau di cloud. Kenapa? karena ini berdampak pada kontrol keamanan dan akses data.
Model biaya juga berbeda, dengan ERP On-Premise memerlukan investasi besar di awal, berbeda dengan ERP Cloud yang menggunakan sistem langganan. Untuk “maintenance”nya, ERP On-Premise membutuhkan sumber daya IT internal, sementara ERP Cloud sering termasuk layanan pemeliharaan yang ditangani oleh vendor.
Kelebihan cloud ERP:
- Hampir tidak ada downtime dan akses langsung ke inovasi terbaru melalui update otomatis
- Mampu menyesuaikan skala operasi sesuai dengan progress pertumbuhan data dan pengguna
- Pengurangan tugas pemeliharaan IT, sepenuhnya ditangani oleh vendor ERP
- Kemudahan akses data secara remote, mendukung mobilitas tinggi
- Biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan sistem ERP yang berbasis on-premise
Baca Juga: Software ERP Terbaik Menurut Survei dari CFO Connect
Kekurangan cloud erp:
- Pola adaptasi yang membutuhkan waktu karena kompleksitasnya
Kelebihan ERP on-premise:
- Pembayaran cukup sekali saja tanpa biaya tambahan lagi
- Masalah keamanan yang minim
- Terpisah dari koneksi internet publik
- Integrasi efisien dengan sistem yang sudah ada
- Variasi / pilihan kustom yang luas
Kekurangan ERP On-Premise:
- Perlu pemeliharaan IT secara konstan
- Skalabilitas yang terbatas
- Proses implementasi yang panjang
- Terbatasnya akses remote
- Biaya implementasi yang lebih tinggi ketimbang ERP cloud
4. Perhatikan kemampuan integrasi sistem ERP-nya
Pilihan ERP Anda harus efisien berintegrasi dengan seluruh suite perangkat lunak perusahaan, memperbaiki kelancaran operasi dari berbagai departemen seperti keuangan, sumber daya manusia, produksi, hingga penjualan dan pemasaran.
Sistem integratif memainkan peran kunci dalam meningkatkan produktivitas, memperbesar pendapatan, dan mengurangi biaya downtime.
5. Evaluasi kapabilitas untuk end-user
Saat mengkaji sistem ERP, sangatlah penting bagi perusahaan untuk mengasumsikan bahwa resource yang ada cukup untuk bisa men-training karyawan yang mengalami kesulitan dalam memahami teknologi ERP.
Idealnya, perusahaan harus mengevaluasi solusi ERP yang menyediakan antarmuka yang intuitif. Mengapa? Agar bisa membantu mengurangi kebutuhan pelatihan yang intensif dengan cara beradaptasi dengan reaksi user.
Seimbangkan kemampuan pelatihan dengan fitur yang sesuai dengan feedback pengguna untuk memastikan transisi yang lancar dan penggunaan sistem yang efektif.
Jadi, Modul ERP Mana yang Paling Cocok untuk Perusahaan Anda?
Semua kegunaan modul ERP ini bergantung pada bagaimana kebutuhan dan model bisnis Anda. Namun, untuk akhir-akhir ini, modul finance dan akuntansi lah yang mungkin Anda butuhkan sekarang juga. Wajib hukumnya bagi setiap perusahaan untuk melakukan pemantauan kondisi keuangannya. Berbagai tugas akuntansi dasar juga bisa dilakukan di modul ini. Berikutnya, Anda bisa memikirkan tentang modul supply chain, order management, dan manufaktur.
Memilih dan menerapkan sistem ERP dulunya merupakan hal menakutkan bagi perusahaan, bahkan cenderung menjadi beban sekali. Namun, saat ini, dengan sistem ERP berbasis cloud, semuanya sudah berubah menjadi jauh lebih baik. Mengapa? Selain karena kemampuan integrasi yang lebih kuat, penerapan sistem ERP sekarang sudah bisa didampingi oleh partner regional resmi dari provider ERP-nya. Weefer Indonesia menjadi salah satu Gold Partner SAP di Indonesia yang dalam kesempatan kali ini membawa sebuah inisiasi bernama SAP S/4HANA. Di sini, Anda akan benar-benar mendapatkan pendampingan dari pihak partner regional dan dari SAP langsung guna menentukan modul di sistem ERP mana yang paling sesuai untuk kebutuhan. Konsultasi gratis sekarang!
FAQ Mengenai Modul ERP yang Wajib Ada di Sistem ERP Perusahaan Anda
Apa itu ERP?
ERP (Enterprise Resource Planning) adalah sistem manajemen yang mengintegrasikan berbagai proses penting dalam operasi bisnis, termasuk perencanaan, pembelian, persediaan, penjualan, pemasaran, keuangan, dan sumber daya manusia.
Mengapa saya memerlukan modul ERP di perusahaan saya?
Modul ini bisa membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional dengan menyederhanakan proses bisnis, meningkatkan transparansi, dan mengintegrasikan informasi di seluruh departemen.
Modul ERP mana yang paling penting?
Walaupun kebutuhan setiap perusahaan berbeda, beberapa modul utama yang umum diperlukan termasuk keuangan, sumber daya manusia, manufaktur, supply chain, dan CRM (Customer Relationship Management).
Bagaimana ERP dapat membantu mengurangi biaya operasional?
ERP mengoptimalkan proses bisnis yang mengarah ke penggunaan sumber daya yang lebih efisien, pengurangan kesalahan, dan kemampuan yang lebih baik dalam mengambil keputusan berdasarkan data yang akurat dan tepat waktu.
Mengapa saya harus mempertimbangkan SAP S/4HANA dibandingkan dengan sistem ERP lain?
SAP S/4HANA menawarkan kemampuan unik untuk mengolah data skala besar dengan cepat. Dan juga, dapat menyajikan wawasan berharga secara real-time, serta mendukung inovasi bisnis melalui solusi yang terintegrasi sepenuhnya. Ini cocok untuk perusahaan yang mencari skalabilitas dan fleksibilitas dalam operasi mereka.
Optimalkan seluruh proses bisnis perusahaan Anda di satu tempat.
Sistem ERP membantu Anda menyederhanakan seluruh proses bisnis, termasuk mengelola finansial perusahaan, sumber daya manusia, manufaktur, supply chain, service, procurement dan masih banyak lagi.