“Memiliki sebuah tujuan atau goals penting untuk Anda. Tapi, tahukah Anda apa yang lebih penting? Yang lebih penting adalah prinsip dan nilai positif yang Anda pegang. Begitu Anda dapat dengan teguh memegang hal ini, maka habit atau kebiasaan Anda akan terbentuk. Dengan begitu, hidup produktif, bukan hanya sekedar angan-angan.”
James Clear, penulis buku Atomic Habits: An Easy and Proven Way to Build Good Habits and Break Bad Ones
Hampir semua orang punya kebiasaan buruk. Bersyukurlah, jika Anda bisa mengidentifikasi hal itu, dan berusaha untuk merubanya menjadi kebiasaan baik. Namun, hampir semua orang mungkin setuju kalau mengubah hal ini itu tidak mudah. Iya, tidak mudah tapi juga bukan sesuatu yang mustahil untuk dilakukan.
Sebuah kabar baik untuk kita semua karena membentuk kebiasaan baik itu bukanlah sebuah “rocket science”. Membangun kebiasaan baik atau, setidaknya, berusaha untuk hidup produktif itu, tidak melulu harus mengenai disiplin “militer.” Justru, hal ini lebih cenderung ke bagaimana Anda menentukan prinsip hidup dan bagaimana Anda menetapkan goals atau tujuan.
Sebenarnya, Membangun Kebiasaan untuk Hidup Produktif Itu Apa?
Membangun habit positif tidak hanya seputar mengubah diri Anda sendiri berdasarkan apa yang menurut Anda boleh atau tidak boleh Anda lakukan. Hal ini jauh lebih dari itu. Proses ini itu tentang mempelajari siapa sebenarnya diri Anda dan bagaimana mengoptimasi diri Anda. Coba perhatikan hal ini dulu. Ini bertujuan agar Anda, setidaknya, dapat mengenali natural tendencies milik Anda sendiri.
“Oh, ternyata aku orangnya begini……”
“Hmm… ternyata aku bisa melakukan ini kalau…..”
“Aku lebih cocok kalau aku melakukan ini…..”
Intinya, Anda harus tahu dulu siapa Anda sebenarnya. Ada sebuah quote yang unik dari sebuah video game, sayangnya saya lupa judul gamenya, tapi saya ingat betul quotenya.
“The only me is me. Are you sure the only you is you?”
Gretchen Rubin, penulis buku Better Than Before dan The Happiness Project, menyampaikan kalau menurut penelitian, 40% dari kehidupan kita sehari-hari itu dibentuk oleh kebiasaan kita. Karena itu, Anda sebaiknya sebisa mungkin coba untuk menempatkan pikiran dan tubuh Anda di suatu tempat yang tepat. Contoh terlalu sederhananya itu seperti skenario ini.
Kalau Anda memang kurang suka dengan keramaian, maka coba bangun kebiasaan di mana Anda bisa menutup semua distraksi. Sebaliknya, jika Anda suka dengan energi positif dari orang lain, maka Anda bisa coba untuk membangun kebiasaan di mana Anda bisa memerhatikan orang banyak.
Oke, saatnya masuk ke tips apa saja yang bisa kita lakukan untuk membangun kebiasaan hidup produktif dari Gretchen Rubin.
Lakukan 5 Tips Ini untuk Hidup Produktif
Pertama) Blok Semua Distraksi
Pakai focus mode atau aplikasi pihak ketiga untuk blok semua distraksi. Intinya, lakukan apapun untuk mengurangi distraksi, entah itu pakai teknik pomodoro atau apapun yang lain. Anda juga bisa setting PC tim Anda agar hanya bisa fokus ke aplikasi pekerjaan mereka saja. Keliahatan terlalu ekstrim, tapi percayalah hal ini dilakukan agar kebiasaan baru bisa terbentuk.
Simpan ponsel Anda di ruangan lain sehingga Anda tidak tertarik untuk terus-menerus memeriksanya, uninstall aplikasi yag tidak berguna, dan beberapa aksi “ekstrim” lainnya bisa Anda lakukan untuk hal ini.
