cloud storage adalah

Cloud Storage Adalah: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya di 2024

Share on:

Cloud storage, siapa yang tidak pernah pakai ini? Agaknya, siapapun yang memiliki Smartphone pasti ada gunakan cloud storage. Anda pakai Android, set up awal sudah disuruh untuk buat akun Google plus Google Drive-nya. Smartphone iOS, langsung disuruh buat set up iCloud. Jadi, kayak cloud storage adalah sesuatu yang wajib sekali ada untuk device atau gawai kita yang terhubung ke internet. Nah, daripada hanya pakai saja, akan lebih afdol kalau kita paham Cloud Storage itu apa.  

Pengertian Cloud Storage Adalah …..

Penyimpanan awan atau cloud storage adalah sebuah teknologi yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan, mengelola, dan mengakses data melalui internet, tanpa harus menggunakan perangkat penyimpanan fisik seperti hard drive atau server lokal. 

Menurut buku “Cloud Storage for Dummies: Hitachi Data Systems Edition ” dari Linda Xu, dkk. Cloud Storage adalah solusi layanan pengelolaan dan penyimpanan data yang memanfaatkan jaringan server di berbagai lokasi geografis sehingga dapat diakses dengan mudah kapanpun dan dimanapun secara fleksibel dan skalabel. Di dalam buku lain bertajuk, “Cloud Computing: From Beginning to End” oleh Ray J. Rafaels, menguraikan bahwa Cloud Storage adalah layanan yang memungkinkan data kita untuk disimpan di pusat data yang dikelola oleh vendor pihak ketiga. Vendor ini menjamin atas ketersediaan, keamanan, dan integritas data dalam lingkup manajemen data dan enkripsi.

cloud storage adalah teknologi cloud yang penting dijelaskan dalam buku ini

Artikel dari Forbes berjudul “What Does The Future Hold For Cloud Storage?” menyatakan bahwa penyimpanan awan telah menjadi tulang punggung bagi banyak bisnis modern, memungkinkan mereka untuk mengelola data dalam jumlah besar dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan infrastruktur penyimpanan tradisional. Artikel ini juga menyoroti bagaimana penyimpanan awan mendukung kolaborasi yang lebih baik antar tim, dengan memberikan akses data yang cepat dan mudah dari berbagai perangkat dan lokasi. 

Artikel lain dari The Guardian, “How the cloud can help revolutionise your business” menekankan bahwa penyimpanan awan tidak hanya menawarkan manfaat ekonomi tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional dengan mengurangi kebutuhan akan pemeliharaan perangkat keras dan memungkinkan perusahaan untuk fokus pada kegiatan inti mereka.

Dari pengertian di atas, kita setuju kalau salah satu kemampuan Cloud Computing, Cloud Storage adalah sesuatu yang penting. Berarti di Indonesia ini jelas banyak yang pakai kan yah? Sebelum menjawab pertanyaan itu mari kita simak bagaimana asal muasal dari terciptanya cloud storage.

Sejarah Cloud Storage

Konsep cloud storage memiliki akar yang sama dengan cloud computing yang mana dapat dapat ditelusuri kembali di sekitar tahun 1960-an. Salah satu tokoh penting pada periode ini adalah J.C.R. Licklider, seorang ilmuwan komputer visioner yang bekerja pada proyek ARPANET, sebuah teknologi yang menjadi cikal bakal internet. Licklider membayangkan masa depan di mana setiap orang dapat saling terhubung melalui jaringan global, mengakses data dan program dari lokasi mana pun. Ide-idenya ini akhirnya membuka jalan bagi pengembangan fundamental bagi komputasi awan.

Pada tahun 1980-an, sebuah layanan online storage versi yang paling dasar telah diciptakan dengan CompuServe. Layanan ini memungkinkan pengguna untuk menyimpan sejumlah kecil data di servernya. CompuServe ini menyediakan ruang penyimpanan sebesar 128 KB bagi pengguna. Jumlah ini agaknya untuk sekarang sudah tidak bisa dipakai apa-apa, tetapi dalam konteks zaman itu, 128kb dan bisa disediakan secara online adalah sebuah inovasi yang benar-benar breakthrough. Pada akhirnya, ini adalah cikal bakal potensi dari sebuah cloud storage ke depannya.

Layanan Cloud Storage Pertama di Dunia dari CompuServe

Berlanjut ke tahun 1990-an, AT&T memperkenalkan PersonaLink Services, sebuah platform online yang menawarkan layanan email dan online storage. Meskipun masih sederhana menurut standar saat ini, layanan-layanan ini sangat penting dalam perjalanan pengembangan cloud storage. 

