Indikator bukanlah kata yang asing untuk kita semua. Terutama pada suatu organisasi atau perusahaan, istilah satu ini sudah pasti sering digunakan. Pada suatu perusahaan, istilah ini sering digunakan untuk memberi gambaran pada keterangan atau petunjuk tertentu yang berperan untuk membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan.
Perannya sangatlah penting, oleh karena itu dalam penyusunannya tidak bisa dilakukan secara sembarangan dan perlu memperhatikan aspek-aspek penting lainnya. Dalam artikel ini, Anda akan diajak lebih mengenal pengertian, jenis-jenis, dan fungsinya. Jadi, simak baik-baik ulasan berikut!
Apa yang Dimaksud Dengan Indikator?
Indikator yang selanjutnya kita sebut dengan indeks adalah suatu alat untuk mengukur ketercapaian sebuah proses untuk mencapai tujuannya. Sehingga, apa yang tertera pada indeks haruslah sesuatu yang terukur dan tidak subjektif.
Indeks tidak selalu berisi penjelasan secara menyeluruh, tetapi dapat berupa perkiraan yang mewakili keadaan pada saat proses mencapai tujuan. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui faktor perubahan dalam proses mencapai tujuan tersebut.
WHO berpendapat jika indeks merupakan variabel yang dapat membantu kita untuk mengukur perubahan-perubahan apa saja yang terjadi, baik secara langsung ataupun yang tidak langsung.
Oleh karenanya, Anda bisa memanfaatkan indeks sebagai alat evaluasi. Sehingga pada saat membuatnya, Anda memerlukan tahapan-tahapan prosedur yang terukur. Dalam dunia kerja, kompetensi yang diukur pada indeks kinerja mengacu pada prinsip dan penguasaan konsep.
Indeks kinerja sangatlah penting dan bermanfaat untuk suatu perusahaan. Biasanya indeks kinerja dapat dimanfaatkan untuk menjadi standar acuan dasar dalam mengukur kinerja karyawan perusahaan.
Perusahaan bisa memanfaatkannya untuk mengetahui kinerja karyawan-karyawan di perusahaannya. Selain itu, mereka juga bisa meningkatkan kinerja karyawan apabila nilainya di bawah indeks supaya tujuan perusahaan dapat tercapai.
Apa Saja Fungsi Indeks?
Setelah mengetahui pengertian indeks dan manfaat yang bisa diperoleh darinya, Anda mungkin bertanya-tanya, apa sajakah fungsi indeks ini? Terutama dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Ternyata indeks bukan hanya sebagai batas untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi selama proses mencapai tujuan, tetapi ada fungsi lain yang perlu Anda tahu. Berikut adalah fungsi indeks:
1. Indeks Sebagai Penunjuk Perubahan Pada Suatu Aktivitas
Dalam suatu aktivitas, terutama aktivitas jangka panjang, Anda pasti akan menetapkan tujuan yang ingin Anda capai. Anda tentu tidak ingin melakukan aktivitas tanpa menghasilkan apapun, bukan? Karena itu pasti hanya akan membuang-buang waktu dan tenaga saja.
Misalnya Anda ingin membangun kebiasaan untuk berolahraga setiap pagi, supaya badan menjadi lebih fit. Ini adalah salah satu aktivitas yang positif dan tujuannya juga positif. Namun, apa indikator aktivitas ini akan berhasil?
Oleh karenanya, dalam suatu aktivitas diperlukan indeks yang jelas sebagai petunjuk adanya perubahan yang terjadi dalam aktivitas tersebut. Adanya indeks yang jelas dan terukur, Anda bisa mengukur sejauh mana progres yang telah Anda kerjakan untuk mencapai tujuan.
Misalnya saja dari contoh sebelumnya, Anda membuat indeks sebagai berikut:
Lari pagi minimal 20 menit setiap pukul 06.30 WIB.
Dengan adanya batasan minimal 20 menit, artinya Anda telah menetapkan batasan yang jelas akan berapa lama aktivitas yang Anda lakukan. Aktivitas tersebut akan berhasil jika Anda telah lari pagi lebih kurang 20 menit di waktu yang telah ditentukan.
Adanya indeks juga bisa membantu Anda untuk mengetahui apakah aktivitas yang Anda lakukan semakin membuat Anda bergerak mendekati goals, stagnan, atau malah bergerak menjauhi tujuan awal. Indeks yang terukur bisa menjadi bahan evaluasi Anda selama beraktivitas.
2. Indeks Sebagai Suatu Pedoman
Fungsi selanjutnya dari indeks yaitu sebagai suatu pedoman. Benar, indeks adalah suatu pedoman dalam suatu aktivitas yang mempunyai tujuan tertentu. Seperti pada fungsi pertama, indeks bisa digunakan sebagai alat untuk mengukur keberhasilan suatu aktivitas.
