Pengertian Cloud Computing
Cloud computing atau kalau dalam konteks bahasa Indonesia itu komputasi awan adalah sebuah layanan teknologi di mana Anda bisa mengakses berbagai kemampuan sumber daya komputasi seperti server, penyimpanan, perhitungan sains/data, kemampuan generatif, streaming konten, dan masih banyak lagi, semua ini bisa dilakukan secara on-demand atau sesuai dengan kebutuhan dan akan bisa diakses oleh Anda melalui jaringan internet.
Dari kemampuan ini, tentu, berbagai manfaat akan Anda dapatkan salah satu yang paling terlihat dari ini adalah menghemat biaya infrastruktur IT. Cukup langganan beberapa fungsi atau layanan yang Anda butuhkan ke penyedia solusi cloud, maka Anda langsung dapat menggunakannya tanpa harus memikirkan perawatan dan pengelolaan data center fisiknya.
Jika Anda menggunakan komputer atau perangkat ponsel pintar di rumah atau kantor, Anda hampir pasti menggunakan beberapa bentuk cloud computing setiap hari, baik itu aplikasi cloud seperti Google Gmail, media streaming seperti Netflix, atau penyimpanan file cloud seperti Google Drive dan masih banyak lagi. Saking banyaknya, Gartner memproyeksikan kalau di tahun 2023 kemarin itu “belanja” layanan cloud oleh pengguna end-user itu mencapai USD 600 miliar. Tipe layanan cloud computing mana yang paling banyak dipakai oleh pengguna, berdasarkan sumber yang sama, jawabannya adalah layanan SaaS atau Software-as-a-Service.
Oke kita kesampingkan dulu ini karena kita akan mencari tahu secara singkat tentang kondisi cloud computing di Indonesia.
Penggunaan Cloud Computing di Indonesia
Di Indonesia sendiri penggunaan teknologi ini juga semakin menjamur, seiring dengan semakin mudahnya akses masyarakat Indonesia terhadap jaringan internet dan ponsel pintar.
Seperti yang dilansir oleh CNN Indonesia, pada 28 Desember 2023 kemarin, Kominfo dan Presiden Joko Widodo meresmikan menara BTS 4G dan mengintegrasikan Satelit Republik Indonesia 1 di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Proses peresmian ini direncanakan akan terus dilakukan ke semua daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di Indonesia. Hal seperti ini jelas akan meningkatkan jumlah pengguna cloud computing di Indonesia nantinya.
Kemudian, berdasarkan survei dari Thales Group, yang dilansir melalui siaran pers dari Kominfo, 80% responden yang terdiri dari pelaku UMKM di Indonesia mengaku kalau mereka sudah menggunakan teknologi cloud computing. Secara mayoritas, mereka lebih menggunakan penyimpanan awan dan layanan e-commerce.
Hal sederhana seperti surat-menyurat melalui e-mail bahkan saling ngobrol lewat aplikasi perpesanan instan adalah bentuk manfaat dari adanya teknologi cloud computing. Baik, sekarang kita akan melanjutkan perhatian kita ke tipe-tipe yang ada pada layanan Cloud Computing.
Tipe-Tipe Layanan pada Cloud Computing
IaaS (Infrastructure-as-a-Service), PaaS (Platform-as-a-Service) dan SaaS (Software-as-a-Service) adalah tiga tipe layanan cloud yang paling umum digunakan. Bahkan, ada perusahaan yang menggunakan ketiga layanan ini sekaligus. Mari berkenalan singkat dengan mereka semua.
SaaS (Software-as-a-Service)
SaaS adalah sebuah perangkat lunak aplikasi yang dihosting di cloud, dan dapat diakses oleh pengguna melalui browser, klien desktop khusus, aplikasi ponsel pintar, atau API yang sedang terintegrasi dengan sistem operasi desktop atau ponsel. Dalam kebanyakan kasus, pengguna SaaS membayar biaya berlangganan bulanan atau tahunan; beberapa mungkin menawarkan harga berdasarkan pemakaian. Selain manfaat penghematan biaya, value dan skalabilitas dari cloud, SaaS juga dapat menawarkan hal seperti:
Upgrade otomatis: Dengan SaaS, pengguna dapat memanfaatkan fitur-fitur baru segera setelah penyedia menambahkannya, tanpa harus mengatur peningkatan di lokasi.
Perlindungan dari kehilangan data: Karena SaaS menyimpan data aplikasi di cloud, pengguna tidak akan kehilangan data jika perangkat desktop atau seluler mereka rusak.
Mudah digunakan dalam melakukan pembuktian konsep: Pengguna dapat melakukan pembuktian konsep dan menguji fungsionalitas software atau fitur rilis baru terlebih dahulu. Bahkan untuk penggunaan pengguna yang banyak, Anda dapat menggunakan SaaS untuk menguji dulu software-nya sebelum membeli.
Layanan SaaS memiliki beragam fungsi untuk mendukung kebutuhan bisnis, beberapa diantaranya adalah software berbasis cloud untuk customer experience, customer relationship management, customer service, enterprise resource planning, procurement, financial management, human capital management, talent management, payroll, supply chain management, enterprise planning, dan masih banyak lagi.
PaaS (Platform-as-a-Service)
PaaS memberi pengembang atau developer software sebuah atau sejumlah platform sesuai permintaan. Hardware, software stack, infrastruktur, dan bahkan alat pengembangnya juga, semua ini disediakan untuk menjalankan, mengembangkan, dan mengelola sebuah aplikasi. Anda tidak perlu repot harus merawat perlengkapan fisiknya, semuanya sudah dilakukan oleh penyedia PaaS-nya.
