74% Eksekutif HR mengaku kalau mempertahankan karyawan masih menjadi salah satu tantangan terbesar hingga saat ini (dan mungkin seterusnya). Apalagi dengan semakin parahnya kondisi geopolitik dan perubahan iklim yang saat ini sedang terjadi. Setidaknya itulah laporan yang ada di “State of Workplace Report 2023-2024” dari SHRM atau Society for Human Resource Management. Dari poin ini, mungkin salah satu hal yang bisa dilakukan untuk mempertahankan mereka adalah meningkatkan potensi karyawan supaya mereka merasa dihargai. Bisa dengan upskilling atau reskilling, tetapi nyatanya tidak semudah itu.
68% HR diberi “perintah” untuk mencari cara mengefisiensikan pengeluaran budget untuk karyawan. Di sisi lain, 78% perusahaan masih terus berencana untuk “menjaga” rate kenaikan gaji….. cukup kontradiksi yah. Berawal dari keresahan inilah event eksklusif kami “Future Ready HR: Elevating Employee Potential for Upcoming Challenge hadir” untuk Anda para eksekutif HR. Bagaimana suasana “sneak peek”-nya?
Topik 1: Meningkatkan Potensi Karyawan dalam Menghadapi Tantangan di Masa Depan
Dalam era digital yang terus berkembang, perusahaan dihadapkan pada berbagai tantangan baru yang menuntut adaptasi cepat dan inovasi berkelanjutan. Salah satu cara untuk tetap kompetitif adalah dengan meningkatkan potensi karyawan agar siap menghadapi tantangan masa depan. Acara “Future Ready HR” yang diselenggarakan oleh Weefer Indonesia memberikan wawasan penting tentang strategi untuk mencapai tujuan ini. Acara sharing ini dibuka dengan sejumlah insights meaningful dari Shinta Partiwi Yuliani, Business Development Manager dari Weefer.
Strategi Pengembangan Karyawan
Mengidentifikasi dan mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan di masa depan adalah langkah pertama yang krusial. Pembicara menekankan pentingnya pemetaan keterampilan (skills mapping) untuk mengetahui gap yang ada antara keterampilan saat ini dan keterampilan yang dibutuhkan di masa depan. Dengan demikian, program pelatihan dan pengembangan dapat dirancang secara spesifik untuk menutup gap tersebut.
Tantangan Masa Depan
Perubahan teknologi dan demografis adalah dua faktor utama yang mempengaruhi lanskap tenaga kerja. Teknologi seperti AI dan otomatisasi mengubah cara kerja dan jenis pekerjaan yang ada. Menurut sebuah studi dari World Economic Forum: Future of Jobs Report 2023, 69 juta lapangan pekerjaan sektor baru akan terbentuk, sedangkan 83 juta lainnya akan tergantikan di tahun 2027. Dari sini, jelas kalau upaya upskilling atau reskilling itu perlu untuk segera dilakukan.
Fokus pada Pengalaman Karyawan
Selain pengembangan keterampilan, pengalaman karyawan juga menjadi fokus utama. Di sini, dia juga menggarisbawahi pentingnya bagi perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung pertumbuhan profesional dan kesejahteraan karyawan. Hal ini termasuk seperti menyediakan, peluang pengembangan karier, dan budaya kerja yang yang berkualitas.
Dengan menggabungkan semua poin di atas, perusahaan kemungkinan besar dapat meningkatkan potensi karyawan lebih baik lagi, sehingga Anda dan mereka siap untuk menghadapi tantangan masa depan.
Topik 2: Cara Meningkatkan Potensi Karyawan dengan Upaya Human Sustainability
“When people thrive; business thrives” — Deloitte Global Human Capital Trends 2024
Berikutnya, pembicara utama dalam sesi sharing ini memberikan sejumlah insights yang tak kalah pentingnya. Rendhy Ardhya, Head of People Operations dari Fazz dan Strategic Management & Human Capital Practitioner, memberikan tips atau cara tentang bagaimana menjaga serta meningkatkan potensi karyawan. Bahasa masa kini yang digunakan para profesional adalah Human Sustainability.
Rendhy Ardhya, Head of People Operations dari Fazz (kanan) bersama dengan Robert Liandro (kiri) CEO dari Weefer Indonesia
Human sustainability atau keberlanjutan manusia adalah konsep yang semakin penting dalam dunia bisnis, terutama di tengah perubahan global yang cepat dan tantangan lingkungan yang semakin kompleks. Berikut ini adalah beberapa tips utama atau upaya yang bisa dilakukan untuk mencapai keberlanjutan tersebut:
1. Fokus pada Kesejahteraan Karyawan
Kesehatan Fisik dan Mental menekankan pentingnya program kesehatan yang komprehensif. Ini termasuk akses ke layanan kesehatan dan apapun upaya yang intinya adalah mendukung kesejahteraan karyawan secara keseluruhan.
