Setiap klik, transaksi, dan interaksi online dapat menghasilkan informasi berharga di dunia yang saat ini “digerakkan” oleh data. Data di sini mencakup berbagai hal, mulai dari angka penjualan, feedback pelanggan, sentimen, hingga insights mendetail tentang efisiensi operasional, manajemen rantai pasokan, dan konsumsi energi. Di berbagai industri, baik itu ritel, kesehatan, keuangan, atau manufaktur, jumlah data yang besar bisa terasa membingungkan dan menyembunyikan wawasan penting. Namun, ketika dikelola dengan efektif, data ini memiliki potensi untuk mendorong inovasi sekaligus meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. Di sinilah sebuah Business Intelligence Tools menunjukkan fugsinya.
Berdasarkan survei G2, 67% global workforce telah memiliki akses ke Business Intelligence Tools. Industri Manufaktur, Business Service, dan Financial menjadi yang paling banyak menagdopsi tools ini. Menurut survei yang sama juga, 80% manufaktur yang menggunakan BI tools berhasil atau sukses mencapai target mereka.
Dengan kata lain, hampir semua bisnis skala kecil ke atas mengandalkan Business Intelligence Tools untuk mengelola data-data mereka secara efektif. Tools ini dapat membantu mengubah volume data menjadi insights yang dapat ditindaklanjuti, mencari sumber bottlenecks, memprediksi kebutuhan pemeliharaan perangkat atau mesin, dan meningkatkan kualitas QC. Ini semua akan mengahasilkan operasional bisnis yang lebih efisien karena dapat mengurangi downtime.
Lantas, apa saja BI Tools terbaik yang bisa digunakan di 2025? Sebelum masuk ke topik utama ini, mari kita bahas sedikit dulu tentang tools ini.
Baca Artikel Penting Ini Juga: Cloud ERP Adalah: Pengertian, Cara Kerja, dan Contohnya 2024
Memahami Business Intelligence Tools
Apa itu alat Business Intelligence Tools?
BI Tools adalah serangkaian aplikasi perangkat lunak, platform, dan solusi yang dirancang untuk mengekstraksi, mengubah, dan menyajikan data guna mendukung analisis data, identifikasi tren, dan pengambilan keputusan strategis dalam sebuah organisasi maupun bisnis.
Business Intelligence tools memungkinkan visualisasi data melalui berbagai cara seperti laporan, grafik, query ad-hoc, dashboard, dan benchmark, yang dapat meningkatkan margin keuntungan organisasi atau bisnis. Terdengar mengesankan bukan? Namun, Anda selanjutnya mungkin bertanya-tanya bagaimana BI Tools melakukan semua ini. Ada empat kemampuan inti yang berperan melakukan hal tersebut.
Integrasi Data
Tools ini dapat terhubung dan mengkonsolidasikan data dari berbagai sumber, seperti database, spreadsheet, dan aplikasi berbasis cloud.
Transformasi Data
Karena data dapat datang dalam berbagai format, fungsi yang satu ini tidak kalah penting. Pengguna dapat mentransformasikan data dengan cleaning, structuring, and aggregating, sehingga kompatibilitas dan kegunaan data dapat tercapai.
Visualisasi Data
Inti dari business intelligence adalah kemampuannya untuk merepresentasikan kumpulan data besar dan kompleks secara visual. Hal ini dilakukan guna menyampaikan insights dan menunjukkan tren serta pattern agar lebih terlihat jelas.
Reporting
Penyajian akhir data dalam BI biasanya akan dibentuk lagi menjadi laporan yang dapat disampaikan kepada para pemangku kepentingan dengan cepat.
Mengapa Business Intelligence Tools Penting untuk Bisnis Anda?
Berikut ini adalah beberapa cara Business Intelligence Tools dapat menguntungkan bisnis Anda:
Sumber Keakuratan Data
Kemampuan untuk mengkonsolidasikan data dari berbagai sumber menciptakan satu sumber kebenaran dan keakuratan data, memungkinkan bisnis untuk memiliki pandangan terpusat dan komprehensif di seluruh operasional. Jelas, ini penting guna menghindari perdebatan atau manipulasi data akibat tidak akuratnya versi data.
Analisis Tren
Dengan memvisualisasikan data terkini dan historis, tools ini memungkinkan Anda mengidentifikasi pola dan tren, membantu memahami dinamika pasar, perilaku pelanggan, dan strategi bisnis.
