Banyak hal yang membuat pebisnis baru khawatir karena mereka harus mempertimbangkan untuk membuat perubahan pada bisnis, pemasaran, atau strategi penjualan. Semua ini wajar tapi bagaimanakah bisnis baru mengatasi semua kekhawatiran ini? Salah satu cara untuk menjawab pertanyaan ini adalah dengan batuan analisis bisnis lebih khususnya lagi dengan melakukan cost benefit analysis (CBA).
Dalam dunia manajemen bisnis, cost benefit analysis atau analisis manfaat biaya, adalah suatu hal yang sangat penting. Pasalnya, hal tersebut dapat membantu perusahaan untuk membuat keputusan yang lebih baik bagi bisnis.
Dokumen perhitungan ini juga dapat menghindari bisnis dari berbagai risiko kerugian. Nah, memangnya, apa yang dimaksud dengan cost benefit analysis? Lalu, seperti apa tahapan dan cara menghitungnya?
Selain itu, apa saja manfaat lain yang dapat diraih perusahaan jika menggunakan dokumen tersebut? Tenang saja, Kami sudah rangkum serba-serbinya untukmu. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!
Baca juga: 5 Keuntungan Menggunakan Software HRIS Cloud di Tahun 2022
Pengertian Apa Itu Cost Benefit Analysis (CBA)
Cost benefit analysis (CBA) atau yang jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia adalah analisis biaya manfaat merupakan proses membandingkan proyeksi atau perkiraan biaya dan manfaat atau peluang) yang terkait dengan keputusan proyek untuk menentukan apakah masuk akal dari perspektif bisnis.
Secara umum, CBA sendiri juga melibatkan penghitungan semua biaya proyek atau keputusan dan mengurangi jumlah itu dari total manfaat yang diproyeksikan dari proyek atau keputusan. Terkadang juga nilai ini direpresentasikan sebagai rasio. Jika manfaat yang diproyeksikan lebih besar daripada biayanya, Anda dapat berargumen bahwa keputusan itu baik untuk dibuat.
Sedangkan di sisi lain, apabila biaya yang dikeluarkan lebih besar daripada manfaatnya, maka perusahaan mungkin ingin memikirkan kembali keputusan atau proyek tersebut. Analisis CBA ini adalah bentuk pengambilan keputusan berbasis data yang paling sering digunakan dalam bisnis, baik di perusahaan mapan maupun pemula. Prinsip dan kerangka dasar dapat diterapkan pada hampir semua proses pengambilan keputusan, baik yang terkait dengan bisnis atau lainnya.
Tahapan dan Cara Kerja Cost Benefit Analysis
Bentuk kerangka perencanaan
Melansir laman Net Suite, langkah pertama yang perlu kamu ikuti untuk melaksanakan cost benefit analysis adalah membentuk kerangka perencanaan.
Di sini, kamu harus menetapkan poin-poin dasar, pendukung, dan krusial yang perlu dipenuhi demi menunjang proses analisis. Setelah itu, pastikan pada setiap poin tersebut bahwa besaran biaya dan manfaat yang diperoleh perusahaan sudah terkandung.
Hal ini dapat mengurangi risiko kegagalan dalam proses CBA perusahaan.
Identifikasi biaya dan manfaat
Hal berikutnya yang perlu dilakukan perusahaan dalam proses cost benefit analysis adalah identifikasi biaya dan manfaat. Terkait rincian biaya, kamu perlu mencantumkan hal yang berupa anggaran perencanaan, pelaksanaan, dan finalisasi produk.
Sementara itu, untuk manfaat, kamu bisa memasukkan hal seperti perkiraan target pasar yang diperoleh, dan prediksi penjualan yang dapat tercapai. Lalu, kamu nanti perlu membandingkan apakah rincian biaya bakal sesuai dengan prediksi keuntungan atau tidak.
Jika tidak, evaluasi proyek perlu dilakukan kembali secara saksama.