Kedua) Perhatikan Workspace Anda
Terkadang membangun kebiasaan hidup produktif bukanlah sekedar tentang melakukan atau tidak melakukan hal-hal tertentu. Hidup produktif itu juga bisa tentang memberikan diri Anda sebuah lingkungan kerja yang dapat mengarahkan Anda ke hasil yang lebih baik. Coba sesuaikan workspace Anda dengan memberinya kenyamanan yang cocok untuk Anda. Begini, coba lihat beberapa inspirasi workspace-nya orang-orang di luar sana siapa tahu ada yang cocok untuk Anda.
Oh dan, menurut James Clear, kita ini cenderung meniru kebiasaan orang-orang yang dekat dengan kita atau orang-orang yang menjadi inspirasi kita. Karena itu, tidak ada salahnya Anda coba dulu tips produktif dari satu orang. Kalau tidak cocok, baru coba yang lain.
Ketiga) Make It Easy
Jangan langsung membebani diri Anda dengan sesuatu yang besar atau berlebihan jika Anda baru memulai. Lebih baik, Anda coba pecahkan tugas itu menjadi lebih kecil. Mengalihkan fokus Anda ke hal-hal kecil dapat menciptakan suasana yang lebih baik untuk kesehatan fisik dan mental Anda, dan hal ini tentu akan membawa Anda lebih dekat ke kebiasaan hidup produktif.
“Oke aku harus lari mengelilingi komplek perumahan 2 kali”, coba ubah pernyataan ini dengan “aku akan coba beli makanan ke blok sebelah dengan jalan kaki.”
Atau
“Kumpulkan bab 1 minggu depan ke dosen pembimbing” coba ubah menjadi “Minggu depan harus mendapatkan beberapa referensi jurnal dan berhasil memformulasikan thesis statement.” Kurang lebih seperti ini, Anda pasti paham maksudnya.
Keempat) Beri Hadiah Diri Anda
Dalam bukunya James Clear tertulis, “What is immediately rewarded is repeated,” and “what is immediately punished is avoided.”
Coba beri diri Anda hadiah setiap kali Anda menyelesaikan sesuatu atau berhasil membentuk sebuah kebiasaan produktif. Misalnya, jika tujuan Anda adalah untuk bisa bekerja tanpa gangguan selama 1 jam, maka berikan waktu 15 menit untuk istirahat sejenak. Lakukan ini secara berkala, maka kebiasaan baru akan terbentuk.
Perlu diingat, harus sesuai ya porsinya. 1 jam maka hadiahnya 15 menit, perbandingannya kurang lebih seperti ini. Jangan dibalik, kerja fokus nya 15 menit tapi istirahatnya 1 jam.
Kelima) Beri Ruang untuk Gagal
Sebagian besar dari kita pasti pernah “terjatuh.” Lantas, bagaimana Anda belajar dari kesalahan atau momen jatuh tersebut?
Berbaik hatilah kepada diri Anda sendiri. Jangan telalu marah dan memberi hukuman berat kepada diri Anda. Jika Anda melakukan ini, akan ada kemungkinan kalau Anda tidak akan pernah mau bangkit lagi. Hempaskan air mata Anda, beri semangat ke diri Anda, dan bilang terima kasih juga ke Anda sendiri karena sudah bisa bertahan sampai titik ini. Kemudian, mari bersama bangkit lebih kuat lagi.
Ingat, selesai lebih baik daripada sempurna. Semakin banyak Anda menyelesaikan sesuatu, maka semakin dekat Anda menuju sesuatu yang sempurna.
Hidup Produktif Bisa Kita Capai
Tentunya, setiap orang punya tipsnya masing-masing terkait apa yang dilakukan agar bisa mendapati kebiasaan hidup produktif. Tidak hanya itu, berbagai upaya juga dilakukan untuk mendukung tercapainya kebiasaan ini, salah satunya adalah memilah-milah perangkat lunak apa saja yang mendukung hal ini. Supaya tidak mendistraksi Anda, maka sebaiknya menggunakan software yang punya fitur kolaborasi all-in-one, video call, messaging dengan full context history, file sharing, cloud storage dan lainnya.
Sayangnya software semacam ini sangat jarang ditemukan, bahkan kalau adapun, pasti harganya tidak murah. Setidaknya, itulah yang Anda dan kami pikirkan sebelumnya, sampai sebuah solusi hadir menjawab masalah ini. Ingin tahu lebih lanjut tentang solusi apa yang dimaksud? Silakan klik banner di bawah ini untuk tahu jawabannya. Semoga bisa membantu dan terima kasih.