Keputusan Berbasis Data
Kemampuan untuk membuat keputusan berdasarkan data adalah salah satu keuntungan terbesar dari tools ini. Dengan menyediakan insights yang dapat ditindaklanjuti, Business Intelligence Tools memberdayakan bisnis untuk mengoptimalkan operasional, mengidentifikasi peluang pertumbuhan, dan mengurangi risiko tanpa hanya mengandalkan insting belaka.
Efisiensi dan Produktivitas
Dengan pelaporan otomatis dan visualisasi data, BI dapat mengurangi penanganan data secara manual. Efisiensi ini meningkatkan produktivitas dan memungkinkan karyawan fokus pada tugas-tugas strategis.
Penyelesaian Masalah
Alat BI dapat menemukan potensi masalah atau bottleneck dalam bisnis. Dengan mengidentifikasi area yang memerlukan perhatian, bisnis dapat mengambil tindakan korektif untuk mengembalikan proses dan kinerja menjadi lebih baik lagi.
Potensi terbesar dari business intelligence terjadi ketika organisasi mengintegrasikannya dengan data science. Dengan bahasa pemrograman seperti Python, atau SQL, analis dapat menghasilkan dan mendistribusikan laporan otomatis tentang metrik bisnis utama.
Namun, ini bisa menjadi proses yang kompleks dan sering kali manual, kecuali jika Anda menggunakan platform seperti Anvis dalam visualisasi data BI karena platform ini secara efisien dan efektif dapat menghasilkan insight otomatis dari berbagai sumber data dan memvisualisasikannya.
Baca Artikel Penting Ini Juga: Pengertian, Contoh, dan Manfaat Visualisasi Data
Business Intelligence Tools Terbaik di 2025
Berikut ini kami berikan 15 Business Intelligence Tools terbaik, be advised setiap tools pasti memiliki “variasi” dalam hal ketangguhan, kelengkapan fitur, kemampuan integrasi, kemudahan penggunaan, dan tentu saja, harga.
#1 Anvis
Mungkin mayoritas Anda belum tahu dengan solusi BI ini, tetapi jangan salah, BI Tools buatan dalam negeri ini mulai mendapatkan perhatian besar loh. Mengapa? karena Anvis menyediakan solusi end-to-end yang memungkinkan Anda terima “bersih” insight-nya saja, tanpa harus edit formulanya dulu. Well, mari kita berkenalan lebih lanjut dengan BI Tools ini.
Anvis adalah solusi all-in-one pengubah data menjadi insight yang mana semuanya dapat diakses melalui dasbor modern. Anda dapat mengubah setiap jenis data menjadi “cerita visual”, mulai dari grafik informatif, pie chart, bar chart, dynamic gauge, dan infografis. Anvis memastikan visualisasi yang ramah pengguna, sehingga membantu pemangku kepentingan dengan cepat memahami tren dan metrik yang disajikan. Semua proses ini bertujuan untuk meningkatkan kulitas pengambilan keputusan bisnis.
Di sisi keamanan, Anvis juga memiliki berbagai sertifikasi keamanan internasional. Tidak hanya itu, amankan data berharga dengan kontrol akses komprehensif dan teknologi enkripsi. Untuk informasi, access control zero trust Anvis memastikan akses data yang ketat hanya untuk individu yang memang berwenang untuk mengakses.
Kelebihan Anvis:
Salah satu BI Tools dengan visualisasi terlengkap
Harga jauh lebih terjangkau daripada kompetitor populer lainnya, seperti Power BI dan Tableau
Kekurangan Anvis:
Tergolong produk baru, live demo dan konsultasi sangat disarankan
#2 Microsoft Power BI
Mayoritas pekerja pasti pernah menggunakan Microsoft Office Suite dan ketika akses Power BI, pasti UI-nya akan terasa sangat familiar. Tata letaknya mirip dengan produk Microsoft lainnya, sehingga memudahkan penggunaannya. Ini adalah nilai sangat plus untuk sebuah BI Tools, karena biasanya tools semacam ini itu susah untuk dipelajari.
Integrasi dengan Excel, PowerPoint, dan Teams sangat mudah diakses dari menu atas, memungkinkan impor data dari Excel ke Power BI dan ekspor visualisasi ke PowerPoint. Aplikasi ini juga terintegrasi dengan Power Automate, memungkinkan otomatisasi berbagai software. Platform ini secara otomatis mengenali hubungan antar dataset tanpa perlu pemodelan data manual. Selain itu, fitur Query Editor dapat mencatat semua perubahan historis pada data, sehingga jika ada kesalahan, Anda dapat mengembalikan dataset ke kondisi sebelumnya.