Tetapkan besaran uang pada anggaran
Selanjutnya, menurut laman Investopedia, hal yang harus dilaksanakan perusahaan dalam cost benefit analysis adalah menetapkan besaran uang pada anggaran. Dalam tahap ini, yang perlu kamu lakukan adalah menuliskan jumlah biaya dengan mata uang dan nominal yang jelas.
Bila hal satu ini tidak kamu lakukan, nantinya perusahaan akan mampu untuk membandingkan keuntungan dan pengeluaran dengan mudah.
Tentukan hasil perhitungan CBA
Hal terakhir yang perlu kamu lakukan saat menjalankan cost benefit analysis adalah menentukan hasil perhitungannya. Perlu diingat bahwa ketika jumlah perkiraan biaya melebihi besaran manfaat yang diperoleh, kamu perlu meninjau kembali segala analisis dan perencanaan proyek.
Namun, jika manfaat ternyata lebih besar dari modal anggaran, rencana perusahaan bisa dilaksanakan.
Kelebihan dan Manfaat
- Biaya langsung akan tenaga kerja langsung yang terlibat dalam manufaktur, persediaan, bahan baku, biaya manufaktur.
- Biaya tidak langsung mungkin termasuk listrik, biaya overhead dari manajemen, sewa, utilitas.
- Biaya tidak berwujud dari suatu keputusan, seperti dampak pada pelanggan, karyawan, atau waktu pengiriman.
- Biaya peluang seperti investasi alternatif, atau membeli pabrik dibandingkan jika bisnis membangun pabrik mereka sendiri.
- Biaya risiko potensial seperti risiko regulasi, persaingan, dan dampak lingkungan.
- Pendapatan dan penjualan yang lebih tinggi dari peningkatan produksi atau produk baru.
- Manfaat tidak berwujud, seperti peningkatan keselamatan dan moral karyawan, serta kepuasan pelanggan karena peningkatan penawaran produk atau pengiriman yang lebih cepat.
- Keunggulan kompetitif atau pangsa pasar yang diperoleh sebagai akibat dari keputusan tersebut.
Contoh Formula CBA
Semua pengeluaran yang dikeluarkan bisnis harus benar- benar direncanakan serta dihitung secara seksama dengan formula perhitungan khusus. Output dari analisis biaya manfaat akan menunjukkan manfaat bersih yakni manfaat dikurangi biaya dari keputusan proyek. Sebagai contoh perhitungan formula adalah :
Membangun produk baru akan menelan biaya 200.000 dengan penjualan yang diharapkan 200.000 per unit (harga satuan = 2). Oleh karena itu, penjualan manfaat adalah 400.000. Perhitungan sederhana untuk CBA untuk proyek ini adalah 400.000 manfaat moneter dikurangi 200.000 biaya sama dengan manfaat bersih 200.000.
Kesimpulan dan Penutup
Intinya, cost benefit analysis adalah proses penghitungan analisis perkiraan biaya dan manfaat yang terkait dengan keperluan proyek perusahaan. Ia sering dilaksanakan untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan bisnis. Maka dari itu, jika ingin terjun ke dunia bisnis, pastikan kamu memahami inisiatif ini dengan baik, ya.
Secara sederhana, CBA adalah metode sistematis untuk mengukur dan kemudian membandingkan total biaya dengan total imbalan yang diharapkan dari melakukan suatu proyek atau melakukan investasi. Jika manfaatnya jauh lebih besar daripada biayanya, keputusan harus dilanjutkan, jika tidak bisa saja proyek dihentikan karena bisnis bisa dikatakan telah menderita kerugian.
Karenanya CBA menjadi sangat penting karena juga akan mencakup biaya peluang dari proyek yang terlewatkan atau bisa saja tidak tercatat. Perlu diketahui juga kalau untuk melakukan CBA ada formula khusus untuk mengetahui apakah biaya tersebut sudah tepat. Selain itu tentu saja CBA memerlukan biaya juga melibatkan waktu yang diperlukan untuk memahami dan memperkirakan semua potensi imbalan dan biaya dengan cermat.