Perencanaan finansial yang lebih baik semakin dibutuhkan oleh banyak pihak, tidak hanya untuk skala keluarga, tapi juga untuk skala perusahaan dan pemerintahan. Dari sekian banyak cara untuk melakukan perencanaan ini, salah satu yang digaungkan oleh pemerintah Indonesia adalah upaya transformasi proses finansial.
Dalam “Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia 2030”, yang disusun oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Indonesia menunjukkan kinerja yang cukup baik dalam ranah daya saing digital, menduduki peringkat ke-51 dari 63 negara pada tahun 2022 berdasarkan peringkat yang disusun oleh IMD World Digital Competitiveness. Di tahun 2023, Indonesia merangsek naik ke posisi 45. Sayangnya, masih banyak tantangan utama yang harus dibenahi supaya peringkat ini bisa jadi lebih baik lagi. Dari sisi pemerintah, hal ini adalah perumusan kebijakan dan regulasi yang mendukung ekonomi digital.
Dengan capaian peringkat tersebut, saat ini, Indonesia masih tetap berada dalam tahap “Persiapan” dalam pengembangan ekonomi digital. Padahal, Indonesia memiliki target untuk mencapai tahap “Transformasi” di tahun 2030. Salah satu indikator untuk mencapai tahap ini adalah bisa masuk peringkat 30 besar di World Digital Competitiveness ranking. Lebih baik lagi, jika bisa masuk ke 20 besar, maka Indonesia dapat mendapatkan predikat tahap “Memimpin” dalam peringkat WDC tadi.
Karena itu, salah satu saran yang dianjurkan berdasarkan buku tersebut adalah segera memulai upaya transformasi digital, salah satu yang penting adalah transformasi finansial. Nah, sebelum masuk ke transformasi, Anda sebaiknya harus tahu, pada dasarnya bagaimana tahapan dalam proses perencanaan finansial.
Beberapa Tahapan dalam Perencanaan Finansial Perusahaan
1) Definisikan Kembali Tujuan dan Target Perusahaan
Mengidentifikasi tujuan dan target finansial suatu organisasi itu contohnya, perlu meningkatkan efisiensi proses finansial, birokrasi di supply chain terlalu berbelit-belit jadi harus diperbaiki, butuh sistem yang lebih “global” karena perusahaan mau ekspansi ke luar negeri, atau yang lainnya.
Contoh: Perusahaan butuh mengefisiensikan proses finansial karena terjadi bottleneck yang cukup besar di sini. Berdasarkan proyeksi, bottleneck ini dapat mengurangi revenue sebesar 10%.
2) Mengumpulkan Data Finansial Secara Terpusat
Tahap selanjutnya melibatkan pengumpulan dan analisis data finansial perusahaan untuk menilai kondisi keuangan saat ini. Hal ini termasuk meninjau laporan keuangan, arus kas, dan neraca serta mengevaluasi indikator kinerja utama (KPI) seperti pertumbuhan pendapatan, rasio profitabilitas, dan rasio likuiditas. Anda sebaiknya menata kembali data Anda di sini.
3) Analisis dan Forecasting
Berikutnya, Anda dapat menganalisis data finansial lebih lanjut untuk mengidentifikasi tren, pola, dan potensi risiko atau peluang. Analisis ini dapat digunakan untuk memperkirakan kinerja keuangan di masa depan, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kondisi pasar, tren industri, dan lanskap persaingan.
4) Mengembangkan Strategi Finansial
Di sini, Anda sudah mulai harus mengembangkan rencana finansial yang komprehensif. Rencana ini harus mencakup strategi dan tindakan apa yang harus dilakukan guna mencapai target perusahaan. Proses penganggaran, struktur modal, perencanaan pengeluaran, proyeksi keuangan, dan strategi investasi adalah beberapa contoh yang bisa dilakukan di sini.
5) Menerapkan Strategi
Pada tahap ini, Anda mulai menerapkan strategi yang sudah diformulasikan sebelumnya. Hal ini biasanya berkaitan seputar pengalokasian sumber daya, pemantauan pengeluaran, pengelolaan arus kas, dan penyesuaian lainnya yang mana diperlukan untuk memastikan tercapainya strategi tersebut.