Kelebihan Microsoft Power BI:
Integrasi lancar dengan produk Microsoft lainnya
Bisa tracking perubahan historis pada data
Kekurangan Microsoft Power BI:
Tools terkesan lambat untuk load
#3 Qlik
Qlik bisa dibilang sebagai salah satu pemain besar dalam dunia BI. Aplikasi ini kaya fitur dengan kemampuan visualisasi dan pelaporan data yang sangat fleksibel. Terdapat data sampel yang sudah terintegrasi, sehingga Anda bisa langsung menjelajahi fungsinya tanpa perlu impor data terlebih dahulu. Setelah data diunggah dan divisualisasikan, Anda dapat menggunakan Insight Advisor berbasis AI untuk mengajukan pertanyaan dan analisis prediktif.
Namun, Qlik memiliki biaya yang cukup tinggi, yaitu $825 per bulan untuk paket Standar berbasis cloud hingga 20 pengguna. Jika anggaran Anda terbatas, sebaiknya harus mempertimbangkan opsi lain. UI-nya yang kompleks juga memerlukan waktu untuk dipelajari.
Kelebihan Qlik:
AI advisor dapat membantu penggunaan
Kekurangan Qlik:
Mahal
Learning curve-nya sangat curam
#4 Zoho Analytics
Zoho Analytics adalah pilihan tepat bagi solopreneur yang mencari alat BI gratis untuk mengelola dan menganalisis data. Dengan paket free, Anda dapat mengunduh platform ini ke server lokal dan mengakses fitur canggih BI-nya. Terdapat Asisten AI, bernama Zia, yang dapat membantu merumuskan formula dan melakukan analitik prediktif.
Kelebihan Zoho Analytics:
Ada pilihan paket gratis on-premise
Ada fitur AI dan integrasi third-party
Kekurangan Zoho Analytics:
UI-nya kurang ramah pengguna karena terkesan jadul
#5 DOMO BI Tools
Domo cukup menonjol sebagai BI Tools karena mendukung lebih dari 1.000 konektor data bawaan dan memiliki bahkan ada app marketplace-nya sendiri. Setelah data terhubung, pengelolaannya akan sangat mudah. Alat Magic ETL-nya memiliki antarmuka drag-and-drop yang memungkinkan Anda menyiapkan data untuk analisis, dan mengotomatisasi penyaringan data tanpa harus paham SQL.
Kelebihan Domo:
Library data connector-nya cukup banyak
Ada fitur untuk create alur kerja
Kekurangan Domo:
UI-nya kurang ramah pengguna
#6 SAS Viya
SAS Viya mungkin bisa disebut sebagai BI Tools dengan fitur yang cukup lengkap. Meskipun UI-nya bukan yang terbaik, Viya lumayan proper kalau dalam urusan BI. Misalnya, setelah membuat laporan dan mengakses dataset, klik tombol Suggest maka dia akan memuat beberapa opsi visualisasi data yang paling sesuai. SAS Viya sangat fleksibel dan dapat disesuaikan, terutama dalam pembuatan laporan dengan format drag-and-drop. Anda dapat memulai dari data atau visualisasi, dan menyesuaikan elemen seperti label sumbu dan warna. Viya juga merilis aplikasi mobile untuk perangkat iOS, Android, dan Windows, memungkinkan akses dan interaksi dengan analitik visual saat bepergian.
Kelebihan SAS Viya:
Termasuk BI Tools yang punya banyak fitur
Kekurangan SAS Viya:
UI-nya kurang enak
Butuh waktu cukup lama untuk load
Perlu waktu untuk mempelajari
#7 IBM Cognos Analytics
IBM Cognos Analytics adalah alat yang sangat baik untuk menghasilkan visualisasi data yang lengkao dan mudah dicerna secara otomatis. Yang paling membedakannya dengan kompetitor adalah fungsionalitas AI canggihnya. Asisten AI di Cognos Analytics siap membantu bisnis dengan berbagai kemampuan.
Butuh grafik baru? Cukup jelaskan data yang ingin ditampilkan, dan asisten akan memberikan opsi. Ingin membuat dasbor dengan data yang ada? Minta asisten untuk membuatnya, dan dalam hitungan detik, dasbor akan selesai. Asisten ini bahkan bisa melakukan analisis prediktif dengan mengevaluasi berbagai algoritma dan mempertimbangkan musiman.
Fitur lain yang menonjol termasuk opsi visualisasi data unik seperti spiral charts, integrasi dengan Microsoft Teams untuk kolaborasi dan berbagi dasbor, kemampuan anotasi laporan, dan otomatisasi distribusi laporan. Meskipun kompleks dan memerlukan waktu untuk dipelajari, IBM menyediakan banyak sumber daya, termasuk tutorial video, untuk membantu pengguna memulai.