2. Pengembangan dan Kestabilan Karier
Pendidikan dan Pelatihan Berkelanjutan memberikan kesempatan bagi karyawan untuk terus belajar dan berkembang melalui program pelatihan, kursus online, dan workshop. Upaya ini tidak hanya dapat meningkatkan keterampilan karyawan tetapi juga membantu mereka tetap relevan dalam menghadapi tantangan kerja yang terus berubah.
Tidak hanya itu, pastikan juga Anda memiliki rencana jalur karier untuk mereka. Setidaknya, Anda harus memberi mereka kestabilan karier dulu lah intinya. Nanti, Anda boleh kembangkan itu menjadi karier advanced lainnya. Tidak lupa, berikan dukungan yang diperlukan untuk mencapai tujuan rencana tersebut.
3. Inklusi dan Keberagaman
Budaya Inklusif dapat menciptakan lingkungan kerja yang berkualitas di mana semua karyawan merasa dihargai dan diterima, terlepas dari latar belakang, suku, agama, dan ras mereka. Berikan kesempatan yang setara murni berdasarkan keterampilan (entah itu hardskill atau softskill atau istilah apa pun lainnya). Sehingga, memastikan ada pemahaman di semua karyawan bahwasanya semua karyawan memiliki akses yang sama terhadap peluang pengembangan dan promosi.
4. Employee Engagement
Komunikasi Terbuka sangat mendukung upaya komunikasi yang transparan dan terbuka antara manajemen dan karyawan. Ini membantu membangun kepercayaan dan memastikan bahwa karyawan merasa didengarkan dan dihargai.
Tidak hanya itu Anda juga Mengakui kontribusi karyawan secara teratur dan memberikan penghargaan yang sesuai. Ini dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan karyawan.
5. Environment and Society Impact
Poin ini mendorong semua “warga” perusahaan untuk terlibat dalam aktivitas atau praktik yang mendukung lingkungan atau masyarakat sekitar. Upaya-upaya semacam CSR itu biasanya dapat menjadi tujuan “hidup” dari karyawan. Tanam pohon, beri bantuan ke komunitas, beri santunan ke kelompok yang termarjinalkan adalah beberapa hal yang bisa dilakukan di sini.
6. Teknologi dan Inovasi
Mengadopsi sistem teknologi baru untuk mendukung operasional seluruh karyawan adalah poin berikutnya di sini. Alat kolaborasi digital, sistem HRIS untuk daily operational HR, sistem manajemen karyawan, sistem Helpdesk untuk memfasilitasi pelanggan atau karyawan dan sebagainya adalah apa yang bisa dilakukan di sini. Sebisa mungkin tetap dukung inovasi yang baik dalam melakukan proses bisnis perusahaan.
Dengan menerapkan ini semua, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih berkelanjutan dan mendukung kesejahteraan karyawan mereka. Keberlanjutan manusia tidak hanya penting untuk kesejahteraan individu tetapi juga untuk kesuksesan jangka panjang.
Topik 3: The Future of Work is Evolving, Hence Meningkatkan Potensi Karyawan itu Penting
Yessica Liandro, Senior HR Consultant dari Weefer, menggarisbawahi kalau lanskap tenaga kerja mengalami perubahan signifikan pada tahun 2024. Perusahaan perlu menghadapi realitas yang terkait dengan perubahan demografis tenaga kerja, kemajuan teknologi, dan ekspektasi yang terus berkembang seputar pengalaman karyawan, belum lagi beberapa faktor eksternal seperti tingkat ekonomi yang “terombang-ambing”. Semua faktor ini akan secara fundamental membentuk masa depan dunia kerja selama bertahun-tahun yang akan datang, karena itu berikut ini ada beberapa insights atau tips yang bisa dilakukan untuk permasalahan ini.
Tenang, Anda bisa mengunduhnya gratis di bawah ini. Jika Ada pertanyaan lain atau butuh sesi konsultasi, feel free untuk menghubungi kami juga. Terima kasih dan semoga dapat membantu Anda.
Dapatkan Sistem Manajemen Karyawan Terlengkap untuk Menghadapi Tantangan Perusahaan di Masa Depan.
Perusahaan bertumbuh jika karyawannya bisa bertumbuh juga. Mari konsultasikan kebutuhan karyawan Anda bersama kami, gratis!