6) Monitoring dan Evaluasi
Tahap berikutnya melibatkan monitoring dan evaluasi secara berkala terkait progress dari strategi finansial tersebut. Hal ini diperlukan untuk menilai apakah strategi ini sudah berhasil “mengantarkan” perusahaan ke arah yang lebih baik atau tidak.
7) Revisi
Melakukan revisi pada perencanaan finansial sah untuk dilakukan. Perubahan kondisi pasar, tren industri, regulasi pemerintah, atau bahkan ada faktor internal yang terjadi, seperti merger atau akuisisi. Dengan kata lain, revisi memastikan sebuah strategi tetap relevan dengan kebutuhan perusahaan.
Beberapa contoh tahapan perencanaan finansial ini membutuhkan waktu dan tenaga ekstra jika mau melakukannya. Namun, semua tahapan ini bisa dilakukan dengan lebih baik dan efisien lagi jika Anda memiliki tekad bulat dan mau untuk bertransformasi menggunakan sistem finance management. Lantas, apa saja manfaat lain dari transformasi finansial ini?
Manfaat Transformasi pada Perencanaan Finansial
Transformasi proses finansial perusahaan bisa dianggap sebagai salah satu building block terbesar dalam upaya melakukan transformasi digital di perusahaan. Lantas apa saja manfaat dari transformasi ini? Berikut ini beberapa manfaatnya yang telah kami lansir dari survei “State of Finance Transformation Report 2022”.
Akses real-time data finansial di mana saja
Dengan memiliki data real-time, tim finance Anda dapat dengan cepat melakukan:
- Mengidentifikasi jika ada potensi peluang atau masalah
- Memantau kinerja proses finansial
- Memantau progress KPI
Dengan akses data finansial yang lebih komprehensif dan mudah diakses, Anda akan dapat berkomunikasi lebih baik dengan pemangku kepentingan terkait hal ini. Jelas, seiring berjalannya waktu, Anda dapat membantu membangun kepercayaan dan akuntabilitas perusahaan secara keseluruhan.
Meningkatkan efisiensi proses finansial
Dengan menghadirkan alur kerja yang lebih sederhana dan efisien, tim finance Anda dapat mengurangi tingkat kesalahan mereka sekaligus lebih meningkatkan akurasi ketepatan kerjanya. Jelas, hal ini akan lebih menghemat waktu dan resources perusahaan Anda. Proses finansial yang lebih efisien, bahkan, bisa juga meningkatkan kualitas pengalaman dari sisi suppliers dan customers.
Berdasarkan survei, 92,6% responden setuju kalau transformasi finansial menggunakan teknologi baru itu diperlukan guna meningkatkan efisiensi proses.
Data keuangan terpusat
Memiliki satu sumber kebenaran untuk data keuangan pasti akan meminimalisir kebingungan dan kesalahan. Tidak ada lagi istilahnya, “Oh, menurut data di departemen kami berbeda loh”. Semua pemangku kepentingan atau siapapun yang memiliki izin dapat mengakses data keuangan yang sama, tanpa perlu khawatir ada data yang berbeda.
Tampilan data keuangan yang lebih akurat dan “harmonis” membuat proses pengambilan keputusan dapat berjalan baik dan efisien. Tidak hanya itu, data keuangan yang lebih baik ini dapat membantu mengurangi risiko risiko pelanggaran data, fraud atau masalah keamanan lainnya.
Otomatisasi tugas-tugas finansial manual yang sering memakan waktu
Dengan mengotomatiskan tugas-tugas seperti pemrosesan faktur, pengelolaan buku besar, dan semacamnya, tim finance Anda dapat lebih fokus ke hal-hal strategis. Bahkan, tim finance Anda dapat menjalin hubungan atau komunikasi lebih baik lagi dengan customer misalnya saat memberikan reminder pembayaran invoice. Not only that, tim Anda juga bisa lebih fokus dalam melakukan analisis keuangan, dan manajemen risiko.
—
Itu tadi adalah beberapa manfaat yang didapat dari sebuah transformasi pada perencanaan finansial. Lantas, bagaimana pendapat dari para FP&A Managers dan CFO terkait ini?