Peluncuran Amazon Web Services (AWS) pada tahun 2006 menandai titik balik utama. AWS memperkenalkan Amazon S3 (Simple Storage Service), yang memungkinkan bisnis dan pengembang untuk menyimpan dan mengambil data dalam jumlah berapapun, kapan saja, dari mana saja di web. Perkembangan ini sangat revolusioner, menyediakan infrastruktur penyimpanan data yang skalabel, andal, dan berbiaya rendah yang mengubah cara organisasi mengelola data mereka.

Setelah AWS, beberapa penyedia penyimpanan awan utama muncul, masing-masing memberikan kontribusi pada lanskap solusi penyimpanan awan yang terus berkembang:

Box: Didirikan pada tahun 2005, Box adalah salah satu pelopor dalam penyimpanan awan. Masuk awalnya ke pasar membantu menetapkan standar untuk penyimpanan dan berbagi file yang aman dan efisien.

Dropbox: Dropbox membuat penyimpanan awan dapat diakses oleh masyarakat umum. Didirikan pada tahun 2007, Dropbox secara resmi diluncurkan di TechCrunch Disrupt pada tahun 2008 dan mendapatkan perhatian signifikan, dengan cepat meningkatkan basis penggunanya.

And the rest is history…… Google Drive, OneDrive, MegaBox dan lainnya semuanya muncul di market. Oke sekarang kita beralih ke jenis-jenis cloud storage dan apa saja kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Jenis-Jenis Cloud Storage: Kelebihan dan Kekurangannya 

Secara teknis, cloud storage dibagi menjadi tiga kategori utama: object storage, file storage, dan block storage. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai masing-masing jenis storage tersebut:

Jenis-Jenis Cloud Storage: Kelebihan dan Kekurangannya

Object Storage

Object Storage dalam konteks Cloud Storage adalah metode penyimpanan data yang mengelompokkan data menjadi unit-unit yang disebut objek. Setiap objek terdiri dari data itu sendiri, metadata yang menjelaskan data tersebut, dan tanda pengenal unik. Perlu diingat, Anda harus menggunakan Application Programming Interface (API) untuk mengakses dan mengelola objek atau unit-unit ini.

Kelebihan:

Menangani jumlah besar data tidak terstruktur: Format penyimpanan objek memungkinkan penyimpanan dan pengelolaan volume data tidak terstruktur yang tinggi dengan mudah, yang semakin penting dengan perkembangan kecerdasan buatan, pembelajaran mesin, dan analitik data besar.

Model konsumsi yang terjangkau: Alih-alih membayar di muka untuk sejumlah ruang penyimpanan tertentu, seperti yang umum pada penyimpanan file, Anda hanya membeli penyimpanan objek sesuai kebutuhan.

Skalabilitas tanpa batas: Karena penyimpanan objek menggunakan model konsumsi, Anda dapat menambahkan penyimpanan tambahan sebanyak yang Anda butuhkan — bahkan hingga petabyte atau lebih.

Menggunakan metadata: Karena metadata disimpan bersama objek, pengguna dapat dengan cepat mendapatkan nilai dari data dan lebih mudah mengambil objek yang mereka butuhkan.

Kemampuan pencarian canggih: Penyimpanan objek memungkinkan pengguna untuk mencari metadata, isi objek, dan properti lainnya.

Kekurangan:

Tidak dapat mengunci file: Semua pengguna dengan akses ke cloud, jaringan, atau perangkat keras dapat mengakses objek yang disimpan di sana.

Performa lebih lambat dibandingkan jenis penyimpanan lainnya: Format file memerlukan waktu pemrosesan lebih lama dibandingkan penyimpanan file dan penyimpanan blok.

Tidak dapat mengubah sebagian file: Setelah objek dibuat, Anda tidak dapat mengubah objek tersebut; Anda hanya dapat membuat ulang objek baru.

Contoh Vendor: 

Layanan seperti Huawei Object Storage Service, Amazon S3, dan Google Cloud Storage adalah contoh layanan yang memiliki fitur Object Storage.

File Storage

Object Storage dalam konteks Cloud Storage adalah metode penyimpanan yang mengorganisir data dalam bentuk hirarki file dan folder. Sistem ini mirip dengan struktur penyimpanan pada PC yang biasa Anda gunakan.

Kelebihan:

Mudah diakses: Dengan jumlah file yang kecil hingga sedang, pengguna dapat dengan mudah menemukan file yang diinginkan. Pengguna, kemudian, dapat menyimpan file tersebut di lokasi yang sama atau berbeda setelah selesai menggunakannya.