Contoh indeks sebagai suatu pedoman dalam sebuah organisasi bisa kita lihat pada rapat kerja tiap-tiap organisasi. Di mana dalam rapat kerja, sebuah organisasi akan merundingkan program kerja apa saja yang akan mereka adakan selama jangka waktu waktu tertentu.
Selain deskripsi dan tujuan, salah satu hal yang juga dirundingkan adalah indikator ketercapaian program kerja tersebut. Dan hasil rapat inilah yang mereka pegang dan jadikan pedoman selama pelaksanaan program kerja.
Contoh lain indeks sebagai suatu pedoman dapat juga kita jumpai pada dunia pendidikan. Dalam buku pelajaran, kita sering menemui indeks pembelajaran pada bagian awal bab.
Untuk mengukur keberhasilan pembelajaran, para guru pun memberikan ujian pada siswa-siswinya dengan merepresentasikan indeks pembelajaran yang sudah ditetapkan.
3. Indeks Sebagai Panduan Untuk Memberi Penilaian
Fungsi ketiga dari indeks yaitu untuk memberi penilaian. Sebagaimana indeks yang disusun dengan jelas dan terukur dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk memberi penilaian pada suatu aktivitas atau keadaan.
Tujuan dari ditetapkannya indeks ini sendiri untuk mengukur keberhasilan suatu aktivitas, hal-hal di dalam indeks dapat dijadikan bahan untuk penilaian performa karyawan atau anggota dari suatu perusahaan atau organisasi.
Sehingga, baik itu perusahaan ataupun organisasi dapat mengukur kualitas kinerja karyawan atau anggota mereka. Dengan begitu, mereka dapat memikirkan atau mengambil keputusan berdasarkan hasil penilaian tersebut.
Jenis-Jenis Indeks
Indeks mempunyai beberapa jenis. Berikut adalah jenis-jenis indeks yang cukup umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari:
1. Indeks Kinerja
Indeks kinerja adalah pedoman atau acuan dasar sebagai tolak ukur karyawan pada suatu perusahaan untuk mempertahankan kualitas performa yang dimilikinya supaya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan tempatnya bekerja.
Di dalam perusahaan biasanya terdapat satu divisi yang bertugas untuk memantau indeks kinerja ini. Untuk setiap divisi, biasanya atasanlah yang bertugas untuk mengawasi serta melakukan penilaian pada karyawan di divisinya sesuai dengan indeks kinerja yang ditetapkan.
Dalam melakukan penilaian, baik perusahaan atau pun atasan yang melakukan haruslah objektif. Yaitu bisa dengan memberikan reward atau promosi jika dirasa karyawan telah mencapai target, dan dievaluasi jika performa karyawan menurun.
2. Indeks Penelitian
Dalam penelitian indeks sangat berperan penting. Jika penelitian yang dilakukan menggunakan metode kuantitatif, maka para peneliti harus menentukan tiap variabel yang dibutuhkan untuk penelitian.
Dengan begitu, data yang dikumpulkan dapat dianalisis dan diolah dengan baik. Namun, indeks penelitian satu bisa berbeda-beda, tergantung pada metode penelitian apa yang digunakan.
3. Indeks Pendidikan
Jenis indeks yang ketiga yaitu indeks pendidikan. Indeks ini sempat disinggung pada contoh fungsi indeks di pembahasan sebelumnya. Di mana indeks penelitian berfungsi untuk menjadi alat ukur keberhasilan dari suatu pembelajaran.
Indeks pendidikan umumnya mengacu pada gambaran umum tentang kompetensi dasar yang ditetapkan pada pembelajaran. Contoh indeks pendidikan dapat Anda ditemukan pada bagian awal bab pembelajaran.
Biasanya dalam indeks tersebut berisi apa-apa saja yang harus dicapai peserta didik setelah mempelajari bab tersebut dan respons terhadap kegiatan pembelajaran.
Kini Anda sudah sampai di penghujung artikel. Itulah tadi pengertian, fungsi, dan jenis-jenis indeks atau indikator yang perlu Anda ketahui. Kami harap setelah membaca artikel ini, Anda memiliki pemahaman yang bertambah dan mampu mengaplikasikannya jika diperlukan.
Optimalisasi Keterlibatan Karyawan dan Tingkatkan Kinerja Tim Anda dengan SAP SuccessFactors
Jangan lewatkan kesempatan ini untuk membentuk masa depan talenta Anda lebih baik. Temukan potensi penuh dengan SAP SuccessFactors sekarang!