Material Requirement Planning

Material Requirement Planning: Pengertian dan Manfaatnya

Share on:

Bidang manufaktur itu terkenal serba cepat dan penuh tekanan, perusahaan harus selalu menjaga keseimbangan antara produksi yang efisien dan pengelolaan bahan baku yang tepat. Di sinilah Material Requirement Planning (MRP) berperan penting. MRP adalah sistem yang membantu perusahaan dalam merencanakan kebutuhan material untuk proses produksi, memastikan bahan baku yang dibutuhkan tersedia tepat waktu, tanpa menumpuk terlalu banyak persediaan.

Namun, meskipun MRP terdengar teknis, prinsip dasar yang mendasarinya cukup sederhana. Contohnya seperti mengatur kapan dan berapa banyak bahan baku yang harus dibeli, diproduksi, atau diproses untuk memenuhi jadwal produksi. 

Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas apa itu MRP, bagaimana sistem ini bekerja, dan manfaat besar yang bisa didapatkan perusahaan dengan mengimplementasikannya. Jika Anda tertarik untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi pemborosan, mari simak bagaimana MRP bisa jadi solusi jangka panjang untuk bisnis Anda.

Apa itu Material Requirement Planning?

Mari coba mengumpulkan berbagai definisi dari berbagai sumber untuk MRP.

Apa itu Material Requirement Planning

Menurut Investopedia, Material Requirements Planning (MRP) adalah sistem manajemen persediaan dan pasokan berbasis software yang dirancang untuk membantu bisnis.

Perusahaan menggunakan MRP untuk menghitung jumlah bahan baku yang dibutuhkan, menjaga tingkat persediaan tetap optimal, dan menjadwalkan produksi serta pengiriman barang.

Sementara JurnalUniversitas Dinamika menyebutkan bahwa ​MRP adalah teknik yang digunakan untuk perencanaan dan pengendalian barang (komponen) yang tergantung pada item di tingkat yang lebih tinggi. MRP pertama kali ditemukan oleh Joseph Orlicky dari J.I Case Company pada sekitar tahun 1960. ​

Jadi, apa itu Material Requirement Planning (MRP) secara sederhana? Yaitu sebuah sistem yang membantu perusahaan merencanakan kebutuhan bahan baku untuk produksi. Sistem ini memastikan bahan yang diperlukan tersedia tepat waktu, mengatur persediaan, serta menjadwalkan proses produksi dan pengiriman. Dengan MRP, perusahaan bisa menghindari kekurangan bahan atau kelebihan persediaan, sehingga proses produksi berjalan lebih efisien.

 

4 Langkah MRP: Netting, Lotting, Offsetting, dan Explosion

Di dalam Material Requirements Planning (MRP), ada empat langkah utama yang membentuk inti dari proses perencanaan kebutuhan material. Masing-masing langkah ini membantu perusahaan untuk merencanakan dan mengelola persediaan dengan cara yang efisien. Yuk, kita bahas satu per satu dengan lebih sederhana dan jelas!

4 Langkah MRP Netting, Lotting, Offsetting, dan Explosion

Netting

Langkah pertama dalam MRP adalah Netting, yang merupakan proses untuk menghitung kebutuhan material dengan memperhitungkan persediaan yang ada. Intinya, netting membantu perusahaan menentukan berapa banyak bahan baku yang masih perlu dibeli, setelah mempertimbangkan persediaan yang sudah ada di gudang.

Misalkan perusahaan memerlukan 100 unit bahan A untuk produksi minggu depan, tetapi sudah memiliki 30 unit di gudang. Dengan netting, hanya 70 unit yang perlu dibeli atau diproduksi lagi.

Lotting

Setelah netting, langkah berikutnya adalah Lotting, yaitu menentukan berapa banyak bahan yang akan dipesan sekaligus. Dalam proses lotting, perusahaan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kapasitas produksi dan waktu pengiriman. Proses ini memastikan bahwa bahan baku dibeli dalam jumlah yang tepat, menghindari pembelian berlebihan yang dapat membebani cash flow atau ruang penyimpanan.

Jika perusahaan memutuskan untuk membeli bahan dalam lot 50 unit, meskipun hanya membutuhkan 30 unit, mereka akan memesan 50 unit untuk memenuhi persyaratan lotting.

Offsetting

Offsetting adalah proses untuk menyesuaikan jadwal pengadaan atau produksi dengan perubahan dalam waktu yang dibutuhkan untuk memesan atau mengirim bahan. Jika ada keterlambatan dalam pengadaan atau produksi, offsetting akan menggeser jadwal untuk memastikan bahan tetap tersedia tepat waktu untuk produksi.

Jika bahan yang dipesan terlambat datang, offsetting akan mengatur ulang jadwal produksi agar tidak mengganggu alur produksi keseluruhan.

Explosion

Langkah terakhir adalah Explosion, yang merupakan proses pemecahan kebutuhan material berdasarkan Bill of Materials (BOM). Explosion membantu perusahaan untuk mengetahui bahan-bahan apa saja yang dibutuhkan untuk membuat satu unit produk dan memastikan semua bahan tersedia sesuai jadwal.