Kelebihan IBM Cognos Analytics:
AI yang sudah tidak diragukan lagi
Kekurangan IBM Cognos Analytics:
Butuh waktu banyak untuk mempelajari
#8 Tableau
Tableau dikenal luas karena fitur visualisasi datanya yang unggul. Pembuat visualisasinya dinamis dan intuitif, namun yang paling menonjol adalah kemampuan kolaborasinya. Anda dapat berbagi workbook dan dasbor dengan rekan kerja untuk analisis data bersama, bahkan bisa langsung komen di dalamnya.
Aplikasi ini menyediakan berbagai tingkat akses, yaitu Creator, Explorer, dan Viewer, untuk menentukan izin yang dimiliki setiap pemangku kepentingan. Selain pembuat visualisasi dan fitur kolaborasi yang canggih, Tableau menawarkan Accelerators, yaitu workbook bawaan untuk tools lain, seperti Salesforce, Marketo, dan ServiceNow ITSM.
Ada poin penting di sini, Tableau itu terlalu “silakan kustom sendiri sesuai kebutuhan Anda”. Padahal, ada beberapa hal yang mestinya bisa secara otomatis langsung dihasilkan, bukannya malah harus kustom sendiri dulu.
Kelebihan Tableau:
Opsi sharing-nya luas sehingga cocok untuk kolaborasi
Kekurangan Tableau:
Fitur lebih sedikit dibanding para kompetitornya
#9 Metabase
Metabase menawarkan antarmuka modern dan bersih yang menarik. Saat membuka aplikasi, Anda disambut oleh x-rays, dasbor otomatis yang merangkum data melalui visualisasi. Menu di sisi kanan memungkinkan zoom ke data lebih detail atau menjelajahi x-rays terkait. Namun, Metabase kurang dalam fitur lanjutan dan fleksibilitas dibandingkan para kompetitornya. Oh, dan perlu diketahui, Anda harus memasukkan informasi kartu kredit jika mau memulai uji coba gratis layanan Cloud-nya.
Kelebihan Metabase:
UI-nya simple dan mudah digunakan
Kekurangan Metabase:
Fungsionalitas fitur masih terbatas
#10 SAP BusinessObjects
SAP Business Objects adalah BI Tools yang menawarkan pelaporan komprehensif, analisis, dan visualisasi data interaktif. Platform ini sangat fokus pada kategori seperti Customer Experience (CX) dan CRM, rantai pasokan digital, ERP, dan lainnya. Salah satu keunggulan dari platform ini adalah dasbor berbasis role yang memungkinkan pengguna membangun dasbor khsusus mereka sendiri.
Dengan fitur analisis data yang kuat dan integrasi yang mudah dengan sistem SAP lainnya, SAP Business Objects menjadi pilihan yang tangguh untuk organisasi yang ingin memaksimalkan efisiensi dan wawasan bisnis. Namun, kompleksitas produk ini dapat meningkatkan biaya dan waktu implementasi, sehingga perlu persiapan matang sebelum memutuskan untuk menggunakannya.
Kelebihan SAP BusinessObjects:
Integrasi mudah dengan sistem SAP lainnya
Kekurangan SAP BusinessObjects:
Membutuhkan biaya dan waktu implementasi yang lebih tinggi
#11 MicroStrategy
MicroStrategy adalah BI Tools enterprise yang menawarkan kemampuan dasbor dan analitik data, termasuk juga di dalamnya ada solusi cloud dan hyperintelligence. Dengan solusi ini, pengguna dapat mengidentifikasi tren, mengenali peluang baru, meningkatkan produktivitas, dan banyak lagi. Pengguna juga dapat terhubung ke satu atau beberapa sumber data, baik yang berasal dari spreadsheet, cloud, atau perangkat lunak data enterprise. Akses tools ini dapat dilakukan melalui desktop atau perangkat mobile.
Salah satu keunggulan MicroStrategy adalah kemudahan integrasi data, memungkinkan pengguna untuk menghubungkan berbagai sumber data dengan lancar. Namun, proses penyiapan dapat melibatkan banyak pihak dan membutuhkan pengetahuan mendalam tentang aplikasi ini untuk memulai. Hal ini berarti pengguna harus siap menginvestasikan waktu untuk memahami sistem secara menyeluruh.