Dengan PaaS, penyedia cloud menghosting segalanya, mulai dari server, jaringan, penyimpanan, sistem operasi, middleware, dan database di pusat data mereka. Pengembang cukup memilih server dan “lingkungan” apa yang mereka perlukan untuk menjalankan, membangun, menguji, menerapkan, memelihara, memperbarui, dan menskalakan aplikasi mereka.
IaaS (Infrastructure-as-a-Service)
IaaS menyediakan akses on-demand ke sumber daya komputasi dasar, seperti server fisik atau virtual, komputasi cerdas, jaringan, dan penyimpanan. Semua ini bisa diakses melalui internet dengan sistem bayar sesuai pemakaian. IaaS memungkinkan pengguna untuk meningkatkan dan memperkecil sumber daya sesuai kebutuhan. Hal ini tentu bisa menghemat biaya belanja modal Anda karena tidak harus membangun sendiri infrastruktur secara fisik di suatu lokasi.
Pengguna layanan ini biasanya bertanggung jawab untuk menginstal, mengkonfigurasi, mengamankan, dan memelihara software apapun yang terpasang di cloud mereka.
Jenis-Jenis Cloud Computing
Public Cloud
Sebuah cloud publik itu disediakan oleh penyedia layanan cloud pihak ketiga. Pihak ketiga ini menyediakan sumber daya komputasi seperti server, penyimpanan, atau lainnya yang disalurkan melalui internet ke pengguna. Sumber daya komputasi ini dapat diakses secara gratis maupun berbayar tergantung layanan yang Anda pilih nantinya.
Penyedia cloud publik punya kewajiban untuk mengelola dan memikul semua tanggung jawab atas pusat data, perangkat keras, dan infrastruktur tempat beban kerja pelanggannya dijalankan, dan biasanya menyediakan konektivitas jaringan bandwidth tinggi untuk memastikan kinerja tinggi dan akses cepat ke aplikasi dan data. Banyak perusahaan yang memindahkan sebagian infrastruktur komputasi mereka ke cloud publik karena layanan cloud publik bersifat elastis dan mudah diskalakan, serta secara fleksibel dapat menyesuaikan diri untuk memenuhi tuntutan beban kerja yang terus berubah.
Private cloud
Private cloud adalah lingkungan cloud di mana semua infrastruktur cloud dan sumber daya komputasi didedikasikan untuk, dan dapat diakses oleh, satu pelanggan saja. Jenis cloud ini menggabungkan banyak manfaat cloud computing, termasuk elastisitas, skalabilitas, dan kemudahan penyampaian layanan dengan kontrol akses, dan keamanan.
Private cloud biasanya dihosting secara lokal di pusat data milik pengguna/pelanggan. Namun, private cloud juga dapat dihosting di penyedia cloud pihak ketiga. Sejumlah perusahaan memilih private cloud dibandingkan yang publik karena alasan keamanan dan compliance terhadap regulasi lokasi di mana pelanggan itu membangun bisnisnya. Tidak hanya itu, kalau sudah berurusan dengan hal-hal yang bersifat rahasia seperti, dokumen perusahaan, kekayaan intelektual, catatan medis, data keuangan dan semacamnya, maka private cloud adalah pilihan terbaik.
Hybrid cloud
Hybrid cloud, seperti namanya, adalah sebuah cloud yang memiliki kombinasi fungsi dari public dan private cloud. Secara khusus, dan idealnya, hybrid cloud menghubungkan 2 tipe cloud ke dalam satu infrastruktur yang fleksibel untuk menjalankan aplikasi dan beban kerja.
Tujuan dari cloud ini adalah untuk menciptakan gabungan dari sumber daya cloud publik dan private. Dengan tingkat “orkestrasi” di antara keduanya, maka perusahaan atau organisasi Anda akan mendapatkan fleksibilitas yang amat tinggi sesuai beban kerja sekaligus tetap aman. Hal ini dapat membantu Anda dalam memenuhi tujuan teknis dan bisnis secara lebih efektif dan hemat biaya dibandingkan hanya menggunakan salah satu jenis cloud saja.
Contoh Penggunaan Umum Cloud Computing
Penskalaan Infrastruktur
Banyak perusahaan, termasuk perusahaan ritel, memiliki kebutuhan kapasitas komputasi yang sangat bervariasi, mulai dari yang kecil sampai besar. Teknologi cloud bisa mengakomodasi semua kebutuhan ini dengan mudah karena bisa diskalakan secara elastis.
Pemulihan Bencana
Daripada harus membangun lebih banyak pusat data di berbagai lokasi untuk memastikan bisnis tetap berjalan saat terjadi bencana, lebih baik Anda menggunakan menggunakan teknologi cloud computing untuk mencadangkan aset digital dengan aman secara otomatis.
Pengembangan Aplikasi
Cloud computing menawarkan developer perusahaan sebuah akses cepat ke alat dan platform untuk membangun dan menguji aplikasi, sehingga mempercepat waktu deploy.
Menganalisis Data Besar
Cloud computing menawarkan sumber daya yang hampir tidak terbatas untuk memproses data dalam jumlah besar. Hal ini berguna supaya Anda bisa mendapatkan hasil penelitian atau insights dengan lebih cepat. Dan, masih banyak lagi kegunaan cloud computing yang bisa Anda manfaatkan, the possibilities are endless.
—
Sampai sini, apakah Anda sudah mulai paham tentang cloud computing? Jika Anda ingin tahu lebih lanjut tentang ini sekaligus merasakan manfaatnya, Anda harus memberanikan diri untuk mencoba teknologi ini. Tidak perlu mencari terlalu jauh karena Anda sudah mendapatkannya di sini.
Temukan Potensi Penuh Solusi Cloud yang Inovatif bersama Huawei Cloud
Segera upgrade bisnis Anda ke level berikutnya dengan Huawei Cloud!