Indonesia Perlu Inovasi Fintech yang Merata
Menurut Otoritas Jasa Keuangan Indonesia, ada 92 juta masyarakat dewasa Indonesia yang “unbanked” dan 47 juta lainnya masih “underbanked”. Dari statistik ini, OJK berpendapat kalau solusi Fintech adalah penggerak utama untuk mewujudkan inklusi keuangan di Indonesia.
Mari kita lihat lebih luas lagi. Secara statistik, menurut Kemendagri, jumlah penduduk Indonesia yang terdaftar adalah sebanyak 273 jutaan, angka lebih tepatnya adalah sebanyak 273.879.750. Dari jumlah itu, 60% di antaranya sudah menggunakan fasilitas internet plus Smartphone.
Dalam ranah MSME atau Micro, Small & Medium Enterprise di Indonesia, terhitung hanya sekitar kurang lebih 12% dari mereka yang punya akses ke layanan Kredit bank. Dari semua “premise” tersebut, akhirnya, Pemerintah dan para penyedia solusi Fintech bekerja sama untuk menyediakan layanan dan solusi keuangan ke seluruh penjuru Indonesia.
Fintech terbukti bisa “menggerakkan” Indonesia. Menurut, sebuah laporan yang bertajuk “Indonesia Fintech Report”, ekspektasi revenue dari Fintech di tahun 2025 adalah sekitar USD 8,6 miliar. Kemudian, angka Peer-to-Peer Lending di tahun 2018 sampai 2020 sudah mencapai USD 7,7 miliar. Yang terakhir namun tidak kalah pentingnya, jumlah transaksi menggunakan e-money di tahun 2019 sudah mencapai USD 9,8 miliar.
Bagaimana dengan kondisi literasi dan inklusi keuangan Indonesia? Menurut laporan“ Master Plan Sektor Jasa Keuangan Indonesia 2021-2025”, terdapat peningkatan dari dua sektor tersebut. Di literasi keuangan ada peningkatan dari 29,7% menjadi 38,03%. Sedangkan, di inklusi keuangan ada peningkatan dari 67,8% menjadi 76,19%. Persentase tersebut di dapat dari interval tahun 2016 dan 2019.
Untuk membantu OJK Indonesia dalam menggerakkan sektor keuangan Indonesia, sebuah acara akbar yang bertajuk World Financial Innovation Series dihadirkan di Indonesia.
Apa Saja yang Ada di World Financial Innovation Series?
Tradepass Global, sebuah event organizer untuk Business-to-Business, menghadirkan event World Financial Innovation Series ke-11 di Indonesia. Acara ini digelar di Hotel Mulia Senayan, Jakarta pada tanggal 4-5 Oktober 2022 kemarin. Event yang dihadiri oleh sekitar 500 perwakilan dari OJK, Bank, Fintech, dan IT ini akan memberikan berbagai inovasi terkait ranah financial.
Beberapa contoh perusahaan terbaik dunia yang hadir di sini adalah TigerGraph, Newgen, ExtraHop, Resulticks, SEON, Incode, Backbase, PT NEC Indonesia, Solace, Hazelcast, Perfios Software Solution, Freshworks, Weefer, Credgenics, PT CRIF Lembaga Informasi Keuangan, Provenir, 8×8, Feedzai, Teleperformance Indonesia, AI Rudder, M2P, Finastra, IT Group Indonesia, Outsystems, dan masih banyak lagi.
Beberapa topik diskusi yang akan dihadirkan dalam acara ini meliputi:
Customer Experience Juga Penting
Dari semua topik diskusi yang disampaikan, salah satu yang paling menarik adalah ranah Customer Experience. Di saat yang lain kemungkinan besar hanya fokus ke bagaimana produk mereka membantu customer, Customer Experience mengingatkan semua pihak bahwasanya Anda harus fokus ke customer seterusnya, meski mereka sudah membeli atau menggunakan produk Anda.
Fokus ke memberikan pengalaman yang baik sepanjang customer journey, bukan fokus ke “pokoknya” produknya terjual.
Sebuah panel diskusi bertajuk “Reshaping Customer Experience in Financial Services – Preparing for the New Customer Journey menjawab permasalahan ini.”
Speaker dari panel ini (dari kiri ke kanan) adalah Hery Liandro, Business Development Director dari Weefer Indonesia, Steven Purnama, VP Digital dari PFI MegaLife, Nita Aji, VP – Customer Experience dari DBS Indonesia dan Sheldon Chuan, Chief Marketing & Digital Officer dari Home Credit Indonesia.
3 poin utama dalam panel diskusi ini membahas tentang:
- Meningkatkan kualitas Customer Experience dan User Experience demi menciptakan sebuah aksesibilitas yang lancar dan personalized bagi setiap layanan financial.
- Mengembangkan beberapa titik akses untuk semua layanan financial yang ditawarkan
- Mempromosikan produk Digital di antara mereka yang belum mengenalnya.
Organizer dan CEO dari Tradepass Global, Sudhir Jena memberi pendapat penutup, “Pada saat Indonesia bersiap untuk meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia, World Financial Innovation Series (WFIS) akan hadir menjadi acara yang semakin penting karena tidak hanya akan membawa inovasi Fintech terbaru, tetapi juga akan mendorong kolaborasi antara sektor publik dan swasta.”
Dengan suksesnya acara ini, semua berharap kalau sektor financial Indonesia dapat semakin merata untuk dirasakan oleh semua orang. Untuk itu, mari memberikan semua yang terbaik untuk mencapainya. Terima kasih sudah membaca dan semoga bermanfaat.