Kelebihan MicroStrategy:
Integrasi data cukup mudah
Kekurangan MicroStrategy:
Perlu waktu banyak untuk memahami sistem ini
#12 Oracle Analytics BI
Oracle Analytics BI adalah kumpulan portofolio teknologi dan aplikasi enterprise untuk business intelligence. Teknologi ini menyediakan berbagai kemampuan BI, seperti dasbor, fitur proactive intelligence, dan analisis ad hoc. Oracle BI cukup cocok untuk perusahaan yang perlu menganalisis volume data besar, baik dari sumber Oracle maupun non-Oracle.
Beberapa fitur kunci tambahan yang ditawarkan termasuk pengarsipan data, riwayat data, portal layanan mandiri, serta pemberitahuan dan peringatan. Dengan berbagai fitur tersebut, Oracle Analytics BI membantu perusahaan dalam mengelola dan menganalisis data secara baik, sehingga memberikan wawasan yang mendalam untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis.
#13 Looker Studio Google
Google Data Studio adalah BI Tools berbasis web yang gratis, memungkinkan pengguna membuat dasbor dan laporan interaktif yang dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan. Anda mau tracking performa website, bisa dilakukan di sini. Tools ini terintegrasi secara native dengan layanan Google lainnya sekaligus mendukung berbagai sumber data external. Dengan UI khas Google dan fitur drag-and-dropnya yang intuitif (plus mudah untuk di-share), Google Data Studio memudahkan pengguna untuk berkolaborasi dan membuat keputusan berbasis data bersama dengan mudah. Fitur semacam ini dan aksesibilitasnya membuat BI Tools Looker menjadi pilihan ideal untuk bisnis berbagai ukuran.
#14 TIBCO Spotfire
TIBCO Spotfire memungkinkan pengguna untuk menganalisis kumpulan data yang kompleks dengan cepat melalui dasbor interaktif, visualisasi, dan analitik prediktif. Dengan fitur seperti fungsionalitas drag-and-drop dan opsi konektivitas data yang luas, Spotfire memberdayakan pengguna untuk mendapatkan wawasan dan membuat keputusan berbasis data tanpa terlalu bergantung pada dukungan IT. Platform yang kuat ini mendukung analisis data real-time, menjadikannya cocok untuk sejumlah industri.
#15 Yellowfin
Yellowfin BI adalah BI Tools ‘end-to-end’ yang mana dapat menggabungkan visualisasi, pembelajaran mesin, dan kolaborasi. Pengguna dapat dengan mudah memfilter data secara intuitif serta dapat membuka dasbor hampir di mana saja berkat fleksibilitas aksesibilitasnya (mobile, halaman web, dll.). Keunggulan dari Tools ini adalah kemampuannya untuk membawa dasbor dan visualisasi ke tingkat berikutnya dengan lingkungan pengembangan tanpa kode/berkode rendah. Yellowfin memudahkan pengguna untuk melakukan analisis dan visualisasi data dengan metode no-code/low-code. Hal ini menjadikannya pilihan yang menarik untuk bisnis yang baru memulai.
Baca Artikel Penting Ini Juga: 10 Modul ERP yang Wajib Ada di Sistem ERP Perusahaan Anda
Business Intelligence Tools Semakin Penting!
Yap, benar sekali. BI Tools menjadi sangat penting karena dapat mengubah data ‘berserakan’ menjadi insights berharga. Tools ini dapat menganalisis sejumlah besar data dengan cepat guna menemukan pola dan trennya. Misalnya, dalam industri otomotif, BI Tools memantau robot di jalur perakitan, melacak efisiensi, dan memprediksi masa maintenance-nya. Di sektor ritel, sistem ini membantu menganalisis perilaku pelanggan, mengoptimalkan manajemen inventaris, dan memberikan beberapa insight unruk strategi penjualan. Dalam industri tekstil, BI dapat meningkatkan visibilitas rantai pasokan, memastikan QC-nya, dan menyederhanakan proses panjang produksi.
Selain visualisasi data real-time dan analitik prediktif, Tools BI juga berperan penting dalam penegakan tata kelola data data data governance. Sistem ini dapat memastikan konsistensi, akurasi, dan keamanan data, membantu perusahaan mengoptimalkan operasional dan mematuhi persyaratan regulasi.
Sampai sini, mari selaraskan dulu pikiran Anda, tim IT atau Business Development dengan para pemangku kepentingan terkait kebutuhan menggunakan BI Tools. Jika sudah mulai selaras dan atau masih punya pertanyaan terkait sistem ini, tim terpercaya kami dengan senang hati akan berdiskusi dengan Anda.
Maksimalkan Kekuatan Data Anda Sekarang!
Temukan insights mendalam dengan pendekatan data yang lebih cerdas melalui solusi BI Tools. Konsultasikan bersama kami dulu di sini.