Seperti yang pernah dibahas sebelumnya bahwa tak semua orang terlahir sebagai prodigy seperti Shirley Temple. Namun, dengan adanya usaha yang kuat, percayakah kamu bahwa tidak ada hasil yang mengkhianati usaha? Sama halnya untuk menjadi seorang pemimpin. Sifat-sifat kepemimpinan seharusnya dipupuk sejak dini. Sebagai tambahan untuk menjadi seorang pemimpin, kamu memerlukan tips ampuh berikut ini.
Bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik?
Menjadi pemimpin yang baik bukan hal bisa didapatkan secara instan. Kamu perlu mencari tahu caranya dan terus belajar untuk meningkatkan kemampuan tersebut.
Perlu diingat bahwa menjadi pemimpin yang berkualitas dicapai dengan usaha. Nah, apa saja tips yang perlu kamu ketahui? Berikut penjabarannya.
#1 Menjadikan diri sebagai contoh bagi bawahan
Untuk memulai sesuatu yang baik, kamu perlu memberikan contoh terlebih dahulu. Misalnya, berpakaian dengan baik, menjalankan aktivitas tepat pada waktunya, dll.
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dapat memberikan contoh yang baik pula. Sebagai manusia, sudah jelas bahwa naturalnya manusia itu akan saling meniru seperti yang dibahas pada Teori Imitasi dalam Sosial dan Psikologi yang pertama kali diformulasikan oleh M. Gabriel Tarde.
Jadi, jika ingin menjadi pemimpin yang baik kamu harus memberikan contoh yang baik pula untuk bawahanmu.
#2 Terus meningkatkan kemampuan diri
Untuk menjadi seorang pemimpin yang baik, kamu perlu mengenali dirimu terlebih dahulu. Kamu perlu memastikan apa saja kelebihan dan kekurangan dirimu untuk menentukan kemampuan mana yang harus ditingkatkan.
Kamu bisa memastikan kemampuan apa yang harus kamu miliki untuk menjadi pemimpin yang efektif.
#3 Jadilah ahli secara teknis
Mendalami secara teori saja tidaklah cukup. Kamu harus benar-benar memahami bidang bisnis mu secara teknis. Pemimpin yang sukses harus selangkah lebih maju daripada bawahannya. Misalnya dalam hal teknologi. Kamu tentu harus paham betul perkembangan dan pengaplikasian teknologi. Cobalah untuk terus membaca blog atau whitepaper. Hal yang perlu terus diingat bahwa kamu harus selalu up-to-date.
#4 Tepat dalam mengambil keputusan
Mampu mengambil keputusan yang tepat juga membutuhkan keahlian loh. Seorang pemimpin harus memiliki keahlian dalam mengambil keputusan yang tepat dan mampu memecahkan masalah.
#5 Memahami setiap resiko dari segala tindakan
Sebagai pemimpin, bawahan akan sangat membutuhkan arahan dan inspirasi dari mu. Kamu harus memahami resiko dari setiap langkah yang akan diambil. Ketika ada sesuatu yang salah, bawahanmu akan meminta untuk membantu mereka memperbaikinya.
Tentu saja, bukankah lebih baik ketika kamu memahami sebuah resiko terlebih dahulu sebelum mengambil tindakan.
#6 Menciptakan lingkungan yang positif
Hal yang sering kali disebut adalah efektivitas dan produktivitas ketika berbicara tentang karyawan. Menjadi pemimpin, berarti kamu juga harus mampu menciptakan lingkungan kerja yang positif demi kenyamanan karyawan.
Menciptakan lingkungan kerja yang positif bisa dimulai dengan hubungan yang baik antar karyawan dan atasan. Sebisa mungkin, cobalah untuk menghilangkan ketimpangan antar karyawan agar mereka dapat bekerja sama dengan lancar.
#7 Tidak terlambat dalam memberikan informasi pada bawahan
Karyawan akan bolak balik bertanya tentang informasi terbaru mengenai proyek yang sedang berjalan. Usahakan kamu terus mengabari karyawanmu terkait informasi terbaru. Sehingga, tugas yang diberikan kepada mereka juga dapat berjalan dengan baik.
#8 Memahami karyawan dengan baik
Pemimpin pada BBC mockumentary The Office, David Brent, ingin setiap karyawan dapat bersahabat dengannya. Namun, dengan sikap yang ditunjukkannya beberapa karyawan justru kehilangan rasa hormat mereka.
Kamu perlu memahami bahwa setiap karyawan memiliki karakter yang berbeda. Mereka membutuhkan perlakuan dan motivasi yang berbeda. Perlu diingat, perlakuan yang baik bagi beberapa karyawan, belum tentu akan baik juga bagi sebagian lainnya.
#9 Jangan takut untuk memberikan kepercayaan pada bawahan
beberapa pemimpin sulit untuk memberikan kepercayaan besar bagi karyawannya. Alhasil, pekerjaan seringkali tidak selesai atau tidak maksimal karena pemimpin memilih untuk mengerjakannya sendiri.
Ketahuilah bahwa sikap seperti ini dapat membuat bisnismu terhambat. Seorang pemimpin lebih baik fokus dalam melebarkan sayap bisnisnya. Ketika ada suatu kendala yang menghambat pekerjaan, cobalah untuk mendelegasikan tugas tersebut pada karyawan. Percayakan tugas tersebut pada karyawan agar mereka juga dapat terus meningkatkan kemampuan mereka.
Source: Collingwood