Lebih familiar oleh banyak pengguna: Sebagai jenis penyimpanan yang paling umum bagi pengguna, sebagian besar orang dengan keterampilan komputer dasar dapat dengan mudah menavigasi penyimpanan file jenis ini.

Pengguna dapat mengelola file mereka sendiri: Dengan menggunakan UI yang sederhana, pengguna dapat membuat, memindahkan, dan menghapus file mereka di sini dengan mudah.

Memungkinkan pengaturan hak akses/berbagi file/penguncian file di tingkat pengguna: Pengguna dan pihak administrator dapat mengatur file sebagai write (artinya pengguna dapat membuat perubahan pada file), read-only (pengguna hanya dapat melihat data) atau locked (pengguna tertentu tidak dapat mengakses file bahkan hanya untuk membaca). Setiap file ini juga dapat dilindungi dengan kata sandi.

Kekurangan:

Perlu waktu untuk mencari file: Meskipun penyimpanan hierarkis bekerja dengan baik untuk, misalnya, 20 folder dengan 10 subfolder masing-masing, manajemen file menjadi semakin rumit seiring dengan bertambahnya jumlah folder, subfolder, dan file di dalamnya. Seiring dengan bertambahnya volume, waktu yang dibutuhkan fitur pencarian untuk menemukan file yang diinginkan meningkat dan ini adalah pemborosan waktu yang signifikan bagi karyawan.

Cukup memakan biaya: Ketika jumlah ruang storage sudah semakin penuh, maka Anda harus tingkatkan lagi kapasitasnya. Biasanya ini yang membuat beberapa perusahaan enggan melakukan karena lumayan harganya. 

Contoh Vendor: 

Layanan seperti Huawei Scalable File Service dan Google Drive Adalah contoh populer dari jenis file storage. 

Block Storage:

Block storage adalah metode penyimpanan data yang membagi data menjadi blok-blok kecil yang masing-masing memiliki pengenal unik. Blok-blok ini dapat disimpan secara terpisah dan diakses secara independen. Agaknya, sejumlah perusahaan sudah mulai meninggalkan ini karena skalabilitas dan metadata-nya kurang.

Kelebihan:

Akses cepat: Ketika semua blok disimpan secara lokal atau berdekatan, block storage memiliki kinerja tinggi sekaligus berlatensi rendah saat proses pengambilan data, menjadikannya pilihan umum untuk data yang sangat penting bagi bisnis.

Reliabilitas baik: Karena blok-blok disimpan dalam unit-unit mandiri, penyimpanan blok memiliki tingkat failure yang rendah.

Kekurangan:

Metadata = No: Penyimpanan blok tidak mengandung metadata, sehingga kurang dapat digunakan untuk penyimpanan data tidak terstruktur.

Search terbatas: Volume besar data blok susah dikelola karena kemampuan search-nya terbatas.

Biaya tinggi: Membeli penyimpanan blok tambahan mahal dan sering kali tidak ekonomis dalam skala besar.

Contoh Vendor: 

Layanan seperti Huawei Cloud Elastic Volume Service, Amazon EBS (Elastic Block Store) dan Microsoft Azure Disk Storage adalah contoh dari jenis cloud storage ini.

Kapan Harus Menggunakan Object, File, dan Block Storage?

Object Storage paling baik digunakan untuk di data besar tidak terstruktur. Hal ini sangat sesuai apalagi kalau yang dibutuhkan itu reliabilitas, skalabilitas, dan manajemen metadata kompleksnya. 

Block Storage menawarkan pemrosesan data berkecepatan tinggi, latensi rendah, dan penyimpanan berkinerja tinggi. Layanan apa pun yang memerlukan akses cepat ke data bekerja dengan baik dengan jenis penyimpanan ini. 

File Storage paling baik digunakan ketika pengguna memerlukan akses bersamaan ke shared file. Selain itu, file-level access control memungkinkan Anda untuk mengatur izin dan access control lists (ACL) untuk meningkatkan keamanan. Sebagai contoh, lingkungan kerja kolaboratif yang memerlukan berbagi file antar tim remote pasti menggunakan jenis penyimpanan ini.

Beberapa poin perbedaan dari 3 jenis cloud storage adalah…..

Perbedaan 3 Jenis Cloud Storage

Manfaat Cloud Storage

Laporan “The Impact of Cloud Computing on the Indonesian Economy” dari PwC mencatatkan survei yang cukup menarik. Berdasarkan survei 89% UMKM telah memanfaatkan kemampuan cloud, termasuk yang paling sering dipakai adalah cloud storage.