Pendapat Ahli tentang Pentingnya Transformasi pada Perencanaan Finansial
Terlalu banyak waktu yang dihabiskan sebuah tim finance untuk pekerjaan manual. Hence, sebuah upaya transformasi proses finansial sangatlah dibutuhkan perusahaan manapun.
Proses transformasi ini dapat memberikan waktu tambahan bagi tim finance untuk melakukan aktivitas value-adding yang lain, seperti melakukan analisis peluang dan risiko. Jika dilakukan dengan tepat, transformasi finansial dapat menjadi katalis di mana tim finance bisa menjadi valuable business partner.
— Angelina Hendraka, Mantan Chief Accounting Officer dari PowerSchool
Selama kurang lebih 30 tahun lamanya, seorang CFO pasti pernah menghabiskan waktu mereka bersama timnya hanya untuk melakukan verifikasi dan rekonsiliasi data keuangan.
Dengan melakukan transformasi dalam upaya perencanaan finansial perusahaan Anda, tim finance dapat menghasilkan tingkat produktivitas yang jauh lebih baik, selain hanya melakukan verifikasi data. Tim finance akan punya cukup banyak waktu untuk melakukan cognitive analytic terkait keuangan guna membantu perusahaan mengambil keputusan yang lebih baik, cepat, dan cerdas.
— Brian Kalish, Founder dari Kalish Consulting
Lalu, apakah ada contoh perusahaan yang berhasil melakukan transformasi proses finansialnya?
Ninedot Energy sebuah perusahaan penyedia energi alternatif yang beroperasi di New York City telah melakukan transformasi pada operasional finance mereka. Hasilnya, operasional mereka sekarang lebih transparan dan skalabilitas di departemen pun bisa dilakukan.
METSCCO adalah kontraktor EPC (Engineering, Procurement and Construction) asal Riyadh, Arab Saudi. Untuk informasi, salah satu klien nya perusahaan ini adalah Saudi Aramco, perusahaan dengan revenue paling besar nomor 2 di dunia. Kontraktor ini menggunakan SAP S/4HANA sebagai basis daily operations-nya dalam melakukan proses finansial. Hasilnya, proses pengadaan, pembelian, dan finance yang lebih cepat dan efisien adalah salah satu keuntungan yang didapat karena transformasi ini.
Sampai sini, mungkin Anda mulai mempunyai pertanyaan terkait perencanaan finansial dengan melakukan transformasi. Jangan khawatir, terus simak karena Anda akan mendapatkan jawabannya.
Mulai Perencanaan Finansial Anda dengan Transformasi Sekarang Juga!
Sebuah sistem manajemen finansial adalah sebuah apa yang Anda butuhkan dalam transformasi ini.
Berbagai kemampuan finansial manajemen tersebut dapat membuat proses finansial semakin efisien. Namun, sebelum itu, Anda harus paham kalau mengimplementasikan finansial manajemen juga pasti ada tantangan dan hambatannya.
Ketidakmauan para pemangku kepentingan untuk berubah, masalah integrasi dengan sistem lama, data keuangan yang masih sedikit atau kurang beraturan, keterbatasan waktu dan budget, dan kekhawatiran terkait keamanan data adalah sejumlah hambatan yang sering didapati dalam proses transformasi finansial.
Hambatan atau rintangan ini bukan berarti tidak bisa diselesaikan. Jika memang kita semua ada niat dan tekad bulat untuk meningkatkan kualitas finansial perusahaan, maka hambatan apapun pasti bisa diselesaikan bersama.
Bersama? Tepat sekali, Weefer dan SAP Indonesia akan membantu Anda dalam melakukan transformasi finansial perusahaan. Untuk lebih memahami terkait semua ini, ikuti event spesial kami “Transforming Finance, Grow with SAP.” Sejumlah keynote speakers, seperti Robert Liandro CEO Weefer, Hilman Hillius Business Development Weefer dan Hitendra Changlani SAP APJ Head of Digital Solution, hadir untuk menjawab seluruh pertanyaan Anda terkait transformasi digital, khususnya dalam ranah proses finansial.
Segera daftar dengan klik banner di bawah ini dan sampai bertemu di sana. Terima kasih.