Misalnya, satu produk membutuhkan 2 bahan A dan 3 bahan B, dan perusahaan memproduksi 100 unit, maka explosion akan mengidentifikasi bahwa mereka membutuhkan 200 unit bahan A dan 300 unit bahan B.

Mengenali Metode-Metode Material Requirement Planning

Ada beberapa metode MRP yang digunakan dalam industri untuk merencanakan dan mengelola kebutuhan material dalam produksi. Setiap metode memiliki kelebihan dan penerapan yang berbeda, tergantung pada kebutuhan perusahaan dan jenis produksi yang dilakukan. Berikut adalah tiga metode utama dalam MRP:

Mengenali Metode Metode Material Requirement Planning

MRP I (MRP Tradisional)

Metode MRP I adalah bentuk dasar dari sistem perencanaan material, yang berfokus pada penjadwalan produksi dan pengadaan bahan baku berdasarkan permintaan. Dalam MRP I, perencanaan dilakukan dengan mengandalkan tiga komponen utama:

  • Master Production Schedule (MPS)
  • Bill of Materials (BOM)
  • Inventory Records

MRP I sangat cocok untuk proses produksi yang terjadwal dengan tingkat kebutuhan bahan baku yang sudah diprediksi dengan baik. Misalnya, pabrik yang memproduksi barang dengan permintaan stabil dan bahan baku yang mudah diprediksi.

MRP II (Manufacturing Resource Planning)

MRP II adalah pengembangan dari MRP I yang lebih kompleks. Metode ini tidak hanya mencakup perencanaan kebutuhan material, tetapi juga memperhatikan sumber daya lainnya, seperti mesin, tenaga kerja, dan kapasitas produksi. Dengan begitu, MRP II membantu memastikan bahwa seluruh sumber daya untuk produksi—bukan hanya bahan baku—terkelola dengan baik.

MRP II lebih cocok untuk perusahaan yang memiliki proses produksi yang lebih kompleks dan membutuhkan integrasi sumber daya secara keseluruhan, seperti pabrik dengan lini produksi besar dan berbagai jenis produk.

ERP (Enterprise Resource Planning)

Meski lebih dari sekedar MRP, ERP adalah sistem yang lebih komprehensif yang mencakup manajemen semua aspek bisnis. Apa saja? mulai dari keuangan, sumber daya manusia, hingga logistik. 

ERP mengintegrasikan fungsi-fungsi yang berbeda dalam perusahaan, termasuk perencanaan material. Salah satu fitur penting dalam ERP adalah perencanaan sumber daya yang lebih luas, yang mencakup perencanaan bahan baku, mesin, dan sumber daya lainnya, serupa dengan MRP II.

ERP lebih ideal untuk perusahaan yang ingin mengintegrasikan seluruh proses bisnis dalam satu sistem yang terhubung dan terkoordinasi dengan baik, seperti perusahaan besar yang membutuhkan visibilitas penuh dalam setiap bagian operasional.

Optimalkan Produksi dengan MRP

Material Requirements Planning (MRP) adalah alat yang sangat berharga bagi perusahaan yang ingin memastikan ketersediaan bahan baku tepat waktu. Selain itu, bisa juga untuk mengelola persediaan dengan efisien, dan menjadwalkan produksi secara optimal. 

Dari MRP I yang lebih sederhana hingga ERP yang lebih komprehensif, setiap metode memiliki kelebihan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda. Menggunakan sistem MRP yang tepat bisa membantu mengurangi pemborosan, meningkatkan efisiensi, dan mempercepat waktu produksi yang pada akhirnya meningkatkan keberlanjutan bisnis.

Dengan sistem seperti SAP S/4HANA, Anda bisa mengintegrasikan seluruh operasi perusahaan dalam satu platform yang kuat. Sistem ini tidak hanya membantu dalam perencanaan material, tetapi juga dalam mengelola sumber daya lainnya seperti mesin dan tenaga kerja. 

SAP S/4HANA dari Weefer menawarkan solusi yang lebih cerdas dan efisien dalam mengelola proses MRP. Software ini bisa memastikan bahwa bisnis Anda dapat beradaptasi dengan cepat di pasar yang terus berubah.

Tingkatkan Efisiensi Perencanaan Material Anda dengan SAP S/4HANA

Optimalkan proses perencanaan kebutuhan material dengan SAP S/4HANA untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan pengendalian inventaris. Solusi yang dirancang untuk mendukung kesuksesan bisnis Anda!

Hubungi SalesDemo Gratis Sekarang

Share on:

Author

Wahyu Dwi

Categories: (1)

SAP S/4HANA
To the top
email-subscribe

Tetap terhubung dan terinformasi. Berlangganan newsletter kami dan dapatkan akses eksklusif ke event, diskon, dan tips yang hanya kami bagikan melalui email.