Selain biaya variabel, ada biaya tetap adalah jenis pengeluaran yang perlu dipahami dalam bisnis. Perusahaan perlu memahami keduanya agar dapat menjalankan bisnisnya sesuai dengan tujuan dan berjalan efektif.
Biaya tetap sering juga dikenal sebagai fixed cost. Sesuai dengan namanya, biaya tetap adalah biaya yang terlepas dari perubahan jumlah produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan.
Sehingga, biaya tetap adalah pengeluaran yang tidak terpengaruh oleh kegiatan perusahaan. Baik pengeluaran tersebut berupa operasional, produksi, ataupun penjualan. Contoh biaya tetap misalnya gaji, sewa, nilai depresiasi, dan biaya asuransi.
Artikel mengenai pembahasan biaya variabel lebih dalam dan cara menghitungnya dapat anda baca di sini.
Daftar Isi:
5. Kesimpulan
Jenis Biaya Tetap
Berbeda dengan biaya variabel yang memiliki beberapa jenis, biaya tetap hanya terbagi menjadi dua jenis saja. Yaitu biaya tetap yang ditentukan berdasarkan biaya pengeluaran, dan biaya tetap akibat kebijakan bisnis. Berikut ini penjelasan lebih lengkapnya.
1. Biaya Tetap yang Telah Ditentukan
Bisa juga disebut sebagai Committed Fixed Cost. Artinya, biaya tetap yang telah ditentukan oleh perusahaan berdasarkan biaya pengeluaran yang tidak berubah. Biaya ini adalah pengeluaran yang bertujuan untuk menjaga agar perusahaan tetap berjalan.
Umumnya, perusahaan menentukan biaya tetap adalah biaya yang berkaitan dengan fasilitas, sarana, dan struktur organisasi perusahaan.
2. Biaya Berdasarkan Kebijakan
Jenis kedua dari biaya tetap adalah biaya berdasarkan kebijakan. Artinya, biaya ini bergantung dengan ketentuan dan kebijakan yang diambil perusahaan. Atau biasa juga disebut sebagai Discretionary Fixed Cost.
Biaya tetap ini adalah jenis pengeluaran perusahaan yang mengikuti perubahan dalam kondisi bisnis. Dalam perhitungannya, biaya tetap berdasarkan kebijakan mengikuti kebijakan yang dikeluarkan manajemen.
Menghitung Biaya Tetap
Salah satu ciri utama dari biaya tetap adalah, semakin tinggi volume produksi perusahaan maka semakin rendah biaya tetap yang harus dibayar perusahaan. Hal ini berlaku pula sebaliknya.
Selain itu, periode dan beberapa aktivitas seperti penggunaan tidak memengaruhi nilai biaya tetap yang harus dibayar perusahaan. Sementara, untuk menghitung biaya tetap adalah dengan menggunakan biaya awal dibagi dengan jumlah unit produksi.
Untuk lebih jelasnya, anda dapat memperhatikan contoh berikut ini.
Contoh Biaya Tetap
Contoh sederhana biaya tetap adalah semisal anda menyewa bangunan untuk produksi perusahaan sebesar Rp150.000.000. Saat tahun pertama, sebelum anda mulai memproduksi barang biaya tersebut telah anda bayarkan.
Seiring berjalannya waktu berbisnis, ternyata perusahaan anda selalu meningkatkan produksinya sebanyak 100 unit tiap 6 bulannya. Hal ini tidak akan memengaruhi besaran uang sewa gedung.
Berikut ini tabel contoh penjelasan selengkapnya:
Dari contoh di atas, anda dapat melihat biaya sewa tidak berubah dalam jangka 4 tahun operasional berjalan. Namun, seiring meningkatnya jumlah produksi, biaya pengeluaran sewa justru semakin menurun jika dibagi dengan produksi unit yang dihasilkan.
Adapun Contoh Lain Biaya Tetap Adalah:
- Pajak properti: Pajak atas aset yang dimiliki oleh perusahaan seperti pajak gedung kantor dll.
- Gaji: Biaya tetap yang dikeluarkan perusahaan untuk karyawannya.
- Biaya sewa: Biaya berkala untuk tujuan operasional yang dikeluarkan perusahaan kepada pemilik aset.
- Biaya kegunaan: Seperti biaya layanan internet, listrik, tagihan air, dan tagihan penggunaan software.
- Bunga: Biaya dana atas aset (modal, uang) yang dipinjam oleh perusahaan.
- Depresiasi: Penyusutan aset perusahaan akibat pemakaian secara berkala.
Baca Juga: 10 Cara Menjawab Kelebihan dan Kekurangan Diri Sendiri saat Interview Kerja
Faktor Penentu Biaya Tetap
Layaknya biaya pengeluaran yang masuk dalam laporan keuangan, biaya tetap adalah pengeluaran yang memiliki faktor penentu sebagai dasar acuan. Faktor-faktor tersebut antara lain:
#1 Biaya Satuan
Seperti contoh di atas, anda dapat melihat biaya satuan yaitu biaya pengeluaran dibagi produksi per unit. Semakin tinggi produksi tiap unitnya, maka biaya tetap akan semakin kecil.
#2 Fokus Penilaian
Faktor ini menentukan bahwa dalam menentukan biaya tetap, harus fokus kepada jangka waktu. Seperti contoh di atas, biaya tetap menitikberatkan kepada lama waktu sewa gedung, bukan produksi tiap unit.
#3 Kuantitas Barang Produksi
Biaya tetap adalah pengeluaran yang tetap meskipun jumlah unit yang diproduksi perusahaan bisa berbeda. Sehingga, faktor biaya tetap sangat berbeda dengan biaya variabel yang bergantung pada jumlah unit produksi.
#4 Waktu
Perusahaan tetap perlu membayar biaya tetap terlepas dari kondisi produksi atau kinerja perusahaan. Bahkan, perusahaan tetap perlu membayar biaya tetap apabila perusahaan tersebut sedang tidak menjalankan aktivitas produksi.
#5 Komposisi
Secara umum, biaya tetap terdiri dari komposisi yaitu biaya overhead, penjualan, administrasi, dan biaya distribusi. Berbeda dengan biaya variabel yang merupakan pengeluaran perusahaan terkait operasional produksi saja.
Kesimpulan
Biaya tetap adalah biaya pengeluaran perusahaan yang bersifat tetap atau tidak berubah. Kalau pun berubah, hal tersebut terjadi dalam jangka waktu panjang dan biasanya mengikuti kebijakan perusahaan. Berbeda dengan biaya variabel yang sifatnya lebih dinamis.
Biaya tetap juga menjadi jenis pengeluaran yang harus dikeluarkan perusahaan dari awal periode. Meskipun, operasional dan produksi perusahaan belum mulai berjalan.