Selama beberapa dekade terakhir, prioritas ke industri manufaktur adalah langkah pemerintah untuk memaksimalkan potensi kontribusinya terhadap percepatan industrialisasi.
Saat ini, sektor ini berdiri tegak sebagai kontributor PDB terbesar Indonesia dan mendominasi lanskap ekspor negara. Industri-industri utama seperti makanan dan minuman (F&B), batu bara dan minyak bumi olahan, kimia, transportasi, serta logam dan elektronik, merupakan kontributor PDB utama dari manufaktur di Indonesia.
Mari kita bahas lebih lanjut tentang definisi, jenis, dan contoh industri manufaktur.
Apa itu Industri Manufaktur?
Industri manufaktur adalah sekelompok perusahaan yang melakukan pengolahan bahan mentah menjadi suatu jenis barang jadi yang diproduksi dalam jumlah besar dan dijual ke masyarakat untuk mendapatkan keuntungan.
Hampir semua barang–barang yang kita gunakan sehari–hari merupakan hasil dari pengolahan industri manufaktur. Sebuah industri manufaktur tidak hanya berfungsi dalam proses produksi, ada beberapa fungsi lain untuk mendukung terlaksananya seluruh kegiatan dan tujuan industri manufaktur. Apa saja? diantaranya adalah fungsi pemasaran, fungsi administrasi dan umum, serta fungsi keuangan.
Apa Saja Jenis Industri Manufaktur?
Jurnal Riset dan Publikasi Ekonomi (Vol. 2 Januari 2024) membagi jenis produksi industri manufaktur menjadi 3, berikut penjelasannya:
Make-to-Stock (MTS)
Jenis yang pertama, industri manufaktur yang satu ini melakukan produksi berdasarkan data yang ada di catatan penjualan sebelumnya. Kemudian memperkirakan kembali kebutuhan konsumen, barulah melakukan rencana produksi.
Kekurangan jenis ini adalah hanya mengandalkan data penjualan sebagai prediksi. Hanya saja dalam penerapannya hal ini masih terlalu beresiko. Masih banyak prediksi yang tidak akurat. Misalnya pada beberapa periode tertentu justru ada kenaikan permintaan dari konsumen. Masih sering terjadi kelebihan dan kekurangan stock dengan jenis produksi make-to-stock.
Make-to-Order (MTO)
Manufaktur yang melakukan produksi berdasarkan metode Make-to-Order (MTO) berarti akan melihat bagaimana permintaan yang masuk dari konsumen. Dengan begitu, kemungkinan barang yang sesuai dengan pelanggan dan tidak ada kelebihan stock jadi sangat tinggi.
Barang yang diterima juga akan sesuai dengan spesifikasi yang pelanggan inginkan. Untung istilah yang mungkin lebih familiar di kalangan masyarakat adalah dengan sistem pre-order. Kekurangannya, proses semacam ini membutuhkan rentang waktu yang lama dari proses pemesanan, produksi barang, hingga barang diterima konsumen.
Make-to-Assemble (MTA)
Pada jenis industri manufaktur yang menerapkan make-to-assemble, berarti merupakan gabungan dari proses MTS dan MTO. Perusahaan akan membuat stock untuk bahan baku yang diperlukan proses produksi.
Namun, baru akan mengolahnya menjadi barang ketika daftar pesanan sudah masuk dan sesuai. Jika bahan bakunya dapat bertahan lama tanpa ada penurunan kualitas, tentu tidak masalah. Namun, ada juga bahan baku yang tidak bisa terlalu lama mengendap dalam waktu terlalu lama. Maka, produsen bisa terjebak juga ke dalam stock bahan baku yang mengendap.
Jika ditinjau lagi, ketiga metode ini memang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Semuanya kembali lagi ke bagaimana perusahaan bisa mengatur resikonya. Namun satu hal yang pasti, setiap industri manufaktur adalah industri yang berfokus untuk menjaga biaya produksinya.
Supaya tetap berbiaya rendah, kualitas terbaik, dan menginvestasikan sistem penjualan yang sangat baik. Untungnya, hal-hal semacam pencatatan, laporan hingga prediksi untuk produsen bisa lebih mudah dilakukan berkat hadirnya teknologi. Kami akan merekomendasikannya di bagian akhir.
Baca Juga: 15 Software Manufaktur Terbaik di 2024 Menurut ERP.org
Contoh Perusahaan Manufaktur yang Terkemuka di Indonesia
Terdapat banyak perusahaan manufaktur di Indonesia. Menurut data yang dihimpun Koran Tempo melalui BPS (2023), sebanyak 29 ribu perusahaan manufaktur yang ada di negeri ini.
Berikut ini untuk nama-nama perusahaan yang sangat dikenal. Tidak hanya di dalam negeri, bahkan juga hingga ke lingkup internasional. Dan untuk barang-barang yang mereka produksi memang barang yang permintaan dan kebutuhannya tinggi di pasaran.
PT Indofood Sukses Makmur, Tbk
Bermarkas di Jakarta, PT Indofood merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang terkemuka di Indonesia dengan berfokus pada industri makanan dan minuman.
Telah berdiri sejak tahun 90-an, Indofood fokus berada di sektor consumer good industry. Selain itu, perusahaan ini menggolongkan bisnisnya jadi lima segmen sebagai berikut: produk konsumen bermerek, bogasari, agrobisnis dan budidaya serta pengolahan sayur.