Misalnya, pedagang A menjual cabenya lewat e-commerce. Nah, dia blast semua promosinya lewat WhatsApp. Dia juga mengaktifkan fitur Daily Backup di WhatsApp-nya. Skenario seperti ini menunjukkan kalau si pedagang ini sudah memanfaatkan cloud storage. Kayak, hampir mustahil seseorang yang pakai smartphone itu, tidak menggunakan cloud storage. 

Lantas, adakah manfaat lain dari Cloud Storage?

Well, cloud storage telah menjadi solusi penyimpanan data yang semakin populer di era digital ini, terutama bagi perusahaan skala ukuran apapun yang ingin mengoptimalkan efisiensi operasional dan keamanan data. Berikut adalah tujuh manfaat utama dari cloud storage yang patut Anda perhatikan:

#1 Aksesibilitas Di Manapun 

Salah satu keunggulan utama dari cloud storage adalah kemampuannya untuk memberikan akses data dimanapun asalkan ada smart device dan koneksi internet. Pengguna dapat mengakses file dan dokumen mereka dari mana saja dan kapan saja, asalkan, sekali lagi, terhubung ke internet. Ini sangat bermanfaat bagi perusahaan dengan karyawan yang bekerja secara remote atau memiliki cabang di berbagai lokasi lain.

#2 Skalabilitas 

Cloud storage menawarkan fleksibilitas dalam hal kapasitas penyimpanan. Perusahaan dapat dengan mudah menambah atau mengurangi kapasitas penyimpanan sesuai dengan kebutuhan mereka. Ini memungkinkan perusahaan untuk mengelola biaya penyimpanan dengan lebih efisien dan menghindari pemborosan investasi dalam kategori storage.

#3 Keamanan Data 

Penyedia layanan cloud storage biasanya menawarkan berbagai fitur keamanan canggih, seperti enkripsi data, autentikasi 2-factors, dan pemantauan. Ini membantu melindungi data dari ancaman keamanan seperti peretasan, pencurian data, dan kehilangan data akibat bencana alam atau hardware yang lagi fail.

#4 Recovery Data Lebih Mudah 

Cloud storage memudahkan proses pemulihan data jika terjadi kehilangan atau kerusakan data. Banyak penyedia layanan menawarkan fitur pemulihan data yang memungkinkan pengguna untuk mengembalikan data ke kondisi sebelumnya dengan cepat. Ini sangat penting untuk memastikan kontinuitas bisnis dan meminimalkan downtime.

#5 Efisiensi Biaya 

Dengan menggunakan cloud storage, perusahaan dapat mengurangi biaya yang terkait dengan pengelolaan dan pemeliharaan infrastruktur fisik, seperti harus menyediakan tempat dan maintenance khusus untuk NAS. Tidak perlu lagi Anda harus mengeluarkan biaya untuk pembelian hardware, solusi pendinginan server, dan staf IT tambahan. Selain itu, model pembayaran berbasis langganan memungkinkan perusahaan untuk hanya membayar sesuai dengan penggunaan mereka.

#6 Kolaborasi yang Lebih Baik 

Cloud storage memfasilitasi kolaborasi yang lebih baik di antara tim dan departemen. File dan dokumen dapat dibagikan dengan mudah, dan beberapa pengguna dapat bekerja pada dokumen yang sama secara bersamaan. Ini meningkatkan produktivitas dan memungkinkan alur kerja yang lebih efisien.

#7 Integrasi dengan Aplikasi Lain 

Cloud storage sering kali dapat diintegrasikan dengan berbagai aplikasi bisnis lainnya, seperti perangkat lunak manajemen proyek, alat kolaborasi, dan aplikasi produktivitas. Ini memungkinkan aliran data yang mulus di seluruh ekosistem aplikasi perusahaan, meningkatkan efisiensi operasional dan memudahkan manajemen data.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, manfaat cloud storage menjadikannya pilihan yang menarik bagi perusahaan yang ingin meningkatkan efisiensi operasional, mengamankan data mereka, dan mengurangi biaya penyimpanan. Dengan aksesibilitas global, skalabilitas, keamanan data, pemulihan data yang mudah, efisiensi biaya, kolaborasi yang lebih baik, dan integrasi dengan aplikasi lain, cloud storage menawarkan solusi penyimpanan yang komprehensif dan andal untuk kebutuhan bisnis modern, termasuk untuk industri Fintech sekalipun.

Ingin mendapatkan potensi maksimal dari bisnis Anda melalui Cloud Computing?

Mari konsultasi dan demo gratis bersama tim terpercaya kami untuk memaksimalkan bisnis Anda!

Hubungi SalesDemo Gratis Sekarang

Share on:

Author

A. Alfan Alif

Categories: (1)

Huawei Cloud
To the top