PT Semen Indonesia
Menjadi salah satu perusahaan manufaktur yang berdiri sejak 1957, Semen Indonesia menjadi perusahaan manufaktur terbesar di bidangnya. Untuk proses produksi sendiri dilakukan di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Setiap jenis semen dan bahan konstruksi diproduksi di bawah naungan PT Semen Indonesia. Mereka telah menjadi pioneer dalam memenuhi kebutuhan pasar baik di seluruh Indonesia ataupun secara internasional.
PT Japfa Comfeed Indonesia
Fokus pada segmen industri manufaktur produk makanan pertanian, ia telah berdiri sejak Januari 1971. Produk yang diproduksi oleh Japfa mulai dari pakan ternak, peternakan unggas, produksi komersial ayam, ikan, udang, daging sapi, hingga produk makanan olahan.
PT Wings Surya
Bermarkas di Surabaya, PT Wings Surya menjadi perusahaan manufaktur yang memproduksi produk-produk rumah tangga dan pemeliharaan kesehatan diri. Perusahaan ini berdiri sejak 1948 silam dengan nama Fa Wings, yang kemudian berganti menjadi Wings Surya sejak 1991.
PT Mustika Ratu
Mustika Ratu menjadi salah satu pioneer untuk industri kecantikan di Indonesia. Perusahaan ini bergerak di sektor usaha pabrikasi. Mulai dari perdagangan jamu, kosmetik tradisional hingga minuman sehat. Perusahaan ini bermula di tahun 1975. Hal yang menjadi keunggulannya adalah berusaha untuk konsisten menggunakan produk dari bahan-bahan alami Indonesia.
Baca Juga: Masa Depan Industri Manufaktur Indonesia Terletak di Manufacturing Software, Begini Maksudnya
Hadapi Tantangan Industri Manufaktur dengan Sistem ERP
Industri manufaktur adalah industri yang saat ini menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Apa saja? mungkin… mulai dari persaingan global yang ketat hingga tuntutan konsumen yang semakin tinggi akan kualitas dan efisiensi.
Untuk tetap kompetitif, perusahaan manufaktur perlu mengadopsi teknologi yang mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional. Salah satu solusi yang dapat dipertimbangkan adalah Sistem ERP Manufaktur.
Jangan lewatkan kesempatan untuk membawa bisnis manufaktur Anda ke level yang lebih tinggi. Segera hubungi kami untuk konsultasi gratis dan temukan bagaimana SAP S/4HANA dapat memberikan transformasi positif bagi perusahaan Anda.
FAQ Tentang Industri Manufaktur
Apa itu industri manufaktur?
Industri manufaktur adalah sektor ekonomi yang terlibat dalam proses pengubahan bahan baku menjadi produk jadi atau setengah jadi dengan memakai mesin, peralatan, dan tenaga kerja. Industri ini mencakup berbagai aktivitas mulai dari pengolahan material hingga perakitan komponen.
Jenis-jenis industri manufaktur apa saja yang umum?
Beberapa jenis industri manufaktur yang umum termasuk:
- Manufaktur Otomotif: Produksi kendaraan dan komponen terkait.
- Manufaktur Elektronik: Pembuatan perangkat elektronik dan komponen.
- Manufaktur Pakaian: Produksi pakaian dan aksesoris tekstil.
- Manufaktur Makanan dan Minuman: Proses pembuatan makanan dan minuman untuk konsumsi massal.
Bagaimana industri manufaktur berkontribusi terhadap ekonomi?
Industri manufaktur memainkan peran penting dalam ekonomi dengan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan nilai ekspor, dan berkontribusi pada Produk Domestik Bruto (PDB) negara. Selain itu, sektor ini juga mendorong inovasi dan pengembangan teknologi.
Apa saja tantangan yang dihadapi oleh industri manufaktur saat ini?
Beberapa tantangan utama meliputi:
- Automasi dan Kehilangan Pekerjaan: Peningkatan automasi dapat mengurangi kebutuhan tenaga kerja manusia.
- Persaingan Global: Pabrikan harus bersaing dengan produk dari negara lain yang mungkin memiliki biaya produksi lebih rendah.
- Isu Lingkungan: Ada tekanan meningkat untuk mengurangi dampak lingkungan dari proses manufaktur.
Bagaimana SAP S/4HANA membantu mengatasi tantangan operasional di industri manufaktur?
SAP S/4HANA mengatasi tantangan operasional industri manufaktur seperti efisiensi produksi yang rendah, manajemen inventori yang tidak optimal, dan koordinasi yang kurang antar divisi industri.
Sistem SAP ini mengintegrasikan dan mengotomatisasi proses bisnis untuk meningkatkan efisiensi produksi, menyediakan data insight real-time untuk manajemen inventori yang lebih baik. selain itu, juga bisa memastikan aliran informasi yang konsisten dan tepat waktu di seluruh perusahaan. Hal ini mendukung pengambilan keputusan yang cepat dan akurat serta mengoptimalkan operasi manufaktur secara keseluruhan
Ingin merasakan manfaat dari pengelolaan industri manufaktur yang Lebih Proper?
Sistem ERP membantu Anda menyederhanakan seluruh proses bisnis, termasuk mengelola finansial perusahaan, sumber daya manusia, manufaktur, supply chain, service, procurement dan masih banyak lagi. Mulai konsultasi gratis dengan kami untuk cari tahu apa yang sebenarnya dibutuhkan di bisnis Anda